Tuesday, September 20, 2011

Widget JavaScript Kupu-Kupu

Tambahkan sebuah elemen halaman HTML/JavaScript, kemudian salin kode ini dan letakkan di dalam formulirnya:

<script type="text/javascript">
     var Ymax=8; //jarak per langkah kupu-kupu pada sumbu-y
     var Xmax=8; //jarak per langkah kupu-kupu pada sumbu-x
     var Tmax=10000; //durasi langkah dalam milidetik
     var floatimages=new Array();
     floatimages[0]='http://hompimpa.googlecode.com/files/butterfly.gif';
     floatimages[1]='http://hompimpa.googlecode.com/files/butterfly.gif';
</script>
<script src="http://hompimpa.googlecode.com/files/scriptkupu.js" type="text/javascript"></script>

Klik Simpan, maka kamu akan mendapatkan hasil akhir seperti ini:


URL yang Saya beri warna biru adalah gambar kupu-kupu yang nantinya akan ditampilkan. Jika kamu mempunyai gambar kupu-kupu sendiri, kamu bisa mengganti URL tersebut dengan URL gambarmu sendiri.

Labels: ,

CSS Pseudo-Element Tahap Pertama

css pseudo element

Tugasnya hampir sama dengan CSS Pseudo-Classes. Di sini, sebuah pseudo-element dapat bertugas sebagai penyeleksi sebagian elemen secara otomatis atau sekedar menciptakan elemen palsu tanpa menuliskan kode HTML (di sini yang hebat!).
Pertama-tama, kita mulai perkenalan CSS Pseudo-Element :before dan :after, kemudian dilanjutkan dengan pseudo-element :first-line dan :first-letter

:before & :after

Pseudo-element :before berfungsi untuk menyisipkan elemen palsu sebelum elemen asli, sedangkan pseudo-element :after berfungsi untuk menyisipkan elemen palsu setelah elemen asli. Sebagai contoh, di sini Saya membuat sebuah kerangka objek sembarang seperti ini:

<h2 class='contoh'>Cinta</h2>

Lalu kita buat kode CSS seperti ini:

h2.contoh {
  font:bold 22px Verdana, Arial, Sans-Serif;
  text-align:center;
  color:#000;
  text-shadow:1px 1px 0 #fff,1px 1px 3px #000;
}

Normalnya, kerangka objek tersebut akan meghasilkan tampilan seperti ini:

Cinta

Sekarang kita terapkan kode CSS yang akan menyisipkan kata "Aku" di depan "Cinta" dan kata "Padamu" di belakang "Cinta". Bentuknya seperti ini:

h2.contoh:before {
  content:'Aku ';
}

h2.contoh:after {
  content:' Padamu';
}

Setelah diterapkan maka akan menghasilkan tampilan seperti ini:

Cinta

Selain menyisipkan teks, CSS Pseudo-Element :before dan :after juga dapat digunakan untuk menyisipkan objek lain, misalnya gambar. Caranya dengan menuliskan nilai properti content berupa url() seperti ini:

h2.contoh:before {
  content:url('images/smileyvault-cute-big-smiley-animated-002.gif');
}

h2.contoh:after {
  content:url('images/cute_smiley30.gif');
}

Setelah diterapkan maka akan menghasilkan tampilan seperti ini:

Cinta

:first-line & :first-letter

Pseudo-element :first-line berfungsi untuk menyeleksi teks pada baris pertama dalam sebuah elemen induk, sedangkan pseudo-element :first-letter berfungsi untuk menyeleksi huruf pertama dalam sebuah elemen induk. Sebagai contoh, kita buat sebuah kerangka paragraf seperti ini:

<div id='paragraf'>
Lorem ipsum dolor sit amet-amet jabang bayi oek-oek. Consetetur kampuang nan jauh di mato ambo-ambo tempe goreng enak rasanya. Sed diam nonumy ummi-ummi eirmod tempor kuch-kuch hota hai. Poligami nehi-nehi aishiteru mereketehe hajimeteiru. Ut labore et dolore et rupiahe et mahal banget et gak punya duit. Ciluk babara hotras bagong. Bang-bang-tut bau jigong. Kolor ijo naik haji gajarimo gazaba-gazaba. Ciluk bagong cus ciluk baaa!!!
</div>

Sekarang kita terapkan kode CSS yang akan memberikan warna merah pada baris teks pertama. Bentuknya seperti ini:

#paragraf:first-line {color:red;}

Setelah diterapkan maka akan menghasilkan tampilan seperti ini:

Lorem ipsum dolor sit amet-amet jabang bayi oek-oek. Consetetur kampuang nan jauh di mato ambo-ambo tempe goreng enak rasanya. Sed diam nonumy ummi-ummi eirmod tempor kuch-kuch hota hai. Poligami nehi-nehi aishiteru mereketehe hajimeteiru. Ut labore et dolore et rupiahe et mahal banget et gak punya duit. Ciluk babara hotras bagong. Bang-bang-tut bau jigong. Kolor ijo naik haji gajarimo gazaba-gazaba. Ciluk bagong cus ciluk baaa!!!

Sekarang kita terapkan kode CSS yang akan memberikan warna jingga pada huruf pertama. Bentuknya seperti ini:

#paragraf:first-letter {color:orange;}

Setelah diterapkan maka akan menghasilkan tampilan seperti ini:

Lorem ipsum dolor sit amet-amet jabang bayi oek-oek. Consetetur kampuang nan jauh di mato ambo-ambo tempe goreng enak rasanya. Sed diam nonumy ummi-ummi eirmod tempor kuch-kuch hota hai. Poligami nehi-nehi aishiteru mereketehe hajimeteiru. Ut labore et dolore et rupiahe et mahal banget et gak punya duit. Ciluk babara hotras bagong. Bang-bang-tut bau jigong. Kolor ijo naik haji gajarimo gazaba-gazaba. Ciluk bagong cus ciluk baaa!!!

Salah satu manfaat pseudo-element :first-letter yang paling jelas adalah untuk pembuatan drop-cap » baca di sini

Catatan Tambahan

Properti-properti yang bisa diterapkan pada pseudo-element :first-line dan :first-letter dibatasi pada properti-properti ini:

:first-line:first-letter
  1. font
  2. color
  3. background
  4. word-spacing
  5. letter-spacing
  6. text-decoration
  7. vertical-align
  8. text-transform
  9. line-height
  10. clear
  1. font
  2. color
  3. background
  4. margin
  5. padding
  6. border
  7. text-decoration
  8. vertical-align (hanya jika "float" bernilai "none")
  9. text-transform
  10. line-height
  11. float
  12. clear

Labels: ,

Monday, September 19, 2011

CSS3 Button Generator

css3 button generator

Aplikasi ini sebenarnya adalah pengembangan sederhana yang Saya lakukan dari konsep CSS3 Button Maker buatan Chris Coyier. Di sini Saya telah menambahkan beberapa elemen variabel yang sangat penting bagi pengguna yang tidak dihadirkan dalam versinya. Aplikasi ini sangat bermanfaat bagi Anda yang tidak suka menulis kode, atau bahkan bagi yang tidak mengerti sama sekali. Anda bisa mengunduh aplikasi ini dengan cara mengeklik tombol ini:

Download Aplikasi Download Versi Terbaru

Cukup dengan mengatur variabel-variabelnya sampai Anda mendapatkan hasil tampilan button yang menurut Anda paling baik. Dengan apikasi ini, bukan hanya satu atau dua konsep Tombol CSS3 yang bisa Anda buat, namun puluhan bahkan ratusan konsep!

Letakkan kode CSS yang tergenerasi ke dalam kode HTML templatemu, kemudian untuk memanggil kode CSSnya jangan lupa untuk menambahkan atribut berupa class="tombol" pada elemen yang Anda buat seperti ini:

<button class="tombol">Nama Tombol Anda</button>

Semoga aplikasi ini dapat membantu mempermudah pekerjaan Anda.

