Tuesday, January 29, 2013

Bagaimana Cara Bertanya yang Baik di dalam Sebuah Blog/Forum/Grup/Komunitas?

Question

Terutama komunitas dunia maya. Pada dasarnya ini bisa dijadikan sebagai panduan untuk mendapatkan jawaban yang memuaskan dari seorang administrator blog atau anggota dari blog tersebut atau pengunjung blog tersebut, tapi Saya coba perluas lagi agar artikel ini juga bisa berguna untuk orang-orang yang ingin memulai bergabung dengan sebuah grup atau forum tertentu.

Jika selama ini kamu mengalami masa-masa seperti, menanyakan sesuatu dalam sebuah grup atau forum tetapi tidak pernah mendapatkan tanggapan dari para anggota, atau bahkan ditendang dari forum tersebut, mungkin masalahnya bukan berasal dari dirimu secara pribadi, tetapi berasal dari cara kamu bertanya yang salah. Berikut ini ada beberapa pola pertanyaan atau percobaan pemecahan kasus pribadi yang sebaiknya dihindari:

Hindari Pertanyaan yang Terlalu Miskin/Terlalu Luas

Contoh-contoh pertanyaan yang miskin/terlalu luas adalah seperti ini:

  1. “Kenapa tidak berhasil?”
  2. “Kok di blog Saya tidak jadi?”
  3. “Saya sudah menginstal plugin X tetapi kenapa tidak bekerja?”

Pertanyaan di atas semuanya tidak mungkin bisa dijawab karena kamu tidak memberikan petunjuk-petunjuk yang jelas mengenai masalah yang sedang terjadi. Justru, pertanyaan-pertanyaan di atas hanya akan menimbulkan pertanyaan-pertanyaan baru seperti: “Tidak jadi bagaimana?”, “Tidak berhasil bagaimana?”, “Tidak bekerja bagaimana?”, “Apanya yang tidak berhasil?”, “Di mana masalah itu terjadi?” (atau yang paling buruk → “???”).

Berikan beberapa petunjuk yang jelas mengenai apa yang terjadi, bukan sekedar kesimpulan kegagalan. Selain itu, pertanyaan-pertanyaan seperti: “Kenapa tidak berhasil?” dan “Kenapa Saya gagal?”, semua itu sebenarnya adalah pertanyaan yang seharusnya ditanyakan kepada diri sendiri, bukan kepada orang lain.

Sesuaikan Tema Pembahasan

Jangan bertanya keluar dari topik pembahasan, meskipun pertanyaamu sangat berkualitas. Masalahnya adalah, sangat disayangkan jika pertanyaanmu bagus tetapi tidak sesuai dengan topik pembicaraan. Pertanyaanmu itu sebenarnya bisa dijawab dan akan sangat berguna untuk orang banyak jika dibagikan. Tetapi kalau pertanyaan tersebut dilontarkan di tempat yang tidak tepat, bagaimana orang lain yang membutuhkan jawaban itu bisa menemukannya?

Pikirkanlah mengenai mesin pencari. Orang-orang yang suka belajar secara mandiri (otodidak) di internet pasti akan menggunakan mesin pencari atau fasilitas pencarian sebuah situs/grup/komunitas untuk mencari jawaban dari masalah yang sedang dialaminya —atau setidaknya mencoba untuk menemukan pembahasan yang sesuai dengan masalah yang sedang dia alami. Kalau sejak awal proses diskusi dilakukan di tempat yang salah, maka diskusi tersebut tidak akan pernah bisa ditemukan. Akibatnya, orang-orang akan menanyakan persoalan yang sama berulang kali hanya dengan alasan bahwa mereka tidak berhasil menemukan jawabannya saat mereka mencarinya. Padahal sebenarnya persoalan tersebut sudah pernah terjawab/terpecahkan sebelumnya.

