Manajemen Anggaran Web Hosting untuk Menekan Biaya Sewa
Ketika Saya masih duduk di bangku SMP dan masih menggunakan mesin Blogger untuk membuat situs web, Saya tidak tahu apa itu sistem manajemen konten dan apa itu domain. Saya juga tidak tahu kenapa Saya harus membayar semua itu dan bagaimana mekanisme pembayarannya. Dan pada saat yang sama Saya mempunyai beberapa orang kenalan yang sudah bisa membuat situs web pribadi dengan cara self-host. Yang berarti bahwa mereka mengunduh paket sistem manajemen konten dari internet, menyewa ruang penyimpanan dan domain setiap tahun, dan kemudian mereka mengunggah sistem manajemen konten tersebut ke ruang penyimpanan mereka agar versi publiknya bisa diakses oleh semua orang: melalui domain.
Keren memang, tapi dalam jangka waktu kurang dari dua tahun saja, ketika suatu hari Saya sedang berkunjung ke blog mereka, tiba-tiba saja blog mereka sudah berubah menjadi situs web yang… entah Saya tidak tahu apa maksud dari artikel-artikel di dalamnya karena semua tulisannya menggunakan huruf Cina. Tampilan desainnya juga sudah berubah total!
Semakin ke sini tentu pengetahuan Saya akan teknologi informasi semakin bertambah, dan pada saat itu akhirnya Saya tahu bahwa yang menyebabkan blog kenalan-kenalan Saya berubah menjadi seperti itu adalah karena domain mereka sudah kadaluarsa. Domain menjadi kadaluarsa ketika pemilik domain sudah tidak mampu lagi untuk membayar biaya sewa tahunan. Karena sudah kadaluarsa maka dapat dibeli oleh orang lain. Yang berarti bahwa ketika domain tersebut sudah berpindah tangan, maka domain tersebut dapat dipergunakan oleh si pembeli yang baru itu untuk mengarahkan pengunjung-pengunjung lama dari blog kenalan Saya ke situs-situs web yang berbeda.
Kasus-kasus semacam ini sering terjadi pada situs-situs web pribadi khususnya situs-situs web berjenis blog yang berisi esai-esai opini pribadi dari si penulis blog tersebut. Situs-situs web semacam ini biasanya dibuat atas dasar suka rela tanpa mengharapkan imbalan apapun. Oleh karena itu wajar jika ada saatnya pemilik situs web menjadi tidak mampu lagi untuk membayar biaya sewa domain dan hosting, atau kalaupun masih mampu, maka pembiayaan sewa situs web seolah sudah bukan lagi menjadi prioritas. Mungkin karena bosan, atau karena mereka sudah terlalu sibuk mengurusi kepentingan-kepentingan yang lain, berpindah-pindah media sosial untuk menemukan audiens yang lebih banyak, karena masalah di dunia nyata dan lain sebagainya.
Dalam pembuatan situs web mandiri, domain (alamat akses) dan hosting (ruang penyimpanan data) merupakan dua hal yang tidak mungkin bisa dipisahkan. Situs web mandiri juga memerlukan berbagai perawatan yang harus dilakukan sendiri. Selain menulis artikel dan mengelola komentar-komentar yang masuk, satu hal yang tidak kalah pentingnya adalah pembayaran biaya sewa yang perlu dilakukan setiap tahun. Masalahnya adalah, ketika Anda tidak pandai dalam menyiasati perputaran uang dalam situs web mandiri Anda, pada akhirnya Anda akan mengalami kebangkrutan seiring berjalannya waktu. Konsekuensinya adalah situs web Anda menjadi tidak bisa lagi diakses oleh orang lain, dan domain Anda juga akan bisa dibeli oleh orang lain. Berikut ini adalah beberapa pertimbangan dan cara yang telah Saya lakukan untuk menjaga situs-situs web mandiri Saya tetap hidup di internet…
Jangan Membayar Sesuatu yang Tidak Anda Pakai
Hal pertama yang harus Anda pertimbangkan adalah mengenai perbandingan antara besar ruang penyimpanan dan biaya yang harus dikeluarkan dengan banyaknya ruang penyimpanan yang sebenarnya Anda butuhkan. Dalam situs-situs penyedia layanan web hosting biasanya terdapat pilihan-pilihan paket sewa yang dikategorikan berdasarkan fitur dan ukuran ruang penyimpanan. Pilihan pertama biasanya diadakan untuk pengguna yang ingin membuat situs web pribadi yang sederhana, sedangkan pilihan terakhir biasanya diadakan untuk digunakan oleh perusahaan-perusahaan besar yang memang bergerak dalam industri teknologi informasi dan komunikasi yang di dalamnya terdapat interaksi pengguna yang sangat aktif. Nah, sebagai seorang calon pelanggan, Anda perlu bijak dalam mengambil keputusan karena ini menyangkut pembiayaan rutin juga yang akan mempengaruhi kehidupan Anda sehari-hari. Caranya adalah dengan melakukan introspeksi diri, untuk menemukan kesimpulan mengenai apa sih sebenarnya tujuan utama Anda dalam membuat situs web.
Jika yang ingin Anda buat adalah sekedar sebuah situs web pribadi yang hanya terdiri dari halaman profil, halaman berisi formulir kontak dan pembaharuan status, maka pilihan pertama yang paling murah biasanya sudah cukup. Jika yang ingin Anda buat adalah toko daring minimalis yang bertujuan untuk berjualan dimana di dalam situs web tersebut terdapat interaksi antara pembeli dan penjual melalui keranjang belanja dan juga fitur obrolan, maka pilihan pertengahan biasanya sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan. Sedangkan untuk pembuatan situs web yang memiliki akun pengguna dalam jumlah yang besar seperti situs web pemerintah atau forum masyarakat dimana administrator tidak memiliki kendali untuk membatasi konten apa saja yang akan pengguna terbitkan atau berkas-berkas apa saja yang akan pengguna unggah ke dalam ruang penyimpanan, maka pilihan terakhir mau tidak mau harus diambil karena pertimbangan beberapa faktor seperti tidak adanya batas kuota pembuatan akun pengguna baru, yang mana setiap satu akun baru akan meningkatkan kebutuhan ruang penyimpanan untuk satu orang pengguna.
Pastikan Anda memilih paket ruang penyimpanan sesuai dengan kebutuhan. Dengan begitu, Anda tidak harus membayar sewa ruang penyimpanan yang tidak akan pernah Anda pakai setiap tahun. Anda tidak perlu khawatir dengan lebar pita, karena secara umum ruang penyimpanan dan lebar pita akan dihitung secara terpisah oleh penyedia jasa. Gunakan sisa ruang penyimpanan yang ada semaksimal mungkin sesuai dengan perkembangan situs web Anda saat itu. Hingga ketika suatu hari Anda mendapatkan peringatan bahwa ruang penyimpanan telah mencapai batas maksimal, maka Anda bisa meminta pihak penyewa untuk melakukan upgrade ruang penyimpanan pada akun Anda, sehingga Anda bisa meningkatkan biaya sewa sesuai dengan peningkatan ruang penyimpanan yang diberikan saja.
Ketahui Ukuran Berkas Berdasarkan Jenisnya
Hasil laporan HTTP Archive dari tahun 2016 hingga 2019 menyatakan bahwa ukuran rata-rata sebuah halaman web berada pada kisaran 1896.8 KB atau sekitar 1.8 MB (hampir 2 MB). Ini sudah termasuk berkas CSS, JavaScript dan gambar yang disertakan di halaman tersebut. Anda bisa menggunakan angka ini untuk melakukan perkiraan jumlah lebar pita yang diperlukan setiap hari yang akan Saya bahas nanti. Ukuran rata-rata berkas CSS dalam satu halaman adalah 62.4 KB sedangkan ukuran rata-rata berkas JavaScript dalam satu halaman adalah 396.3 KB. Berdasarkan data ini setidaknya Anda memerlukan ruang penyimpanan sebesar 458.7 KB untuk menyimpan berkas CSS dan JavaScript. Namun, karena berkas-berkas seperti CSS dan JavaScript biasanya dimuat pada seluruh halaman sebanyak satu kali saja, maka beban berkas-berkas ini bagi ruang penyimpanan tidak akan sebesar berkas-berkas yang biasanya akan disertakan sebagai bagian dari artikel satu per satu seperti berkas gambar, musik dan video.
Saya adalah salah satu orang yang merasakan betul imbas dari berkas-berkas ini terhadap ruang penyimpanan Saya karena Saya adalah salah satu penulis blog bertema art direction yang masih bertahan sampai sekarang.
Kompres Ukuran Berkas Versi Produksi
Buat satu salinan berkas situs web sebagai versi produksi dan anggap berkas situs web yang asli sebagai berkas versi pengembangan. Lakukan optimalisasi pada semua berkas versi produksi untuk mengurangi ukuran berkas semaksimal mungkin.
Gunakan aplikasi pihak ke tiga untuk melakukan kompresi berkas-berkas yang akan dimuat pada situs web versi produksi Anda. Misalnya, Anda bisa menggunakan UglifyJS untuk mengompres berkas JavaScript dan UglifyCSS untuk mengompres berkas CSS. Untuk mengompres ukuran gambar, saat ini Saya merekomendasikan TinyJPG dan TinyPNG yang telah terbukti mampu menurunkan ukuran berkas hingga > 70% pada gambar-gambar PNG dan JPEG Saya tanpa mengurangi kualitas tampilan gambar. Dan jika memang diperlukan, Anda juga bisa mengompres berkas HTML dengan memanfaatkan plugin tertentu pada sistem manajemen konten yang Anda pakai. Optimalisasi sumber daya seperti ini tidak hanya akan mengurangi jumlah beban yang harus ditanggung oleh kuota penyimpanan yang disediakan oleh layanan web hosting Anda tetapi juga dapat mempercepat proses muat halaman dari sisi klien, sehingga akan meningkatkan pengalaman pengunjung terhadap situs web Anda.
Manfaatkan Layanan CDN Publik
Pada tahun 2010, Google meluncurkan perpustakaan fon dengan lisensi bebas pakai yang dapat dipakai oleh semua orang di berbagai penjuru dunia setelah era Web Safe Font dan Cufón berakhir seiring dengan meningkatnya permintaan dan dukungan fitur @font-face
pada setiap peramban mayor. Layanan tersebut termasuk dalam kategori layanan CDN publik, karena setiap orang bebas untuk memuat berkas-berkas fon dari Google pada situs web mereka melalui tautan yang disediakan. Tanpa disadari, sebelumnya kita juga telah mengenal CDN yang berfungsi untuk memuat skrip-skrip populer seperti jQuery, MooTools dan Dojo melalui Google API. Sejak saat itu, muncul berbagai layanan CDN sejenis (hampir semuanya gratis) yang bertujuan untuk mempermudah pengguna di seluruh dunia dalam memuat berkas-berkas sejenis tanpa harus memiliki peladen web terdedikasi dengan cara memusatkan berkas-berkas populer di seluruh dunia pada satu peladen yang sama.
Meskipun tujuan utama layanan-layanan CDN semacam ini sama sekali tidak ada hubungannya dengan solusi penyusutan ruang penyimpanan pada peladen web masing-masing, namun dengan menghapus beberapa berkas dari ruang penyimpanan yang ternyata sudah tersedia di berbagai CDN publik tentu dapat menghemat ruang penyimpanan beberapa bita serta dapat membebaskan Anda dari beban lebar pita pada berkas-berkas tersebut.
Pilih Sistem Manajemen Konten Sesuai Kebutuhan
Hampir semua layanan web hosting dilengkapi dengan Softaculous Apps Installer yang menyediakan berbagai pilihan untuk membantu Anda membuat situs web hanya dengan sekali klik. Karena adanya fitur tersebut, yang biasanya juga akan menampilkan daftar sistem manajemen konten yang diurutkan berdasarkan jumlah instalasi yang telah dilakukan oleh pengguna sepanjang waktu, maka tidak heran apabila sistem manajemen konten seperti WordPress, Joomla!, Drupal dan PrestaShop menjadi begitu populer bahkan bagi kalangan pengguna yang tidak mengerti tentang bahasa pemrograman web sama sekali.
Tapi secara garis besar, penentuan pilihan dapat dipertimbangkan berdasarkan jenis situs web apa yang akan dibuat dan seberapa luas situs web tersebut dapat berkembang. Sebagai contoh, apabila Anda ingin membuat situs web dengan tujuan untuk mempublikasikan berita-berita terkini dimana dalam situs web tersebut terdapat beberapa orang penulis yang saling berkolaborasi menjaga dan mengelola segala aktivitas yang ada, maka WordPress dapat menjadi pilihan yang tepat.