Labels: , ,

Wednesday, September 14, 2011

CSS Overflow, Menciptakan Scroll Bar Area Terkonsep

Perkenalan CSS Overflow

CSS Overflow secara umum digunakan untuk menentukan apakah bagian elemen yang keluar dari garis batas akan ditampilkan atau disembunyikan, atau sekedar diberi scroll bar untuk mengatasi ruang sempit tanpa membuang bagian-bagian elemen yang tersembunyi. Deklarasi overflow dapat dituliskan seperti ini:

overflow:auto;

Nilai auto pada properti overflow dapat diartikan bahwa bagian-bagian elemen yang melebihi batas akan diatasi dengan menambahkan scroll bar pada area yang sempit. Nilai overflow juga dapat ditulis sebagai hidden yang artinya bahwa bagian-bagian elemen yang akan melebihi batas akan disembunyikan. Nilai visible pada properti overflow akan memberikan penampilan area seperti halnya tidak mendeklarasikan overflow sama sekali.

Properti overflow dapat dibagi menjadi dua, yaitu overflow-x dan overflow-y. overflow-x digunakan untuk menentukan nasib bagian elemen yang keluar dari area hanya dari sudut pandang horizontal saja, sedangkan overflow-y digunakan untuk menentukan nasib bagian elemen yang keluar dari area hanya dari sudut pandang vertikal saja.

Untuk memberikan hasil tampilan penerapan CSS Overflow yang jelas, setidaknya kamu harus menambahkan deklarasi ukuran tinggi dan lebar area dengan nilai yang lebih kecil dari ukuran lebar dan tinggi konten yang ada di dalamnya. Cara penerapannya bisa dituliskan secara top down ataupun inline seperti ini:

Top-DownInline
<style type='text/css'>
#area1 {
width:270px;
height:200px;
overflow:auto;
}
</style>

......

<div id='area1'>
KONTEN DENGAN UKURAN LEBAR LEBIH DARI 270 PIKSEL DAN TINGGI LEBIH DARI 200 PIKSEL.

</div>

<div style='width:270px;height:200px;overflow:auto;'>
KONTEN DENGAN UKURAN LEBAR LEBIH DARI 270 PIKSEL DAN TINGGI LEBIH DARI 200 PIKSEL.
</div>

Penerapan-Penerapan yang Lebih Beragam

overflow:auto;

overflow-x:auto;overflow-y:hidden;

overflow-x:hidden;overflow-y:auto;

overflow:hidden;

overflow:visible;


Tambahan

Selain auto, properti overflow juga bisa dituliskan dengan nilai scroll:

overflow:scroll;

Namun kekurangan nilai ini adalah ketidakbisaannya di dalam menghilangkan scroll bar secara otomatis saat sudah tidak ada lagi elemen yang keluar dari area:

overflow:scroll;

Labels: ,

Tuesday, September 13, 2011

CSS Selection, Mempercantik Tampilan Teks Terseleksi atau Melindungi Konten?

css seleksi selection

CSS Selection/CSS Seleksi dapat digunakan untuk mempercantik tampilan teks-teks yang terseleksi. Secara umum, tampilan teks yang terseleksi akan diliputi dengan latar belakang berwarna biru dan warna teks berwarna putih, namun dengan CSS seleksi, kamu bisa mendapatkan efek teks terseleksi yang beraneka ragam.

Kode CSS

Selektor dan deklarasi CSS Selection dapat dituliskan seperti ini:

::selection {background:#3C993C;color:#FFB46A;text-shadow:none;} /* Safari & Chrome */
::-moz-selection {background:#3C993C;color:#FFB46A;text-shadow:none;} /* Firefox */

background:#3C993C; digunakan untuk menentukan warna latar belakang teks terseleksi, sedangkan color:#FFB46A; digunakan untuk menentukan warna teks terseleksi. Deklarasi text-shadow:none; sebenarnya tidak terlalu penting, namun dalam browser Chrome, CSS Text Shadow terkadang juga ikut terlibat dalam teks-teks terseleksi. Hal ini tentunya akan membuat hasil tampilan menjadi kurang sempurna. Untuk itu diterapkanlah deklarasi text-shadow:none; untuk menetralkan tampilannya.

Demonstrasi CSS Selection

Seleksi teks ini! Seleksi teks ini! Seleksi teks ini! Seleksi teks ini! Seleksi teks ini! Seleksi teks ini! Seleksi teks ini! Seleksi teks ini! Seleksi teks ini! Seleksi teks ini! Seleksi teks ini! Seleksi teks ini! Seleksi teks ini! Seleksi teks ini! Seleksi teks ini! Seleksi teks ini! Seleksi teks ini! Seleksi teks ini! Seleksi teks ini! Seleksi teks ini! Seleksi teks ini! Seleksi teks ini! Seleksi teks ini! Seleksi teks ini! Seleksi teks ini!

CSS Seleksi merupakan salah satu anggota dari CSS3 Pseudo-Element. Oleh karena itu, kita juga bisa menerapkan CSS Seleksi ini pada area tertentu saja. Bahkan, dengan ide ini kita juga bisa membuat sebuah sistem sederhana untuk melindungi konten halaman artikel kita (atau lebih tepatnya: seolah-olah melindungi).

Melindungi Konten Artikel dengan CSS Selection

Untuk melindungi konten artikel dengan CSS Seleksi, yang kita butuhkan adalah dua buah penerapan deklarasi CSS. Deklarasi yang pertama kita gunakan untuk menyatakan efek seleksi secara umum (keseluruhan), sedangkan deklarasi yang ke dua kita gunakan untuk menyatakan efek seleksi pada area khusus saja:

Letakkan baris kode ini di atas ]]></b:skin> atau </style>

/* LINDUNGI ARTIKEL DENGAN CSS SELEKSI - http://www.dte.web.id
--------------------------------------------
Nyatakan bahwa semua elemen akan tampak sama saat terseleksi.
Deklarasi-deklarasi di bawah ini akan memberikan kesan seolah-olah teks tidak bisa diseleksi
*/
::selection {
  background:transparent !important;
  color:#222; /* samakan dengan warna teks */
}
::-moz-selection {
  background:transparent !important;
  color:#222; /* samakan dengan warna teks */
}

/* -----------------------------------------
Nyatakan bahwa elemen-elemen yang berada di dalam tag <code>, <textarea> dan <input> dapat diseleksi
*/
code::selection,
textarea::selection,
input::selection {
  background:red;
  color:white;
  text-shadow:none;
}
code::-moz-selection,
textarea::-moz-selection,
input::-moz-selection {
  background:red;
  color:white;
  text-shadow:none;
}

Hasil Akhir Setelah Teks Dilindungi

Seleksi teks ini! Seleksi teks ini! Seleksi teks ini! Seleksi teks ini! Seleksi teks ini! Seleksi teks ini! Seleksi teks ini! Seleksi teks ini! Seleksi teks ini! Seleksi teks ini! Seleksi teks ini! Seleksi teks ini! Seleksi teks ini! Seleksi teks ini! Seleksi teks ini! Seleksi teks ini! Seleksi teks ini! Seleksi teks ini! Seleksi teks ini! Seleksi teks ini! Seleksi teks ini! Seleksi teks ini! Seleksi teks ini! Seleksi teks ini! Seleksi teks ini!


Meskipun hasil akhir area di atas menunjukkan bahwa teks yang berada di luar tag <code> tidak bisa diseleksi, namun sebenarnya semua teks tersebut dapat di seleksi. Hanya saja tampilan teks terseleksi yang berada di luar area <code> ... </code> telah diatur agar warna latar belakang tetap transparan dan warna teks tetap sama dengan warna teks dalam keadaan normal, sehingga seolah-olah teks tersebut tidak bisa diseleksi.

Dukungan Browser

Browser Versi Paling Lama Mendukung
Internet Explorer 9 ::selection
Firefox (Gecko) 1.0 (1.5) ::-moz-selection
Opera 9.5 ::selection
Safari (WebKit) 1.1 (100) ::selection

Lebih Jauh

Labels: ,

Monday, September 12, 2011

Membuat Drop Cap dengan CSS

Drop Cap

Ide penerapan drop cap pada artikel dapat menjadi sentuhan kecil yang menarik para pembaca, meskipun sebenarnya tidak semudah itu untuk menerapkannya dalam halaman yang terbuat dari kode HTML. Ada dua cara yang bisa kamu gunakan untuk menciptakan drop cap, yaitu dengan menggunakan separator berupa tag <span> dan menggunakan CSS Pseudo-Element :first-letter.

Khusus untuk metode ke dua, Saya tidak menjamin bahwa hasil akhir tampilannya akan tampak sama pada semua jenis peramban sama seperti apa yang beberapa tutorial sejenis katakan dalam artikelnya.

Cara Pertama: Gunakan Tag <span> untuk Menyeleksi Huruf Pertama

Kita tahu bahwa elemen yang paling umum diterapkan dalam teks adalah <span>, maka langkah pertama untuk menerapkan konsep drop cap adalah dengan mengapitkan kode <span> pada huruf pertama, kemudian menamambahkan atribut berupa class dengan nilai yang spesifik. Misalnya class='drop-cap' seperti ini:

<span class="drop-cap">L</span>orem ipsum dolor sit amet-amet jabang bayi oek-oek. Consetetur kampuang nan jauh di mato ambo-ambo tempe goreng enak rasanya. Sed diam nonumy ummi-ummi eirmod tempor kuch-kuch hota hai. Poligami nehi-nehi aishiteru mereketehe hajimeteiru. Ut labore et dolore et rupiahe et mahal banget et gak punya duit. Ciluk babara hotras bagong. Bang-bang-tut bau jigong. Kolor ijo naik haji gajarimo gazaba-gazaba. Ciluk bagong cus ciluk baaa!!!
Et dagingo et sabarapa et ditawara et boleh kaga. Mogo morodoko saligobagos cus brot. Cihong! Cihong! Umeeeyyy!!! Magna aliquyam alhamdulillah. Sed diam et justo jus tomat bubur ketek duo gelaso piringo sabarapo dolores et rebum udang rebon. Ayam! Ayam! Ayam! Jus! Yes! Hoooo!!! DHUARRR!!!

Setelah itu kamu buat deklarasi-deklarasi CSSnya seperti ini:

span.drop-cap {
  font-size:300%;
  font-weight:bold;
  font-family:Georgia,Serif;
  float:left;
  margin-right:10px;
  padding:2px 5px;
  border:3px double #777;
  background:#ECE9D8;
}

Letakan kode tersebut di atas ]]></b:skin> atau </style>, maka hasilnya akan menjadi seperti ini:

Lorem ipsum dolor sit amet-amet jabang bayi oek-oek. Consetetur kampuang nan jauh di mato ambo-ambo tempe goreng enak rasanya. Sed diam nonumy ummi-ummi eirmod tempor kuch-kuch hota hai. Poligami nehi-nehi aishiteru mereketehe hajimeteiru. Ut labore et dolore et rupiahe et mahal banget et gak punya duit. Ciluk babara hotras bagong. Bang-bang-tut bau jigong. Kolor ijo naik haji gajarimo gazaba-gazaba. Ciluk bagong cus ciluk baaa!!!

Et dagingo et sabarapa et ditawara et boleh kaga. Mogo morodoko saligobagos cus brot. Cihong! Cihong! Umeeeyyy!!! Magna aliquyam alhamdulillah. Sed diam et justo jus tomat bubur ketek duo gelaso piringo sabarapo dolores et rebum udang rebon. Ayam! Ayam! Ayam! Jus! Yes! Hoooo!!! DHUARRR!!! (Hasil tampilan penerapan tag <span class="drop-cap">)

Deklarasi-deklarasi font-size:300%, float:left dan margin-right:10px adalah deklarasi-deklarasi yang paling memiliki peran penting dalam terbentuknya efek drop cap:

  • font-size:300% menyatakan ukuran teks sebesar 300% dari ukuran teks normal. Saya lebih menyarankan menggunakan satuan persentase untuk mendapatkan perbandingan ukuran yang proporsional.
  • float:left menyatakan bahwa teks akan cenderung mengarah ke samping kiri dengan peraturan bahwa elemen-elemen lain di sekelilingnya akan meliputinya.
  • margin-right:10px diterapkan untuk memastikan bahwa kerenggangan sebelah kanan dari drop cap tidak bertabrakan dengan teks yang meliputiya.

Cara ke Dua: Gunakan CSS Pseudo-Element :first-letter

Cara yang ke dua ini jauh lebih praktis, karena di sini kita memanfaatkan kemampuan CSS Pseudo-Element, sehingga kita tidak perlu lagi menerapkan tag <span> untuk menyeleksi huruf-huruf pertama. Dengan CSS Pseudo-Element, semua huruf pertama dapat terseleksi secara otomatis.

Untuk menerapkan cara yang ke dua ini, hal yang paling penting kamu lakukan terlebih dahulu adalah menemukan elemen induk yang meliputi artikel dalam situsmu. Untuk template blogspot standar, sebuah konten posting biasanya akan diapit oleh tag <div> dengan atribut berupa class='entry-content' atau class='post-body'. Nah, dengan modal kelas tersebut kita buat kode CSS seperti ini:

.post-body:first-letter {
  font-size:300%;
  font-weight:bold;
  font-family:Georgia,Serif;
  float:left;
  margin-right:10px;
  padding:2px 5px;
  border:3px double #777;
  background:#ECE9D8;
}

Kode di atas pada akhirnya nanti akan memberikan hasil tampilan yang hampir sama, hanya penerapannya saja yang berbeda. Setiap metode pasti mempunyai keuntungan dan kerugiannya masing-masing. Tugasmu adalah mencari tahu.

Lorem ipsum dolor sit amet-amet jabang bayi oek-oek. Consetetur kampuang nan jauh di mato ambo-ambo tempe goreng enak rasanya. Sed diam nonumy ummi-ummi eirmod tempor kuch-kuch hota hai. Poligami nehi-nehi aishiteru mereketehe hajimeteiru. Ut labore et dolore et rupiahe et mahal banget et gak punya duit. Ciluk babara hotras bagong. Bang-bang-tut bau jigong. Kolor ijo naik haji gajarimo gazaba-gazaba. Ciluk bagong cus ciluk baaa!!!

Et dagingo et sabarapa et ditawara et boleh kaga. Mogo morodoko saligobagos cus brot. Cihong! Cihong! Umeeeyyy!!! Magna aliquyam alhamdulillah. Sed diam et justo jus tomat bubur ketek duo gelaso piringo sabarapo dolores et rebum udang rebon. Ayam! Ayam! Ayam! Jus! Yes! Hoooo!!! DHUARRR!!! (Hasil tampilan penerapan CSS Pseudo-Element)

Labels: ,

Saturday, September 10, 2011

Perkenalan CSS Pseudo-Classes

tutorial css pseudo-class

Agak sulit untuk menjelaskan CSS Pseudo-Classes. Sebenarnya bisa dijelaskan, namun Saya rasa itu sangat membuang-buang waktu. Untuk menghemat waktu, di sini Saya sudah menyediakan dua buah area yang Saya buat dari elemen <input> berwarna hijau.
Ada dua hal yang harus kamu lakukan dalam area hijau pertama, yaitu meletakkan pointer di atas area, dan mengeklik area tersebut. Sedangkan untuk area hijau yang ke dua cukup dengan mengekliknya.


Demonstrasi CSS Pseudo-Classes

Area Hijau Pertama: Letakkan Pointer, Lalu Klik!

Area di bawah ini digunakan untuk mendemonstrasikan efek :hover dan :active pada elemen <input>

  • Kondisi normal digambarkan sebagai warna hijau
  • Saat kamu melihat warna kuning, itu artinya :hover
  • Saat kamu melihat warna merah, itu artinya :active

Area Hijau ke Dua: Klik!

Area di bawah ini digunakan untuk mendemonstrasikan efek :focus pada elemen <input>

  • Kondisi normal digambarkan sebagai warna hijau
  • Saat kamu melihat warna ungu, itu artinya :focus
  • :hover adalah selektor CSS untuk menyatakan keadaan ketika pointer berada di atas elemen.
  • :active adalah selektor CSS untuk menyatakan keadaan ketika pointer mengeklik elemen.
  • :focus juga digunakan untuk menyatakan keadaan ketika pointer mengeklik elemen seperti halnya :active, namun :focus memiliki kemampuan untuk mempertahankan keadaannya meskipun kita sudah menghentikan aksi klik, sedangkan :active hanya akan mengubah keadaan elemen saat kita mengklik elemen tersebut, namun efeknya akan menghilang sesaat setelah kita menghantikan aksi klik. Efek :focus akan menghilang saat kita mengeklik sesuatu di luar area tersebut. :focus hanya berlaku untuk elemen-elemen formulir dan tautan.