Jika sejak awal kita sudah melakukan diskusi di tempat yang benar dan dalam topik pembahasan yang tepat, maka orang lain akan dengan mudah menemukan jawaban yang mereka cari suatu saat (Kesimpulannya: Mereka tidak perlu bertanya). Dan jika sewaktu-waktu ada seseorang yang menanyakan kasus yang sama, maka kita cukup mengarahkan mereka saja menuju diskusi yang sudah pernah kita lakukan sebelumnya.

Tanyakan Sesuatu yang Bisa Dijawab, Bukan Diuraikan

Pertanyaan yang baik adalah pertanyaan yang bisa menghasilkan jawaban yang singkat tetapi berguna. Hindari pertanyaan-pertanyaan seperti ini saat kamu mencoba bertanya di dalam sebuah forum/grup:

  1. “Bagaimana cara membuat blog?”

Cobalah lebih spesifik. Misalnya seperti, “Saya ingin membuat blog menggunakan Blogger, cara mendaftarkannya bagaimana?”

Meskipun sebenarnya pertanyaan itu masih bisa dibuat lebih spesifik lagi.

Jangan Membuat Pertanyaan yang Hanya Bisa Dijawab dengan Jawaban “ya” dan “tidak”

Pola-pola pertanyaan semacam ini tidak ideal untuk dituliskan di dalam forum. Pertanyaan semacam ini hanya boleh diterapkan jika situasinya sedang berada dalam keadaan komunikasi yang bersifat obrolan. Membuat pertanyaan yang hanya akan menimbulkan jawaban “ya” dan “tidak” hanya akan memaksa para pembaca lain untuk mengetahui suatu fakta yang terlalu sederhana dan belum tentu mereka butuhkan. Pertanyaan semacam ini juga bisa membuang-buang waktu. Beberapa contoh pola pertanyaan yang termasuk ke dalam kategori ini:

  1. “Apakah widget ini akan membuat blog Saya menjadi lebih lambat?”
  2. “Apakah ini bisa diterapkan pada blog Saya?”
  3. “Apakah jika Saya memberikan warna seperti ini akan merusak penampilan?”
  4. “Apakah jika Saya menggabungkan widget ini dengan plugin itu masih bisa tetap bekerja?”

Semua pertanyaan di atas pada dasarnya sama persis, dan bisa dengan mudah dijawab dengan ini:

“Masalah ya dan tidak Saya tidak tahu. Cobalah sendiri dan lihat hasilnya. Apakah sesuai dengan dugaanmu atau tidak? Jika sesuai, itu berarti ya jika sebaliknya berarti tidak. Titik.”

Gunakan Istilah-Istilah Sesuai dengan Kemampuan

Jangan mencoba-coba untuk menggunakan istilah yang sulit saat bertanya, bisa-bisa kamu malah akan ditertawakan atau diabaikan karena orang-orang berpikir kamu menanyakan sesuatu yang bahkan kamu sendiri belum menguasai tema pembahasan tersebut. Dikhawatirkan, dalam pikiran orang-orang akan muncul kata-kata seperti ini: “Kalopun gue jawab kamu juga ga bakalan ngerti!”

Gunakan Bahasa Mayoritas Komunitas

Jika kamu berada di dalam forum orang Indonesia atau forum dengan bahasa mayoritas bahasa Indonesia, jangan sekali-kali menggunakan bahasa Inggris saat bertanya. Mungkin kamu beralasan, “Saya ingin sekalian belajar bahasa Inggris sambil berdiskusi supaya bahasa Inggris Saya lancar”.

Mas, Mbak, Pak, Bu, di sini bukan tempatnya belajar bahasa Inggris. Belajar bahasa Inggris itu sudah ada tempatnya tersendiri. Gunakanlah bahasa sesuai dengan mayoritas bahasa yang digunakan di dalam komunitas tersebut. Jangan kebarat-baratan begitu kalau sedang berbicara dengan orang lokal. Lagipula, kalau memang kamu berniat untuk memperlancar bahasa Inggris kamu, kenapa tidak sekalian saja kamu bergabung dengan komunitas sejenis yang anggotanya terdiri dari orang-orang asing?

