Teknik ini sudah pernah dibahas dengan cukup detail di CSS-Tricks. Hanya saja Saya tidak habis pikir mengapa beliau tetap mempertahankan deklarasi column-count untuk memecah area menjadi beberapa kolom dan menggunakan media queries untuk mengurangi jumlah kolom pada saat ukuran layar peramban menyempit. Padahal jika kita sudah menentukan lebar masing-masing item dengan ukuran yang sama, kita bisa menggunakan column-width untuk menentukan lebar kolom tetap tanpa harus melibatkan media queries untuk mengurangi jumlah kolom pada saat ukuran layar semakin sempit. column-width akan menciptakan kolom-kolom dengan jumlah yang bisa menyesuaikan diri berdasarkan ruang yang tersisa. Sudah tertulis dengan jelas dalam spesifikasi:
Ada satu hal yang harus diperhatikan jika Anda ingin menciptakan efek/tata letak seperti ini pada elemen yang bukan merupakan gambar, yaitu deklarasi display berupa inline-block. Mendeklarasikan perintah ini akan mencegah perpotongan yang tak terduga pada masing-masing item karena CSS3 Kolom secara normal akan berusaha untuk membuat masing-masing kolom menjadi sama tinggi. Beberapa harus terpaksa dipotong di bagian bawah mengingat properti CSS ini memang sebenarnya berbasis teks:
Meski masih ada sedikit kekurangan karena fungsi sortir ini hanya memakai logika berdasarkan abjad. Coba Anda klik pada header Harga. Hasilnya tidak akan sesuai dengan apa yang kita harapkan. Masih sedang mencari solusi yang paling mudah untuk menangani satuan harga pada fungsi ini…
Pertama kali Saya melihat tooltip semacam ini di situs SXC. Saya mencoba untuk membuat replikanya dengan tanpa menyertakan dukungan untuk peramban-peramban lawas. document.all itu sudah sangat ketinggalan zaman!
Keistimewaan dari tooltip ini adalah dia bisa bergerak mengikuti gerakan pointer serta bisa mempertahankan posisinya agar tetap berada pada area yang terlihat di halaman agar Anda tidak mengalami masalah-masalah seperti: tooltip keluar terlalu jauh ke sebelah kanan atau ke sebelah bawah dari area terlihat pada halaman. JavaScript ini juga bisa digunakan untuk menggantikan salah satu plugin jQuery Saya yang tidak begitu terkenal dan tidak sering diperbaharui lagi:
JavaScript
/*! JavaScript Image Trail Tooltip by Taufik Nurrohman <http://gplus.to/tovic> */
(function(w, d) {
var tooltip = d.createElement('div'),
noImage = "data:image/gif;base64,R0lGODlhAQABAIAAAAAAAP///yH5BAEAAAAALAAAAAABAAEAAAIBRAA7", // 1 x 1 pixel transparent GIF
top = 0,
left = 0,
docWidth = 0,
docHeight = 0,
offsetTop = 20, // Default top distance of the tooltip to the mouse pointer
offsetLeft = 20, // Default left distance of the tooltip to the mouse pointer
wait = null;
// Get the correct width of the document without scrollbars
function getDocWidth() {
return d.documentElement.clientWidth;
}
// Get the correct height of the document
function getDocHeight() {
return Math.max(
d.body.scrollHeight, d.documentElement.scrollHeight,
d.body.offsetHeight, d.documentElement.offsetHeight,
d.body.clientHeight, d.documentElement.clientHeight
);
}
tooltip.id = "trail-image";
tooltip.className = "trail-image";
tooltip.innerHTML = '<img src="' + noImage + '" alt="Loading..." style="float:none;display:block;width:100%;height:100%;max-width:none;max-height:none;min-width:0;min-height:0;border:none;outline:none;background:none;margin:0;padding:0;">';
// Just like `DOMContentLoaded` event, but only to
// wait for the existence of the `<body>` element
// to insert the tooltip markup in the proper area
function waitForBodyExist() {
if (!d.body) {
wait = setTimeout(waitForBodyExist, 100);
} else {
clearTimeout(wait);
d.body.appendChild(tooltip);
docWidth = getDocWidth();
docHeight = getDocHeight();
w.onresize = function() {
docWidth = getDocWidth();
docHeight = getDocHeight();
};
w.onscroll = hideTrail;
}
// console.log('Still waiting...');
} waitForBodyExist();
// Function to show the tooltip
// `width` => the tooltip width
// `height` => the tooltip height