:link dan :visited adalah selektor khusus untuk elemen tautan:

CSS Pseudo Classes
Contoh nyata CSS Pseudo-Classes pada situs Google
  • :link digunakan untuk mengatur tampilan tautan yang aktif (yang memiliki atribut href)
  • :visited digunakan untuk mengatur tampilan tautan yang sudah pernah dikunjungi. :visited sangat bermanfaat untuk memberitahukan kepada pengunjung bahwa tautan yang ia lihat sudah pernah dikunjungi, sehingga pengunjung tidak akan tersesat.

Urutan standar pseudo-class elemen tautan adalah seperti ini:

a:link {
  /* deklarasi */
}

a:visited {
  /* deklarasi */
}

a:focus {
  /* deklarasi */
}

a:hover {
  /* deklarasi */
}

a:active {
  /* deklarasi */
}

Anggota Lain CSS Pseudo-Classes

Selektor-selektor pseudo-class di bawah ini tidak digunakan untuk menangani event mouse saat melakukan sesuatu pada elemen, tetapi lebih mengarah kepada sesuatu seperti pemanipulasian atau penyeleksian elemen-elemen yang tidak terseleksi oleh atribut tertentu.

Umumnya, kita akan menyeleksi elemen khusus dengan menambahkan atribut berupa class='' atau id='' untuk menerapkan deklarasi-deklarasi CSS khusus. Namun dengan CSS Pseudo-Class, kita tidak perlu lagi melakukan itu.

:first-child & :last-child

:first-child digunakan untuk menyeleksi elemen yang merupakan anak pertama dari sebuah elemen induk, sedangkan :last-child digunakan untuk menyeleksi elemen yang merupakan anak terakhir dari sebuah elemen induk. Misalnya begini:

<ul>
    <li>Saya adalah anak pertama dari elemen &lt;ul&gt; yang memiliki kelas demo1</li>
    <li>Saya bukan anak pertama/terakhir dari elemen &lt;ul&gt; yang memiliki kelas demo1</li>
    <li>Saya bukan anak pertama/terakhir dari elemen &lt;ul&gt; yang memiliki kelas demo1</li>
    <li>Saya adalah anak terakhir dari elemen &lt;ul&gt; yang memiliki kelas demo1</li>
</ul>

Normalnya, kerangka objek tersebut akan meghasilkan tampilan seperti ini:

  • Saya adalah anak pertama dari elemen <ul> yang memiliki kelas demo1
  • Saya bukan anak pertama/terakhir dari elemen <ul> yang memiliki kelas demo1
  • Saya bukan anak pertama/terakhir dari elemen <ul> yang memiliki kelas demo1
  • Saya adalah anak terakhir dari elemen <ul> yang memiliki kelas demo1

Sekarang kita terapkan kode CSS yang akan memberikan warna biru pada elemen <li> pertama, dan akan memberikan warna merah pada elemen <li> terakhir:

ul li:first-child {color:blue;}
ul li:last-child {color:red;}

Setelah diterapkan maka akan menghasilkan tampilan seperti ini:

  • Saya adalah anak pertama dari elemen <ul> yang memiliki kelas demo1
  • Saya bukan anak pertama/terakhir dari elemen <ul> yang memiliki kelas demo1
  • Saya bukan anak pertama/terakhir dari elemen <ul> yang memiliki kelas demo1
  • Saya adalah anak terakhir dari elemen <ul> yang memiliki kelas demo1

:lang()

:lang digunakan untuk mendefinisikan peraturan yang berbeda terhadap bahasa yang berbeda. Biasanya diterapkan pada elemen <q>.
Sebagai contoh, kita buat sebuah kalimat seperti ini:

<q lang="id">Taufik Nurrohman adalah lelaki paling ganteng sedunia</q>
<q lang="en">Taufik Nurrohman is the most handsome boy in the world</q>

Normalnya, kerangka objek tersebut akan meghasilkan tampilan seperti ini:

Taufik Nurrohman adalah lelaki paling ganteng sedunia

Taufik Nurrohman is the most handsome boy in the world

Sekarang kita terapkan kode CSS yang akan memberikan warna hijau pada elemen <q> dengan atribut lang='id', dan akan memberikan warna jingga pada elemen <q> dengan atribut lang='en':

q:lang(id) {color:green;}
q:lang(en) {color:orange;}

Setelah diterapkan maka akan menghasilkan tampilan seperti ini:

Taufik Nurrohman adalah lelaki paling ganteng sedunia

Taufik Nurrohman is the most handsome boy in the world

Labels: ,

Thursday, September 8, 2011

Artikel/Posting Terkait dengan Gambar dan Ringkasan Artikel

Pembaharuan 10 Juni 2015: Widget ini sudah usang. Lebih baik pakai yang ini.

artikel terkait blogspot

Gambar di atas adalah contoh hasil tampilan aplikasi artikel/posting terkait blogspot dengan gambar dan deskripsi. Selain artikel/posting terkait tipe ini juga terdapat tipe artikel/posting terkait yang hanya terdiri dari gambar dan judul saja. Kamu tinggal memilih mana yang menurutmu lebih menarik atau sesuai dengan karaktermu. Jika berminat dengan tipe aplikasi ini, tinggal ikuti langkah-langkah di bawah ini. Tapi jika tidak, mungkin kamu akan suka dengan tipe aplikasi artikel terkait thumbnail dan judul saja » baca tutorialnya di sini

Membuat Artikel/Posting Terkait dengan Gambar dan Ringkasan Artikel

  • Masuk ke halaman Editor HTML, kemudian cek Expand Template Widget agar seluruh elemen pembangun posting tampil.

  • Salin kode di bawah ini, kemudian letakkan tepat di atas kode </head>:

    <b:if cond='data:blog.pageType == &quot;item&quot;'>
         <style type='text/css'>
              #related_posts h4              {background:#1e4a76;color:#FFF;font:bold 11px Arial,Tahoma,Verdana;margin:0;padding:5px 7px 4px 10px;text-shadow:1px 1px #000;text-transform:uppercase;}
              #relpost_img_sum               {height:308px;overflow:auto;margin:0;padding:5px;line-height:16px;}
              #relpost_img_sum:hover         {background:none;}
              #relpost_img_sum ul            {list-style-type:none;background:none;margin:0;padding:0;}
              #relpost_img_sum li            {border-top:1px solid #fff;outline:1px solid #DDD5CD;background:#EDE9E4;overflow:hidden;margin:0;padding:5px;height:64px;list-style:none;}
              #relpost_img_sum li:hover      {background-color:#F0ECE9;}
              #relpost_img_sum .news-title a {color:#2C6BA8;}
              #relpost_img_sum .news-title   {font-family:Arial,Serif;font-weight:bold !important;display:block;margin-bottom:4px;}
              #relpost_img_sum .news-text    {display:block;text-align:left;font-weight:normal;text-transform:none;color:#333;}
              #relpost_img_sum img           {float:left;margin-right:14px;padding:4px;background:#fafafa;border:1px solid #ddd;width:55px !important;height:55px !important;}
         </style>
         <script type='text/javascript'>
              var relnojudul = 0;
              var relmaxtampil = 10;
              var numchars = 200;
              var morelink = "baca selengkapnya";
         </script>
         <script src='http://reader-download.googlecode.com/svn/trunk/atdeskripsi.js' type='text/javascript'></script>
    </b:if>
  • Selanjutnya temukan kode ini:

    <div class='post-footer'>

    TIP: Tekan CTRL + F kemudian ketik class='post-footer' untuk mempermudah pencarian.

    Salin kode di bawah ini, kemudian letakkan tepat di atasnya:

    <!-- Artikel Terkait dengan Gambar dan Ringkasan -->
    <b:if cond='data:blog.pageType == &quot;item&quot;'>
         <div id='related_posts'>
              <h4>Artikel Terkait</h4>
              <b:loop values='data:post.labels' var='label'>
                   <script expr:src='&quot;/feeds/posts/default/-/&quot; + data:label.name + &quot;?alt=json-in-script&amp;callback=relpostimgcuplik&amp;max-results=50&quot;' type='text/javascript'></script>
              </b:loop>
              <ul id='relpost_img_sum'>
                   <script type='text/javascript'>artikelterkait();</script>
              </ul>
         </div>
    </b:if>
    <!-- Akhir Artikel Terkait dengan Gambar dan Ringkasan -->
  • Atau kamu juga bisa meletakkan kode tersebut di bawah kode <div class='post-footer-line post-footer-line-1'> atau kode <p class='post-footer-line post-footer-line-1'>. Intinya, kita akan meletakkan artikel terkait tersebut di bawah posting. Dan sebagian besar kode dengan frase post-footer umumnya memang berada di bawah posting. Begitu saja logikanya.

  • Jika sudah selesai, klik Simpan Template. Sekarang kita masuk ke tahap penyesuaian.

Penyesuaian

  • Atur ukuran thumbnail dengan mengubah nilai dalam selektor #relpost_img_sum img{ … }, yaitu pada deklarasi width:55px dan height:55pxnya.
  • var relmaxtampil adalah variabel untuk menentukan jumlah posting yang akan ditampilkan.
  • var morelink adalah variabel untuk menentukan teks "baca selengkapnya". Kamu bisa mengganti "baca selengkapnya" dengan "read more" atau yang lainnya.
  • var numchars adalah variabel untuk menentukan jumlah karakter ringkasan.
  • Tentukan judul artikel terkaitmu dengan mengubah teks "Artikel Terkait" pada kode yang Saya beri tanda.

Sumber: http://modification-blog.blogspot.com

Labels:

Wednesday, September 7, 2011

CSS Border radius - Membuat Efek Tumpul pada Sudut-Sudut Area

BAB 1: Perkenalan CSS Border Radius

Berikut ini adalah kode CSS dasar untuk membuat efek tumpul pada sudut-sudut area:


-webkit-border-radius: 10px;
-moz-border-radius: 10px;
border-radius: 10px;


Nilai 10px adalah ukuran radius ketumpulan sudut. Meskipun di sini Saya meletakkan properti -webkit-border-radius, -moz-border-radius dan border-radius sekaligus, namun pada dasarnya mereka semua mempunyai tugas yang sama persis. Setiap peramban mempunyai prefiks border radius tersendiri:

  • -webkit-border-radius: Properti ini milik Safari dan Chrome. Jika Safari/Chrome tidak bisa membaca properti border-radius, maka dia masih bisa membaca properti -webkit-border-radius.
  • -moz-border-radius: Properti ini milik Mozilla Firefox. Jika Firefox tidak bisa membaca properti border-radius, maka dia masih bisa membaca properti -moz-border-radius.
  • border-radius: Ini adalah standar W3C. Suatu saat semua peramban harus bisa membaca properti ini.


BAB 2: Dua Metode Pemecahan Sisi

Berikut ini adalah hasil-hasil tampilan penumpulan sudut pada semua peramban yang telah disebutkan di atas berdasarkan deklarasi-deklarasi yang diletakkan di dalam area. Ada satu hal penting yang mungkin akan terjadi di sini. Kemungkinan besar kalian tidak akan melihat efek-efek penumpulan sudut pada satu atau dua pembagian tipe peramban dalam daftar area di bawah ini, karena di sini Saya hanya menerapkan satu jenis prefiks pada masing-masing tipe peramban saja.
Misalnya begini: Jika saat ini kamu sedang melihat halaman ini dengan peramban Mozilla Firefox, maka kemungkinan kamu tidak akan melihat efek penumpulan sudut pada grup Chrome dan Safari. Untuk melihat efek penumpulan sudut pada grup Chrome dan Safari, maka kamu harus melihat halaman ini dengan peramban tersebut.

Spesifikasi W3C, Opera 10.5+
Metode 1: Dominasi ValueMetode 2: Dominasi Properti
border-radius: 20px 20px 20px 20px;
border-radius: 20px 0 0 0;
border-radius: 0 20px 0 0;
border-radius: 0 0 20px 0;
border-radius: 0 0 0 20px;
border-radius: 20px;
border-top-left-radius: 20px;
border-top-right-radius: 20px;
border-bottom-right-radius: 20px;
border-bottom-left-radius: 20px;

Mozilla Firefox
Metode 1: Dominasi ValueMetode 2: Dominasi Properti
-moz-border-radius: 20px 20px 20px 20px;
-moz-border-radius: 20px 0 0 0;
-moz-border-radius: 0 20px 0 0;
-moz-border-radius: 0 0 20px 0;
-moz-border-radius: 0 0 0 20px;
-moz-border-radius: 20px;
-moz-border-radius-topleft: 20px;
-moz-border-radius-topright: 20px;
-moz-border-radius-bottomright: 20px;
-moz-border-radius-bottomleft: 20px;

Safari & Chrome
Metode 1: Dominasi ValueMetode 2: Dominasi Properti
-webkit-border-radius: 20px 20px 20px 20px;
-webkit-border-radius: 20px 0 0 0;
-webkit-border-radius: 0 20px 0 0;
-webkit-border-radius: 0 0 20px 0;
-webkit-border-radius: 0 0 0 20px;
-webkit-border-radius: 20px;
-webkit-border-top-left-radius: 20px;
-webkit-border-top-right-radius: 20px;
-webkit-border-bottom-right-radius: 20px;
-webkit-border-bottom-left-radius: 20px;


BAB 3: Penerapan Radius Asimetris

Untuk menerapkan hasil tampilan radius asimetris pada sudut-sudut area, digunakanlah logika sumbu-X dan sumbu-Y seperti ini:

css border radius
CSS Border Radius Asimetris


Radius vertikal diartikan sebagai sumbu-Y, sedangkan radius horizontal diartikan sebagai sumbu-X. Karena di sini kita akan menerapkan dua value sekaligus, maka cara yang paling tepat untuk menerapkannya adalah dengan menggunakan metode dominasi properti seperti ini:

div {
  -webkit-border-top-left-radius:(x) (y);
  -moz-border-radius-topleft:(x) (y);
  border-top-left-radius:(x) (y);
}

Jika kode (x) diubah menjadi 50px dan (y) menjadi 20px maka akan menghasilkan penampilan area seperti ini:

-webkit-border-top-left-radius: 50px 20px;
-moz-border-radius-topleft: 50px 20px;
border-top-left-radius: 50px 20px;


Bingung? Ingin Cara yang Lebih Praktis?

Gunakan generator CSS Border Radius » klik di sini

Labels: ,

Menciptakan Efek Bevel dengan Modal Border dan Box Shadow

Ada satu cara praktis untuk menciptakan efek bevel dengan border, yaitu dengan cara menerapkan tipe border outset atau inset. Namun penerapan border tipe ini agaknya kurang layak untuk disebut sebagai efek bevel, terlebih lagi hasil tampilan tipe border ini tidak selalu menampilkan tingkatan level warna yang sama pada setiap jenis peramban.

Untuk menciptakan efek bevel yang lebih realistis, setidaknya kamu harus menerapkan lima level warna sekaligus, dengan sedikit penambahan CSS Box Shadow untuk memperindah hasil tampilannya. Di sini Saya menggunakan lima level warna seperti ini:

css bevel
#ca94d1
#c261c0
#b76dc0
#964c9a
#742a6c

Penerapan Level-Level Warna dan Bayangan pada Area

Pertama kita buat sebuah area sembarang seperti ini, kemudian tentukan dimensi lebar dan tingginya dalam CSS:

Objek

<div id='box'></div>

Kode CSS

#box {
  width:100px;
  height:100px;
}

Kemudian tambahkan deklarasi-deklarasi border dan warna latar belakang seperti ini:

#box {
  width:100px;
  height:100px;
  background-color:#c261c0;         /* Level 2 */
  border-top:15px solid #ca94d1;    /* Level 1 */
  border-right:15px solid #964c9a;  /* Level 3 */
  border-bottom:15px solid #742a6c; /* Level 4 */
  border-left:15px solid #b76dc0;   /* Level 5 */
}

Sehingga hasilnya menjadi seperti ini:

Setelah itu tambahkan efek bayangan dengan warna hitam. Tingkatan blur hendaknya jangan dibuat terlalu besar, karena ini akan merusak statusnya sebagai “bevel” yang berarti “menipis ke luar”:

#box {
  width:100px;
  height:100px;
  background-color:#c261c0;         /* Level 2 */
  border-top:15px solid #ca94d1;    /* Level 1 */
  border-right:15px solid #964c9a;  /* Level 3 */
  border-bottom:15px solid #742a6c; /* Level 4 */
  border-left:15px solid #b76dc0;   /* Level 5 */
  -webkit-box-shadow:0 2px 4px #000;
  -moz-box-shadow:0 2px 4px #000;
  box-shadow:0 2px 4px #000;
}

Selesai!