Apabila Anda ingin membuat situs web berjenis forum diskusi atau situs web yang bertujuan untuk mengumpulkan banyak orang dengan fitur yang sangat kompleks di mana suatu hari nanti mungkin situs web tersebut dapat berkembang menjadi lebih luas lagi, dengan penambahan fitur-fitur seperti blog dan toko, formulir registrasi identitas masyarakat, situs web berganda dengan manajemen terpusat, dan lain sebagainya dan lain sebagainya, maka Drupal dan Joomla! dapat menjadi pilihan yang tepat. Akan tetapi menjadi terlalu berlebihan apabila tujuan pembuatan situs web Anda adalah hanya untuk menjadikannya sebagai media forum diskusi. Ada banyak pilihan skrip forum dengan ukuran berkas yang jauh lebih kecil dan sederhana namun sudah dapat memenuhi segala fitur yang ada dalam spesifikasi forum diskusi pada umumnya seperti PunBB dan Vanilla Forums. Begitu pula dengan situs web bertema blog. Apabila blog yang Anda buat merupakan blog pribadi yang hanya memiliki satu orang penulis saja (yaitu Anda) dan hanya bertujuan untuk memperkenalkan diri Anda ke dunia maya, maka sistem manajemen konten berbasis berkas seperti Mecha justru lebih Saya rekomendasikan dibandingkan dengan sistem manajemen konten berbasis basis-data seperti WordPress yang terlalu kaya akan fitur (yang tidak akan pernah Anda pakai nantinya).
Memang butuh waktu yang tidak sebentar untuk mampu menguasai sesuatu yang baru. Dan butuh tenaga yang tidak sedikit juga untuk mampu keluar dari zona nyaman, terlebih jika selama ini Anda telah terlanjur mendewakan sistem manajemen konten tertentu. Yang terpenting adalah pelajari dulu setiap produk yang Anda temukan sebelum Anda memutuskan untuk memakainya. Lihat slogan, deskripsi dan profil mereka serta halaman visi dan misi mereka sehingga Anda bisa menentukan apakah Anda termasuk dalam target pasar mereka atau bukan. Sebagai contoh, WordPress memiliki slogan “Blog tool, publishing platform, and CMS.”, Drupal memiliki slogan “Drupal is an open source platform for building amazing digital experiences.” dan/atau “Because we all have different needs, Drupal allows you to create a unique space in a world of cookie-cutter solutions.”, Joomla! memiliki slogan “The flexible platform empowering website creators.” dan PrestaShop memiliki slogan “Launch your online store right now. There’s a solution to suit everyone’s needs.”.
Dengan membaca slogan-slogan mereka saja sebenarnya Anda sudah bisa menyimpulkan tujuan pembuatan dan fungsi dari produk-produk tersebut.
Tentukan Target Kisaran Jumlah Pengunjung ke Situs Anda
Target kisaran jumlah pengunjung berhubungan dengan penggunaan lebar pita. Lebar pita dalam konteks komputer jaringan adalah suatu nilai konsumsi transfer data yang dihitung dalam bit per detik atau yang biasanya disebut dengan bit per second (bps) antara peladen dan klien dalam waktu tertentu. Dalam hubungannya dengan penyedia layanan web hosting, biasanya ukuran lebar pita akan distandarkan menjadi banyaknya data yang ditransfer dari peladen ke klien atau sebaliknya dalam jangka waktu satu bulan.
Ini tidak terbatas pada aktivitas mengunduh saja namun juga termasuk aktivitas mengunggah. Menulis pesan pada formulir kontak dan mengirimkannya merupakan aktivitas “mengunggah data” dan itu akan masuk ke dalam perhitungan lebar pita. Membuka halaman web merupakan aktivitas “mengunduh halaman” (mengunduh berkas HTML, CSS dan JavaScript) dan itu juga akan masuk ke dalam perhitungan lebar pita.
Perhitungan rata-rata lebar pita dalam satu bulan untuk 1000 orang pengunjung dapat dikalkulasikan sebagai berikut:
Pertama-tama, tentukan rata-rata ukuran halaman web Anda, misalnya 1.8 MB. Setiap pengunjung mungkin akan membuka halaman web Anda sebanyak lima kali dalam sehari sebelum kemudian pergi, ini sudah termasuk aktivitas berkirim pesan juga. Jadi Anda kalikan 1.8 MB dengan jumlah kunjungan: 1.8 MB × 5 = 9 MB. Kemudian Anda kalikan 9 MB dengan 1 bulan (sekitar 30 hari): 9 MB × 30 = 270 MB. Kemudian Anda kalikan dengan target jumlah pengunjung ke situs Anda dalam sebulan, misalnya 1000 pengunjung: 270 × 1000 = 270000 MB atau sekitar 270 GB.