// `file` => the URL of the image to show
function showTrail(width, height, file) {
tooltip.style.visibility = "visible";
tooltip.children[0].src = file;
tooltip.style.width = parseInt(width, 10) + "px";
tooltip.style.height = parseInt(height, 10) + "px";
d.onmousemove = function(e) {
if (!e) e = w.event;
if (e.pageX || e.pageY) {
left = e.pageX;
top = e.pageY;
} else if (e.clientX || e.clientY) {
left = e.clientX + d.body.scrollLeft + d.documentElement.scrollLeft;
top = e.clientY + d.body.scrollTop + d.documentElement.scrollTop;
}
tooltip.style.top = parseInt(((top >= docHeight - (height + offsetTop + 10)) ? top - (height + offsetTop) : top + offsetTop), 10) + "px";
tooltip.style.left = parseInt(((left >= docWidth - (width + offsetLeft + 10)) ? left - (width + offsetLeft) : left + offsetLeft), 10) + "px";
};
}
// Function to hide the tooltip
function hideTrail() {
d.onmousemove = "";
tooltip.style.top = "-9999px";
tooltip.style.left = "-9999px";
tooltip.style.visibility = "hidden";
tooltip.children[0].src = noImage;
docWidth = getDocWidth();
docHeight = getDocHeight();
}
// Add to the window object as an external/global function
w.showTrail = showTrail;
w.hideTrail = hideTrail;
})(window, document);
Ada dua fungsi utama dalam skrip di atas, yaitu showTrail dan hideTrail. showTrail digunakan untuk menampilkan tooltip sedangkan hideTrail digunakan untuk menyembunyikannya. Anda bisa menerapkannya pada atribut onmouseover dan onmouseout seperti ini:
Menuliskan fungsi berkali-kali secara inline mungkin akan melelahkan. Untuk itu Anda bisa memodifikasinya dengan cara memasukkan setiap URL gambar yang lebih besar di dalam atribut HTML5 data-*:
(function() {
var img = document.getElementsByTagName('img');
for (var i = 0, len = img.length; i < len; ++i) {
if (img[i].getAttribute('data-image-preview')) {
img[i].onmouseover = function() {
showTrail(this.offsetWidth * 3, this.offsetHeight * 3, this.getAttribute('data-image-preview'));
};
img[i].onmouseout = hideTrail;
}
}
})();
Pada kode di atas Saya menerapkan this.offsetWidth * 3 dan this.offsetHeight * 3 untuk menciptakan skala tooltip menjadi tiga kali lipat dari gambar thumbnail yang didekati pointer. Jadi anggap saja URL yang berada di dalam atribut data-image-preview memiliki ukuran sebesar tiga kali lipat dari thumbnail.
Kita tahu bahwa kita bisa mengubah resolusi gambar yang disimpan di Picasa dengan cara mengubah path/sN pada setiap gambar. Berikut ini adalah contoh penerapan fungsi showTrail dan hideTrail tanpa memerlukan adanya atribut data-image-preview. Sekali Anda menerapkan fungsi ini, maka semua gambar yang berasal dari Picasa dengan ukuran lebar tidak lebih dari 100 piksel akan bisa menampilkan tooltip dengan lebar gambar 400 piksel:
(function() {
var img = document.getElementsByTagName('img');
for (var i = 0, len = img.length; i < len; ++i) {
var valid = (img[i].src && /\/s[0-9]+(\-c)?\/.*?\.(bmp|gif|jpg|jpeg|png)/i.test(img[i].src) && img[i].offsetWidth <= 100);
if (valid) {
img[i].onmouseover = function() {
showTrail(this.offsetWidth * 4, this.offsetHeight * 4, this.src.replace(/\/s[0-9]+(\-c)?/, "/s400$1"));
};
img[i].onmouseout = hideTrail;
}
}
})();
Pembaharuan: Pengecekan lebar gambar yang Saya terapkan di atas terkadang tidak bekerja karena mungkin fungsi telah tereksekusi sebelum dimensi gambar terbentuk, sehingga lebar gambar akan sama dengan 0 dan itu membuatnya bisa lolos dari pengecekan. Anda bisa mengeluarkan logika img[i].offsetWidth <= 100 dan memasukkannya ke dalam event onmouseover seperti ini untuk memastikan agar pengecekan lebar gambar bisa dilakukan setelah dimensi gambar terbentuk setiap kali Anda mendekatkan pointer ke atas gambar:
Pastikan deklarasi <!DOCTYPE html> dinyatakan pada dokumen HTML Anda agar skrip ini bisa bekerja dengan baik. Selain itu, menambahkan tag meta ini sedekat mungkin dengan <head> juga bisa mencegah Internet Explorer untuk berubah ke mode compatibility view tanpa kita kehendaki: