Apakah Tren Vlog akan Mematikan Eksistensi Blog?
Jawabannya bisa iya, bisa juga tidak. Tapi kali ini Saya lebih cenderung kepada tidak. Sama halnya ketika kamu bertanya kepada Saya apakah bumi itu bulat atau datar.
Secara teknis Saya tidak tahu karena Saya belum pernah melihat fisik bumi secara langsung melalui indera penglihatan Saya tanpa melibatkan iman. Tapi melihat bagaimana bentuk matahari, bulan dan bintang yang begitu bulat sempurna, maka Saya memutuskan untuk menyatakan bahwa bumi kemungkinan besar berbentuk bulat.
Hal ini berlaku juga untuk blog dan vlog. Fenomena blog yang berkembang menjadi vlog sebenarnya tidak berbeda dengan bagaimana fenomena perkembangan media pertukaran informasi yang sebelumnya telah menjadi pendahulu dari blog. Media tersebut bernama buku.
Melihat situasi sekarang dimana proses pertukaran informasi sudah didominasi oleh internet melalui media-media seperti blog dan buku elektronik, nyatanya buku fisik yang terbuat dari kertas masih tetap laku juga untuk dijual. Bahkan beberapa blog malah sengaja dibuat untuk menjual buku fisik. Jadi ya… begitulah.
Kehidupan.
Labels: Lain-Lain
7 Comments:
Tidak juga. Sederhananya, karena tidak semua konten blog bisa dimuat dalam vlog, dan kebalikannya. Atau bisa juga melakukan keduanya *yaya*
Kalau dari segi peminatnya menurutmu gimana mas? Masalahnya masyarakat di Indonesia termasuk dalam kategori darurat membaca. Secara umum orang lebih suka menonton televisi dibandingkan membaca buku.
Kalau peminatnya emang si mas saya yakin sekarang orang2 lebih suka menonton vidio (misal di YouTube) daripada membaca di blog. Tapi saya juga yakin orang2 akan tetap berlangganan di blog dengan tulisan dan tampilan yang menarik dan berkualitas.
Informasi dari vlog sulit diarsipkan dan dicari kembali. Kalau blog, berbasis teks, unggul dalam dua hal tersebut yang menurut saya cukup krusial. Oya, selain itu, teks relatif lebih hemat ditinjau dari segi manapun.
saat ini orang lebih cenderung lihat YouTube sebab lebih enak ada visualnya dibanding membaca blog yg kadang artikelnya sampe panjang...
Saya setuju.
Kalau tren kan, kalau lagi bro!
Kalau eksistensi, yaaa kembali ke orangnya?
Tren Vlog akan meng-is-death-kan eksistensi blog, melemahkan mungkin iya, tapi kalau mematikan!!! Menghidupkan dan mematikan itu sudah ada jalur kuasanya :D
Post a Comment
<< Home