Ini berlaku juga untuk blog/forum/komunitas orang Indonesia yang menjadikan bahasa mayoritasnya dengan bahasa asing, misalnya bahasa Inggris. Jangan pernah sekali-kali bertanya atau berkomentar menggunakan bahasa lokal meskipun kamu tahu bahwa administrator blog/anggota komunitas tersebut adalah orang lokal yang berbicara dengan bahasa yang sama denganmu.

Mungkin dia punya tujuan lain, yang membuatnya memutuskan untuk mengubah forum/komunitas/blog mereka menjadi berbahasa asing.

Pengecualian jika komunikasi yang terjadi dilakukan oleh para anggota yang masing-masing tidak mengerti bahasa satu sama lainnya. Jika kasus yang terjadi adalah seperti itu, maka gunakanlah bahasa Inggris.

Jangan Membuat Pertanyaan Baru

Jangan membuat pertanyaan baru setelah pertanyaan sebelumnya sudah terjawab. Itu sama saja mencoba keluar dari topik pembahasan secara halus. Misalnya seperti ini:

  1. “Terima kasih. Sudah berhasil. Satu lagi pertanyaan: Bagaimana caranya membuat efek animasi seperti di blog ini, soalnya Saya suka banget sama efeknya”

Kalau kamu ingin memulai pertanyaan baru, buatlah sebuah posting diskusi baru pada kategori diskusi yang tepat atau pisahkan pertanyaan baru tersebut dari posting/komentar/tanggapan yang sudah diterbitkan sebelumnya. Yang penting tetap sesuaikan dengan topik yang sedang dibahas.

Jangan Merendahkan Diri

Yang Saya maksud merendahkan diri di sini adalah mencoba menanyakan sesuatu yang kemudian diikuti dengan kata-kata seperti ini:

  1. “Terima kasih master!”
  2. “Maaf, Saya masih newbee
  3. “Mohon pencerahannya...”
  4. “Mohon bantuannya mastah...”

Jujur, Saya paling risih dengan bumbu-bumbu pertanyaan seperti itu. Jangan merendahkan diri seperti itu! Buktikan bahwa kamu layak untuk menanyakan itu dan buktikan bahwa pertanyaanmu itu bisa menunjukkan seberapa luas ide dan kecerdasan yang kamu punya! Atau kalau perlu, buat para anggota tertegun dan menyerah karena tidak berhasil menjawab pertanyaanmu.

Apa Pertanyaannya/Masalahnya?

Pertanyaan di bawah ini sangat singkat dan padat, bahkan bisa dibilang tidak ada pertanyaannya sama sekali! Orang-orang tidak akan pernah tahu mengenai apa yang sedang coba kamu tanyakan. Biasanya pertanyaan-pertanyaan yang masuk ke dalam kategori ini adalah pertanyaan yang dilengkapi dengan cuplikan gambar (screenshoot) atau URL blog:

Kok jadinya begini?

Begini apa?? Mati lampu??!

Kok jadinya begini:

http://nama_blog.blogspot.com/p/asdfghjk.html

??? Jadi apa?? Yang sebelah mana??!

Jangan Mengulang-Ulang Pertanyaan di Tempat yang Sama

Jangan mengulang-ulang pertanyaan di tempat yang sama. Kalau kamu tetap melakukan itu, orang-orang akan menganggapmu sebagai spammer yang tidak tahu diri/mengganggu. Akibatnya, kamu akan dikeluarkan dari grup atau diabaikan. Kalau memang ingin mengulang pertanyaan, lakukanlah itu pada forum/komunitas yang berbeda (dengan harapan bisa mendapatkan jawaban dengan cepat).

Jangan Berlebihan di dalam Mengucapkan Terima Kasih

Jangan berlebihan di dalam mengucapkan terima kasih, misalnya seperti ini:

  1. “Makasih gan... Berhasil. Agan emang masternya JS dah!”

Menurut Saya pribadi, sebenarnya ucapan terima kasih itu tidak begitu diperlukan di dalam forum/grup. Karena bagi para anggota, berhasil membantu saja sudah merupakan kesenangan yang luar biasa. Jadi, memberikan kabar keberhasilanmu saja sudah cukup. Bisa juga diikuti dengan ucapan terima kasih di bagian akhir. Tapi secukupnya saja:

  1. “Oke. Berhasil.”
  2. “Sudah bisa. Terima kasih”

Jadi, Bagaimana Pertanyaan yang Baik?

Sebuah pola pertanyaan yang baik setidaknya terdiri dari kalimat-kalimat yang singkat, namun cukup untuk memberikan informasi mengenai apa masalahnya, apa yang sudah diusahakan untuk memecahkan masalah tersebut dan di mana masalah tersebut terjadi:

“Saya sudah mengikuti langkah-langkah cara memasang plugin slider pada blog sesuai dengan tutorial [ di atas | yang Saya baca di sini {link} ], tetapi slider tersebut tidak bekerja, dan susunan gambarnya menjadi berantakan.

Saya sudah mencoba untuk mengganti versi jQuery dan mengubah letak script slider tersebut tetapi tetap tidak berhasil.

Saya memakai Blogger. Berikut ini adalah halamannya: http://nama_blog.blogspot.com/p/url-menuju-halaman-yang-tepat.html

Pola pertanyaan di atas seharusnya sudah cukup untuk menghasilkan jawaban yang langsung bisa menyelesaikan masalahmu karena pertanyaan di atas sudah bisa menghasilkan beberapa petunjuk minimal pemecahan masalah yang dibutuhkan:

Apa masalahnya? Masalahnya adalah slider tidak bekerja dan gambarnya tidak tertata (bukan sekedar “tidak bekerja”).
Apa saja yang sudah kamu coba untuk memecahkan masalah tersebut? Mengubah versi jQuery dan mengubah posisi script eksekusi slider. Sebagaimana syarat bertanya yang benar, kita seharusnya mencoba segala cara terlebih dahulu sebelum pada akhirnya kita menyerah dan merasa hampir mati karena masalah kita tersebut. Kita ini sudah bukan anak TK lagi, jadi jangan manja. Secara, kita akan mendapatkan bantuan secara gratis, jadi setidaknya berusahalah untuk memecahkan masalah diri sendiri terlebih dahulu sebelum pada akhirnya memutuskan untuk meminta bantuan kepada orang lain. Bertanya itu berbeda dengan menyuruh.
TKP/Tempat Kejadian Perkara? Para anggota grup/komunitas bukanlah manusia ajaib yang bisa membaca pikiranmu, jadi berikanlah sebuah tempat kejadian yang jelas mengenai masalah yang kamu alami supaya mereka juga bisa melihat dan merasakannya. URL/alamat menuju tempat kejadian juga harus jelas dan langsung menuju tempat terjadinya masalah, bukan cuma alamat utama saja. Agar tidak membingungkan anggota di dalam menemukan letak masalahnya.

Tidak Harus Memakai Bahasa Resmi/Baku

Yang penting jelas, singkat dan seminimal-minimalnya bisa menghasilkan informasi seperti di atas:

  1. “Gan, ane udah pasang tuh slider di blog ane (di sini gan ⇒ {link}) persis, kayak tutorial [ di atas | yang ini nih... {link} ], tapi gagal gan, gak jalan! Gambarnya juga jadi berantakan. Gimana nih??!!! :emoticon-nangis:
  2. Udah tak ganti-ganti juga versi jQuery sama tak otak-atik posisi tagging slider ntuh tapi tetep aja ga jalan. HEUUU
  3. Aku pake Blogger. Nih blog ane: http://nama_blog.blogspot.com/p/url-menuju-halaman-yang-tepat.html

Sedikit Narsis Tidak Masalah

Sedikit narsis tidak masalah, malah menurut Saya bagus. Karena dengan sedikit narsis, maka saat kamu bertanya kamu akan merasa bahwa orang-orang di luar sana juga akan membaca tulisanmu, sehingga secara tidak langsung, alam bawah sadarmu akan berpikir untuk membuat pertanyaan-pertanyaan yang sekiranya bisa bermanfaat untuk orang-orang yang sedang membaca tulisanmu juga.

Bertanyalah Kepada Sesama Pelajar Otodidak

Bertanyalah kepada orang-orang yang selama ini belajar secara otodidak, bukan kepada orang-orang yang belajar melalui pendidikan formal. Saya mempunyai beberapa alasan mengapa kamu lebih baik tidak bertanya kepada mereka. Tapi mungkin Saya tidak akan menuliskannya di sini. Mungkin di blog lain.

Beberapa Hal yang Sebaiknya Dipahami Sebelum Bertanya

  1. Orang yang kamu tanyai belum tentu bisa menjawab pertanyaanmu.
  2. Orang yang kamu tanyai sedang sibuk.
  3. Orang yang kamu tanyai sedang tidak ingin menjawab karena pertanyaanmu ternyata tidak sesuai dengan topik pembahasan. Dia ingin menghapus pertanyaanmu, tapi takut kamu salah paham. Kalau dia menjawab pertanyaanmu atau memperingatkanmu untuk tidak menulis pertanyaan/memulai diskusi yang keluar dari topik, maka kamu akan menanggapi tulisan orang tersebut dan akan membuat diskusi OOT semakin panjang.
  4. Kalau seseorang bertanya kepada Saya seperti ini, apakah Saya bisa mengerti dan menjawabnya?
  5. Forum/grup/komunitas adalah milik bersama dan digunakan untuk memecahkan masalah bersama secara bersama-sama.
  6. Pertimbangkanlah untuk tidak bertanya. Ya. Coba pecahkan masalahmu sendiri sekali lagi. Mungkin sekarang akan berhasil.

Cara Mengetahui Bahwa Pertanyaanmu itu Bagus

  1. Pertanyaan yang bagus biasanya akan terjawab hanya dalam sekali jawab. Dalam beberapa forum bahkan terdapat semacam label peringkat yang diberikan kepada anggota bukan hanya berdasarkan kualitas jawaban tetapi juga berdasarkan kualitas pertanyaannya. Semacam up-vote dan down-vote. Orang-orang yang memberikan up-vote terhadap sebuah pertanyaan biasanya adalah orang-orang yang ingin menanyakan hal yang sama.
  2. Diskusi tidak berjalan seperti chatting/mengobrol.
  3. Ada orang yang berkata, “Pertanyaan bagus!”

Labels:

25 Comments:

At Tuesday, January 29, 2013 at 11:03:00 PM GMT+7, Blogger azewdsignet said...

di internet ada miliyaran tutorial, tapi mereka jarang menjelaskan secara detail bila trjadi kegagalan..!! :( saya liat kbanyakan seorang blogging mencari solusi di blog ini DTE: ..!! :-bd kalau soal bertanya: kalau orng yang udah pandai cukup sekali di kasih solusi jga bisa, tapi buat pemula agak susah apalagi bahasa mas dalam ini udah mahir tentang arti code".

nah kalau buat pemula? kan ribet ga tau apa artinya..!! hahaha
sgtu aja mas curhat saya. :D :D :D

 
At Wednesday, January 30, 2013 at 2:09:00 AM GMT+7, Anonymous Anonymous said...

ada apa ini mas ,curhat2 kwkwkw.... ^_^
wah udah ganti nama y,bukan hompimpa lagi..
mantap dech.. :-bd

seperti cerita di atas ,
seperti nya emang udah tuntutan nya,
blog yg isi nya tutorial ,
pasti banyak pertanyaan di sana... ,

mungkin sebahagian dari sobat - sobat kita ,
berbeda - beda cara dia memberi kan pertanyaan ...
tapi itu lah resiko nya.. :yaya:

#ini menurut saya loh..
cuma sekilas pemikiran saya aja..

 
At Wednesday, January 30, 2013 at 2:15:00 AM GMT+7, Blogger Taufik Nurrohman said...

Supaya bisa tahu rasanya jadi administrator. Heheheee...

 
At Wednesday, January 30, 2013 at 4:56:00 PM GMT+7, Blogger Rohis Facebook said...

dilarang mengucapkan terima kasih, sy ucapkan dlm hati aja mas... :)

cz artikel diatas memberi masukan yg berharga bg sy pribadi.

 
At Wednesday, January 30, 2013 at 8:21:00 PM GMT+7, Blogger Beben Koben said...

Ini buat artikel pasti keringat dingin da \o/

 
At Thursday, January 31, 2013 at 1:14:00 PM GMT+7, Blogger woles said...

trimakasih masukannya gan.sukses slalu.

 
At Thursday, January 31, 2013 at 5:42:00 PM GMT+7, Blogger Unknown said...

Uwaaaaaaaa Makasih Ya Mimin :-bd :-bd

 
At Thursday, January 31, 2013 at 6:36:00 PM GMT+7, Blogger Egy said...

artikel yang bagus dan berbobot. pastinya butuh waktu 2 jam lebih untuk membuat artikel ini to? \o/

 
At Thursday, January 31, 2013 at 6:50:00 PM GMT+7, Blogger budkalon said...

Saya akan berusaha mengikuti tata cara ini~~~

 
At Friday, February 1, 2013 at 1:21:00 PM GMT+7, Blogger Unknown said...

begitu..,
emang bener tuh, saya pun kadang malas memberikan pertanyaan bila melihat banyak komentar basa-basi a/pun yg berisi pertanyaan yg kurang jelas dan tak ditanggapi..

jadi berfikir "apakah pertanyaanku, akan diabaikan juga ?" ~x(

 
At Saturday, February 2, 2013 at 12:52:00 AM GMT+7, Blogger Unknown said...

wah saya banget itu hihihi. terkadang setiap pertanyaan hanya mementingkan diri sendiri tanpa harus ngarti dari isi pertanyaan itu sendiri, akhirnya yang ditanyakan malah keluar dari isi topik...

Secara tidak langsung isi di setiap kata ini sangat membangun kepribadian menjadi lebih baik, mungkin yang sudah baik akan semakin lebih bijak lagi.
Semangat bang, semoga banyak bibit-bibit yang sukses dengan artikel dan tutorial di blog DTE ini.

 
At Monday, February 11, 2013 at 1:16:00 AM GMT+7, Blogger Satyapradana said...

Bagus banget rambu-rambunya dan seperti biasa disertai penjelasan yang terang benderang ala DTE.
Tapi saya kurang sependapat dengan poin tentang ucapan terima kasih. Ukuran berlebihan atau tidak untuk tiap orang berbeda. Terkadang ucapan terima kasih seperti “Makasih gan... Berhasil. Agan emang masternya JS dah!”, memang sebuah pengakuan dari hati terdalam karena saking senengnya dapet solusi dari sebuah permasalahan. Jadi wajarlah jika sipenanya itu menganggap sipenjawab sebagai seorang master.

Alangkah tragisnya jika ucapan terima kasih yang tulus itu dianggap sebuah pernyataan lebay.

#piss ah

 
At Tuesday, February 26, 2013 at 6:16:00 PM GMT+7, Blogger Taufik Nurrohman said...

Boleh saja. Karena standar masing-masing orang itu berbeda-beda mengenai sampai mana sesuatu bisa disebut sebagai “berlebihan”.

 
At Wednesday, February 27, 2013 at 4:09:00 PM GMT+7, Anonymous Anonymous said...

terima kasih mas tipsnya..

 
At Wednesday, March 6, 2013 at 12:26:00 PM GMT+7, Blogger Unknown said...

Wah, kalau begitu saya harus berhati hati dalam berbicara nih.
thanks buat infonya ya bang

 
At Sunday, April 14, 2013 at 11:50:00 AM GMT+7, Blogger Sakti said...

ya begitulah resiko jadi admin sama halnya jadi seorang guru di sekolah, ketika selesai memberi materi, anak didik mulai bertanya dan itupun beragam "karakteristik" pertanyaan. jadi ya bersabarlah menanggapinya.

 
At Saturday, June 15, 2013 at 2:10:00 PM GMT+7, Blogger Unknown said...

0:) Kalau Saya tidak Akan Bertanya kepada Moderator suatu Blog Selama Blog Tersebut Bisa Di lihat source Codex. :Q Dan Semua Source Code yang ada Dijagat Raya code bersumber pada Source Code Yang SATU :Q Berkembang,Terkembang,Mengembang Tetap Satu Ujud[Maka ide pertama Layak mendapat Ucapan TQ :-bd]yg kedua cukup tepukan tangan \o/ dan ketiga seterusnya cukup tepukan satu tangan :Ozz Alias: ĂpàChë-Sŭmbáwá Mungkin lahir Sebuah Opsi,Persepsi,Analogi,Diskrepsi Angkuh :p Ooohhh Tidak...!! saya sangat Mengagumi Ide Creator Suatu Blog dengan cacatan Mereka Tidak Meninggalkan Dari Mana Reverensi Ilmu code mengcode tersebut dia dapat, uppzzzz jgn memakai Label Bajakan Emosinal bila Terkena Banned script x@. dan jujur saya mungkin Pengunjung yg paling sering Mengunjungi suatu blog tutorial namun saya engga Berkomentar dan Bertanya lantaran saya sangat Membenci Prinsip Malu bertanya sesat dijalan Karena Alasan Pertama.!!!!Alias: ĂpàChë-Sŭmbáwá

 
At Thursday, July 4, 2013 at 2:43:00 PM GMT+7, Blogger Kang Rian said...

ini nih ! yang ane sukad ari blog DTE , thanks kang taufik .. bermanfaat banget nih postingan-postingannya , semoga menjadi barokah atas ilmu2 yang udah di amalkannya .. aaminn ..

1 lagi nih kang , kalo sempet mampir ke blog saya yah :D , ane pecinta blogger juga ^_^ ( Dimari --> http://rian-nurherdian.blogspot.com )

 
At Friday, September 27, 2013 at 7:39:00 PM GMT+7, Blogger Bosaner said...

sekarang saya kok jadi bingung jika mau komentar [Komentar atau tidak]

 
At Thursday, October 3, 2013 at 9:02:00 AM GMT+7, Blogger Blog-nya-newbie.blogspot.com said...

wah mesti belajar banyak nie dari sini.... :D \o/ :-bd
T.O.P dah baut adminnya.

 
At Thursday, December 12, 2013 at 8:22:00 PM GMT+7, Blogger Unknown said...

Menurut saya jika mereka berkata:

1. “Terima kasih master!”
2. “Maaf, Saya masih newbee”
3. “Mohon pencerahannya...”
4. “Mohon bantuannya mastah...”

Menurut saya mungkin beberapa orang sangat bahagia dengan keberhasilan mereka mempraktikan suatu tutorial :-bd Tapi mungkin bagi admin kata-kata seperti mastah, master terlalu berlebihan

 
At Monday, June 1, 2015 at 7:29:00 PM GMT+7, Blogger Mimin Fansublogger said...

Benar mas, hehe

 
At Friday, April 22, 2016 at 7:53:00 PM GMT+7, Blogger Kincaid said...

Kang, ganti templatenya dong yang lebih fresh dipandang mata :D kyk master blogging yang lainnya.. seperti Kang Ismet, Arlina design dll.

 
At Saturday, April 23, 2016 at 8:32:00 PM GMT+7, Blogger Taufik Nurrohman said...

Hehe. Iya Saya ngerti. Saya sendiri juga sudah mulai bosen. Semenjak Saya punya CMS buatan sendiri, Saya jadi tidak aktif lagi untuk ngulik-ulik mesin Blogger.

 
At Monday, September 25, 2017 at 7:32:00 PM GMT+7, Blogger Ikhwan said...

Terus terang semakin banyak saya membaca artikel blog ini semakin minder untuk bertanya... :D walau mas Taufik bilang jangan minder hehe...

 

Post a Comment

<< Home