Nah, dari hasil perhitungan kasar tersebut Anda bisa menentukan paket hosting yang sesuai dengan spesifikasi situs web dan isi dompet Anda, yaitu paket hosting yang menyediakan batasan lebar pita ± 270 GB per bulan. Saya sebut sebagai perhitungan kasar karena tidak mungkin semua halaman memiliki ukuran 1.8 MB tanpa terkecuali. Karena dalam satu-dua-ratus halaman yang lain mungkin terdapat gambar dan video yang memiliki ukuran berbeda-beda, dengan kumpulan kata dalam artikel yang memiliki jumlah beragam pula. Tidak semua pengunjung akan mengunjungi halaman Anda sebanyak lima kali juga, bisa saja ada yang kurang atau bahkan lebih dari itu. Itu pun masih dalam cakupan pengunjung yang berupa manusia asli, belum pengunjung-pengunjung bot mesin pencari. Satu bulan juga tidak selalu berjumlah 30 hari.
Kita bahkan belum menghitung optimalisasi seperti penetapan jangka waktu kadaluarsa pada expires header. Perhitungan-perhitungan sebelumnya hanyalah asumsi bahwa seluruh halaman web Anda tidak memiliki keterangan waktu kadaluarsa yang spesifik sehingga setiap pengunjung baik yang baru maupun yang lama akan selalu memuat berkas-berkas daring langsung dari peladen, bukan dari tembolok yang tersimpan di komputer masing-masing. Tapi dari sini setidaknya Anda tahu bahwa kebutuhan lebar pita yang diperlukan tidak akan mungkin lebih besar dari 270 GB per bulan.
Meskipun nilainya kurang dari 270 GB per bulan, tapi kebutuhan lebar pita seperti itu tetap saja tidak bisa disebut sebagai kebutuhan yang kecil. Di sini Anda tidak perlu khawatir karena DomaiNesia menyediakan paket hosting termurah dengan pusat data yang berlokasi di Indonesia, Singapura, Amerika, Inggris dan Jepang. Kabar baiknya, semua paket yang tersedia sama sekali tidak memperhitungkan jumlah lebar pita dan sub-domain. Sehingga dengan berlangganan paket hosting dari mereka, Anda tidak perlu pusing lagi memikirkan kebutuhan lebar pita yang ada. Anda hanya perlu fokus kepada domain dan kuota ruang penyimpanan saja.
Kelola Pemasukan Pasif
Ketika Anda menjalankan situs web pribadi seperti Saya, agaknya situs web tersebut tidak akan memberikan pemasukan apa-apa untuk Anda. Oleh karena itu, ada baiknya Anda membuat situs web ke dua, ke tiga, ke empat dan ke lima yang memiliki orientasi kepada peningkatan jumlah pengunjung dengan tujuan untuk mendapatkan pemasukan pasif. Dalam situs web tersebut, Anda bisa menjalankan iklan Google AdSense atau BuySellAds, atau Anda juga bisa membuka ruang pemasangan iklan secara manual. Kalaupun itu tidak akan menambahkan pemasukan yang berarti untuk Anda, setidaknya hasil pemasukan yang didapatkan dari iklan-iklan tersebut bisa Anda gunakan untuk membayar biaya sewa domain dan ruang penyimpanan situs web Anda setiap tahun tanpa harus menyisihkan pengeluaran dari penghasilan Anda di dunia nyata.
Anda juga bisa menambahkan tombol donasi. Akan tetapi praktik semacam ini mungkin perlu pertanggungjawaban yang besar. Karena para donatur tentu memerlukan alasan yang jelas untuk memberikan donasi. Jadi, ciptakanlah alasan tersebut untuk mereka sebelum Anda memutuskan menambahkan tombol donasi. Namun jika sejak awal situs web Anda memang bertujuan untuk memperoleh penghasilan, maka cara ini bisa Anda abaikan. Anda hanya perlu mengambil sebagian kecil dari penghasilan situs web yang Anda kelola untuk membayar biaya sewa ruang penyimpanan dan domain setiap tahunnya.
Ada yang lain?
3 Comments:
thanks infonya, buat sebagai bahan pertimbangan juga nih.
Baru beli domain ternyata setelah di cek ane typo dalam pemilihan :Ozzz
Jadi gak kepake domain nya
Buat domain baru dengan penulisan yang benar, kemudian gunakan domain yang typo tersebut sebagai domain pengarah 301 menuju domain yang baru. Karena sudah membayar, jadi domain tersebut bisa dibiarkan sampai setahun lamanya untuk bekerja sebagai domain pengarah saja. Biar nggak rugi-rugi amat.
Post a Comment
<< Home