Efek Bevel Asimetris

Untuk membuat efek bevel dengan dimensi asimetris cukup dengan mengubah nilai ketebalan bordernya seperti ini:

#box {
  width:40px;
  height:70px;
  background-color:#c261c0;         /* Level 2 */
  border-top:15px solid #ca94d1;    /* Level 1 */
  border-right:60px solid #964c9a;  /* Level 3 */
  border-bottom:30px solid #742a6c; /* Level 4 */
  border-left:15px solid #b76dc0;   /* Level 5 */
  -webkit-box-shadow:0 2px 4px #000;
  -moz-box-shadow:0 2px 4px #000;
  box-shadow:0 2px 4px #000;
}

Namun untuk menjaga ukuran lebar dan tinggi yang konsisten, lebih baik kurangi juga nilai lebar dan tinggi area sesuai dengan penambahan tebal border.

Efek Piramida

Efek piramida dapat dibuat dengan cara mengubah nilai lebar dan tinggi menjadi 0 piksel dan menambah ketebalan border sebesar mungkin, sesuai dengan keinginan. Deklarasi warna latar belakang sudah tidak diperlukan lagi di sini, jadi kita buang saja:

#box {
  width:0;
  height:0;
  background-color:#c261c0;         /* Level 2 */
  border-top:65px solid #ca94d1;    /* Level 1 */
  border-right:65px solid #964c9a;  /* Level 3 */
  border-bottom:65px solid #742a6c; /* Level 4 */
  border-left:65px solid #b76dc0;   /* Level 5 */
  -webkit-box-shadow:0 2px 4px #000;
  -moz-box-shadow:0 2px 4px #000;
  box-shadow:0 2px 4px #000;
}

Efek Bevel Cekung

Efek bevel cekung/terbalik dapat dibuat dengan cara menukar level-level warna border. Warna border kanan dipindah ke kiri, warna border kiri dipindah ke kanan, warna border bawah dipindah ke atas dan warna border atas dipindah ke bawah. box-shadow sudah tidak diperlukan lagi di sini, jadi kita buang saja:

#box {
  width:100px;
  height:100px;
  background-color:#c261c0;         /* Level 2 */
  border-bottom:15px solid #ca94d1; /* Level 1 */
  border-left:15px solid #964c9a;   /* Level 4 */
  border-top:15px solid #742a6c;    /* Level 5 */
  border-right:15px solid #b76dc0;  /* Level 3 */
  -webkit-box-shadow:0 2px 4px #000;
  -moz-box-shadow:0 2px 4px #000;
  box-shadow:0 2px 4px #000;
}

Membandingkan Hasil Tampilan Efek Bevel dengan Penerapan Level Warna dan dengan Penerapan Border Outset

Efek Bevel dengan Level Warna

#box {
  width:100px;
  height:100px;
  background-color:#c261c0;         /* Level 2 */
  border-top:15px solid #ca94d1;    /* Level 1 */
  border-right:15px solid #964c9a;  /* Level 3 */
  border-bottom:15px solid #742a6c; /* Level 4 */
  border-left:15px solid #b76dc0;   /* Level 5 */
  -webkit-box-shadow:0 2px 4px #000;
  -moz-box-shadow:0 2px 4px #000;
  box-shadow:0 2px 4px #000;
}

Efek Bevel dengan Border Outset

#box {
  width:100px;
  height:100px;
  background-color:#c261c0;   /* Level 2 */
  border:15px outset #c261c0; /* Samakan dengan warna latar belakang */
  -webkit-box-shadow:0 2px 4px #000;
  -moz-box-shadow:0 2px 4px #000;
  box-shadow:0 2px 4px #000;
}

Labels: ,

Tuesday, September 6, 2011

Menciptakan Tampilan Template yang Berbeda-Beda

tag kondisional css
Tampilan Template

Tertarik untuk membuat tampilan halaman template blogspot yang berbeda-beda pada setiap perpindahannya? Caranya sangat mudah, yaitu dengan memanfaatkan tag kondisional halaman. Format dasar mesinnya seperti ini:

<b:if cond='perbandingan kondisi'>
<style type='text/css'>

/* LETAKKAN KODE CSS KHUSUS DI SINI */

</style>
</b:if>

Cukup ganti kode LETAKKAN KODE CSS KHUSUS DI SINI dengan kode CSS yang kamu kehendaki dan mengganti kode perbandingan kondisi dengan tipe halaman tertentu » pelajari di sini

Misalnya begini: Kamu ingin membuat halaman item berubah warna menjadi merah, sementara halaman saat ini berwarna hitam karena deklarasi-deklarasi dalam selektor body {} tampak seperti ini:

body {
  background-color:#000000;
  margin:0 0;
  text-align:center;
  line-height:.5em;
  font:normal normal 13px/1.4 Trebuchet,"Trebuchet MS",Geneva,Arial,Sans-serif;
  color:$mainTextColor;
}

Untuk mengubah warna latar belakang halaman item tanpa melibatkan warna pada halaman selain di halaman item, maka kamu harus menyalin deklarasi-deklarasi beserta selektor CSS templatemu ke dalam ruang baru yang Saya tuliskan di atas, kemudian ubah kodenya menjadi seperti ini:

<b:if cond='data:blog.pageType == &quot;item&quot;'>
<style type='text/css'>
body {
  background-color:#9B0707;
  margin:0 0;
  text-align:center;
  line-height:.5em;
  font:normal normal 13px/1.4 Trebuchet,"Trebuchet MS",Geneva,Arial,Sans-serif;
  color:$mainTextColor;
}
</style>
</b:if>

Namun sebenarnya kamu tidak perlu repot-repot menyalin semua deklarasi di dalam selektor body, cukup letakkan deklarasi-deklarasi yang mengalami perubahan saja seperti ini:

<b:if cond='data:blog.pageType == &quot;item&quot;'>
<style type='text/css'>
body {
  background-color:#9B0707;
}
</style>
</b:if>

Letakkan kode tersebut di atas kode </head>.

Selesai.

Meskipun di sini Saya hanya menjelaskan tentang bagaimana cara mengubah warna latar belakang, namun sebenarnya kemampuan sistem ini tidak hanya sebatas mangganti warna saja. Intinya adalah, kode CSS apapun yang kamu masukkan ke dalam wilayah kekuasaan tag kondisional hanya akan bekerja ketika kondisi halaman sekarang sesuai dengan logika tag kondisionalnya.

Labels: , ,

Penyempurnaan CSS Efek Teks Tiga Dimensi

Seperti yang telah Saya jelaskan dalam artikel singkat Apa Saja yang Bisa Kita Lakukan dengan CSS Text Shadow, di situ terdapat sebuah contoh efek teks tiga dimensi dengan modal CSS Text Shadow seperti ini:


Mamas Topik Paling Ganteng

h3 {
  color:#ebbe89;
  text-shadow:
    1px 1px 0 #da8d3e,
    2px 2px 0 #da8d3e,
    3px 3px 0 #da8d3e,
    4px 4px 0 #da8d3e,
    5px 5px 0 #da8d3e,
    6px 6px 0 #da8d3e,
    6px 6px 15px #000; /*Bayangan Hitam untuk Sentuhan Akhir*/
}


Namun hasil tampilan di atas tampaknya kurang sempurna dan tidak alami. Hal ini terjadi karena di sini kita hanya memakai dua level warna teks saja:


(Buat level-level warnamu sendiri di sini). Untuk menciptakan efek teks tiga dimensi dengan hasil tampilan yang lebih alami, setidaknya kamu harus menerapkan tiga level warna teks: level 1 digunakan untuk warna teks dasar, level 2 digunakan untuk warna sisi horizontal (offset-X), dan level 3 digunakan untuk warna sisi vertikal (offset-Y) seperti ini:



Mamas Topik Paling Ganteng

h3 {
  color:#ebbe89; /*Level 1*/
  text-shadow:
    1px 0px 1px #da8d3e, /*Level 2*/
    0px 1px 1px #6d4d18, /*Level 3*/

    2px 1px 1px #da8d3e, /*Level 2*/
    1px 2px 1px #6d4d18, /*Level 3*/

    3px 2px 1px #da8d3e, /*Level 2*/
    2px 3px 1px #6d4d18, /*Level 3*/

    4px 3px 1px #da8d3e, /*Level 2*/
    3px 4px 1px #6d4d18, /*Level 3*/

    5px 4px 1px #da8d3e, /*Level 2*/
    4px 5px 1px #6d4d18, /*Level 3*/

    6px 5px 1px #da8d3e, /*Level 2*/
    5px 6px 1px #6d4d18, /*Level 3*/

    7px 6px 1px #da8d3e, /*Level 2*/
    6px 7px 1px #6d4d18, /*Level 3*/

    7px 6px 7px #000; /*Bayangan Hitam untuk Sentuhan Akhir*/
}


Dalam kode di atas bisa kamu lihat bahwa nilai offset diatur berselingan secara bergantian pada masing-masing tingkatan offset, hal ini untuk memastikan bahwa masing-masing warna bayangan (level 2 dan 3) akan terlihat satu per satu:


CSS teks 3 dimensi
Level Warna pada CSS Text-Shadow

Labels:

Sunday, September 4, 2011

Membuat Blog Pager/Navigasi Halaman Blogspot Melayang

navigasi halaman/blog pager melayang blogspot
Navigasi halaman melayang


Metode pembuatan blog pager/navigasi halaman melayang ini pada dasarnya sama dengan metode pembuatan navigasi breadcrumb melayang. Ada dua posisi peletakkan yang bisa kamu ambil, yaitu posisi melayang di atas atau di bawah jendela.
Pertama-tama masuklah ke halaman editor HTML templatemu, lalu cek Expand Template Widget agar seluruh elemen pembangun posting tampil.
Letakkan salah satu kode CSS ini di atas kode ]]></b:skin> atau </style>:

Navigasi Melayang di Sebelah Atas

/* 
Copyright September 2011 :: Taufik Nurrohman 
(http://hompimpaalaihumgambreng.bogspot.com) 
*/ 
#hompager           {position:fixed;z-index:1000;top:0;left:0;width:100%;height:24px;padding:5px 0 5px;background:#000;border-bottom:2px solid #999;text-align:left;-webkit-box-shadow:0 0 7px #000;-moz-box-shadow:0 0 7px #000;box-shadow:0 0 7px #000;} 
a .ikon-beranda     {display:block;background:transparent url(http://1.bp.blogspot.com/-WWh5YQJeXNI/TmMx8MUXfDI/AAAAAAAAAz0/JW5cUjwzMeg/s1600/Home2.gif) no-repeat left bottom;width:24px;height:24px;border:none !important;float:left;margin-left:15px;opacity:0.7;filter:alpha(opacity=70);} 
.float-right        {float:right;width:100px;margin-right:13px;} 
.float-right span   {display:block;float:right;margin-right:2px;} 
a .ikon-kiri        {background:transparent url(http://3.bp.blogspot.com/-7d2gsBxHw_0/TmMxp8lSpVI/AAAAAAAAAzk/bbvChtbeJIk/s1600/Arrow2%2BLeft.gif) no-repeat left bottom;width:24px;height:24px;border:none !important;opacity:0.7;filter:alpha(opacity=70);} 
a .ikon-kanan       {background:transparent url(http://3.bp.blogspot.com/-udYjYLBXw4A/TmMxqOchFLI/AAAAAAAAAzs/JFOr359xcw0/s1600/Arrow2%2BRight.gif) no-repeat left bottom;width:24px;height:24px;border:none !important;opacity:0.7;filter:alpha(opacity=70);} 
a .ikon-beranda:hover,
a .ikon-kiri:hover,
a .ikon-kanan:hover {opacity:1;filter:alpha(opacity=100);} 
#blog-pager         {display:none !important;} /* menghilangkan blog pager bawaan dari template */

Navigasi Melayang di Sebelah Bawah

/* 
Copyright September 2011 :: Taufik Nurrohman 
(http://hompimpaalaihumgambreng.bogspot.com) 
*/ 
#hompager           {position:fixed;z-index:1000;bottom:0;left:0;width:100%;height:24px;padding:5px 0 5px;background:#000;border-top:2px solid #999;text-align:left;-webkit-box-shadow:0 0 7px #000;-moz-box-shadow:0 0 7px #000;box-shadow:0 0 7px #000;} 
a .ikon-beranda     {display:block;background:transparent url(http://1.bp.blogspot.com/-WWh5YQJeXNI/TmMx8MUXfDI/AAAAAAAAAz0/JW5cUjwzMeg/s1600/Home2.gif) no-repeat left bottom;width:24px;height:24px;border:none !important;float:left;margin-left:15px;opacity:0.7;filter:alpha(opacity=70);} 
.float-right        {float:right;width:100px;margin-right:13px;} 
.float-right span   {display:block;float:right;margin-right:2px;} 
a .ikon-kiri        {background:transparent url(http://3.bp.blogspot.com/-7d2gsBxHw_0/TmMxp8lSpVI/AAAAAAAAAzk/bbvChtbeJIk/s1600/Arrow2%2BLeft.gif) no-repeat left bottom;width:24px;height:24px;border:none !important;opacity:0.7;filter:alpha(opacity=70);} 
a .ikon-kanan       {background:transparent url(http://3.bp.blogspot.com/-udYjYLBXw4A/TmMxqOchFLI/AAAAAAAAAzs/JFOr359xcw0/s1600/Arrow2%2BRight.gif) no-repeat left bottom;width:24px;height:24px;border:none !important;opacity:0.7;filter:alpha(opacity=70);} 
a .ikon-beranda:hover,
a .ikon-kiri:hover,
a .ikon-kanan:hover {opacity:1;filter:alpha(opacity=100);} 
#blog-pager         {display:none !important;} /* menghilangkan blog pager bawaan dari template */

Setelah itu temukan kode ini:

<a expr:name='data:post.id'/>

Tip: Tekan CTRL + F lalu ketik expr:name='data:post.id' untuk mempermudah pencarian.

Letakkan kode ini di atasnya:

<div class='hompager' id='hompager'> 
     <a expr:href='data:blog.homepageUrl'><span class='ikon-beranda'/></a> 
     <div class='float-right'> 
          <b:if cond='data:olderPageUrl'> 
               <a expr:href='data:olderPageUrl' expr:id='data:widget.instanceId + &quot;_blog-pager-older-link&quot;' title='Halaman Berikutnya'><span class='ikon-kanan'/></a> 
          </b:if> 
          <b:if cond='data:newerPageUrl'> 
               <a expr:href='data:newerPageUrl' expr:id='data:widget.instanceId + &quot;_blog-pager-newer-link&quot;' title='Halaman Sebelumnya'><span class='ikon-kiri'/></a> 
          </b:if> 
     </div> 
</div>

Klik Pratinjau untuk melihat hasilnya.

Dalam sebuah template blogspot terkadang terdapat satu atau dua buah kode <a expr:name='data:post.id'/>. Jika apa yang telah kamu lakukan tidak menunjukkan hasil, cobalah untuk meletakkan kode tersebut di atas kode <a expr:name='data:post.id'/> yang kamu temukan berikutnya.

Terakhir tinggal klik Simpan Template.

Labels: ,

Rocking Rolling Rounded Menu dengan JQuery

Mungkin ini adalah satu-satunya tipe menu navigasi dengan efek paling aneh. Hanya dengan sebuah sentuhan saja dapat membuat menu ini tampil genit dan menari-nari. Saya rasa, menu navigasi ini berjenis kelamin wanita! Ayo kita cek sama-sama:

menu rocking rolling jquery




Versi asli menu navigasi ini sebenarnya menggunakan framework JQuery 1.5.2 sebagai mesinnya, namun setelah Saya coba dengan JQuery versi 1.3.2 ternyata masih bisa berjalan. Bahkan lebih baik!

Untuk membuat menu navigasi seperti ini, pertama-tama pastikan bahwa templatemu sudah dilengkapi dengan JQuery versi 1.3.2 seperti ini:

<script src='http://ajax.googleapis.com/ajax/libs/jquery/1.3.2/jquery.min.js' type='text/javascript'></script>

Jika templatemu sudah dilengkapi dengan script di atas, kamu bisa langsung melanjutkan ke langkah berikutnya. Tapi jika belum, salin dulu kode di atas kemudian letakkan tepat di atas kode </head>
Setelah itu salin script ini kemudian letakkan di bawah JQuery tadi:

<script src='http://reader-download.googlecode.com/svn/trunk/jquery-animate-css-rotate-scale.js' type='text/javascript'></script> 
<script src='http://reader-download.googlecode.com/svn/trunk/jquery-css-transform.js' type='text/javascript'></script>


Salin kode CSS ini, kemudian letakkan tepat di atas kode ]]></b:skin> atau </style>:

#rocking-rolling {
  width:auto; 
  height:52px; 
  text-align:left; 
  font-family:"Trebuchet MS",sans-serif; 
  font-size:16px; 
  font-style:normal; 
  font-weight:bold; 
  text-transform:uppercase; 
} 

#rocking-rolling h2, #rocking-rolling p, #rocking-rolling form { 
  /* netralisasi tampilan elemen heading, paragraf dan formulir */ 
  margin:0 0 0 0; 
  pading:0 0 0 0; 
  border:none; 
  background:transparent; 
} 

#rocking-rolling .item { 
  position:relative;
  background-color:#f0f0f0;
  float:right;
  width:52px;
  margin:0px 5px;
  height:52px;
  border:2px solid #ddd;
  -webkit-border-radius:30px;
  -moz-border-radius:30px;
  -webkit-border-radius:30px; 
  -webkit-box-shadow:1px 1px 3px #555;
  -moz-box-shadow:1px 1px 3px #555;
  box-shadow:1px 1px 3px #555;
  cursor:pointer;
  overflow:hidden;
} 

#rocking-rolling .link { 
  left:2px; 
  top:2px; 
  position:absolute; 
  width:48px; 
  height:48px; 
} 

#rocking-rolling .icon_home   {background:transparent url(http://3.bp.blogspot.com/-fuX8vT6cIzs/TlXFJXROx2I/AAAAAAAAAxE/D1kiRmSFBy4/s1600/home.png) no-repeat top left;} 
#rocking-rolling .icon_mail   {background:transparent url(http://2.bp.blogspot.com/-FaTjV0LsMXQ/TlXFJ_5vpxI/AAAAAAAAAxc/JRPFgDCZ6lg/s1600/mail.png) no-repeat top left;} 
#rocking-rolling .icon_help   {background:transparent url(http://4.bp.blogspot.com/-l7M2zGOJAQo/TlXFJ0YZR6I/AAAAAAAAAxM/32acLuLn_r8/s320/help.png) no-repeat top left;} 
#rocking-rolling .icon_find   {background:transparent url(http://4.bp.blogspot.com/-ZIEGzN0LZCg/TlXFJ8WVzEI/AAAAAAAAAxU/2-oDKLYjsKw/s1600/find.png) no-repeat top left;} 
#rocking-rolling .icon_photos {background:transparent url(http://4.bp.blogspot.com/-IwFEevO-np8/TlXFKFu47FI/AAAAAAAAAxk/aejG1YmQumc/s1600/photos.png) no-repeat top left;} 

#rocking-rolling .item_content { 
  position:absolute; 
  height:52px; 
  width:220px; 
  overflow:hidden; 
  left:56px; 
  top:7px; 
  background:transparent; 
  display:none; 
} 

#rocking-rolling .item_content h2 { 
  color:#aaa; 
  text-shadow:1px 1px 1px #fff; 
  background-color:transparent; 
  font-size:14px; 
} 

#rocking-rolling .item_content a { 
  background-color:transparent; 
  float:left; 
  margin-right:7px; 
  margin-top:3px; 
  color:#bbb; 
  text-shadow:1px 1px 1px #fff; 
  text-decoration:none; 
  font-size:12px; 
} 

#rocking-rolling .item_content a:hover {color:#0b965b;} 

#rocking-rolling .item_content p { 
  background-color:transparent; 
  text-transform:none; 
  font-weight:normal !important; 
  display:none; 
} 

#rocking-rolling .item_content p input { 
  border:1px solid #ccc; 
  padding:1px; 
  width:155px; 
  float:left; 
  margin-right:5px; 
  -webkit-box-shadow:none; 
  -moz-box-shadow:none; 
  box-shadow:none; 
}


Terakhir tinggal meletakkan kerangka objeknya saja.
Salin kode ini, kemudian letakkan di tempat dimana kamu menginginkan menu navigasi ini ditampilkan:

<div id='rocking-rolling'> 

    <div class='item'> 
        <a class='link icon_mail'></a> 
        <div class='item_content'> 
            <h2>KONTAK SAYA</h2> 
            <p> 
                <a href='#'>eMail</a> 
                <a href='#'>Twitter</a> 
                <a href='#'>Facebook</a> 
            </p> 
        </div> 
    </div> 

    <div class='item'> 
        <a class='link icon_help'></a> 
        <div class='item_content'> 
            <h2>BANTUAN</h2> 
            <p> 
                <a href='#'>Buku Tamu</a> 
                <a href='#'>Lapor</a> 
                <a href='#'>Kritik dan Saran</a> 
            </p> 
        </div> 
    </div> 

    <div class='item'> 
        <a class='link icon_find'></a> 
        <div class='item_content'> 
            <h2>TELUSURI</h2> 
            <p> 
                <form expr:action='data:blog.homepageUrl + &quot;search/&quot;' method='get'> 
                    <input name='q' type='text'/> 
                </form> 
            </p> 
        </div> 
    </div> 

    <div class='item'> 
        <a class='link icon_photos'></a> 
        <div class='item_content'> 
            <h2>GALERI FOTO</h2> 
            <p> 
                <a href='#'>Kategori</a> 
                <a href='#'>Arsip</a> 
                <a href='#'>Daftar Isi</a> 
            </p> 
        </div> 
    </div> 

    <div class='item'> 
        <a class='link icon_home'></a> 
        <div class='item_content'> 
            <h2>MULAI DARI SINI</h2> 
            <p> 
                <a href='#'>Pelayanan</a> 
                <a href='#'>Portfolio</a> 
                <a href='#'>Pembayaran</a> 
            </p> 
        </div> 
    </div> 
    <div style='clear:both;'></div> 

</div> 

<script type='text/javascript'> 
function collapse(a){var b=1440;var c=setInterval(function(){if(b==0){clearInterval(c);return}b-=40;$('.link',a).stop().animate({rotate:'+=40deg'},0)},10);a.stop().animate({width:'52px'},1e3).find('.item_content').stop(true,true).fadeOut().find('p').stop(true,true).fadeOut()}function expand(a){var b=0;var c=setInterval(function(){if(b==1440){clearInterval(c);return}b+=40;$('.link',a).stop().animate({rotate:'+=-40deg'},0)},10);a.stop().animate({width:'268px'},1e3).find('.item_content').fadeIn(400,function(){$(this).find('p').stop(true,true).fadeIn(600)})}$('.item').hover(function(){var a=$(this);expand(a)},function(){var a=$(this);collapse(a)}); 
</script>

Pelajari beberapa alternatif peletakkan menu navigasi di sini »
Klik Pratinjau untuk memastikan hasil tampilannya, atau langsung saja simpan templatemu. Sekarang kita masuk ke tahap penyesuaian.

Tipografi Menu:

  • Setiap unit menu navigasi R3MJ (Rocking Rolling Rounded Menu dengan JQuery) dapat didefinisikan sebagai berikut:

    <div class='item'> 
        <a class='nama_class'></a> 
        <div class='item_content'> 
            <h2>JUDUL MENU</h2> 
            <p> 
                <a href='#'>Nama Menu</a> 
                <a href='#'>Nama Menu</a> 
                <a href='#'>Nama Menu</a> 
            </p> 
        </div> 
    </div>

    Ganti JUDUL MENU dengan judul menu yang kamu kehendaki, dan kode # dengan sebuah alamat URL. Sesuaikan Nama Menu dengan nama menu yang kamu inginkan.
  • Khusus untuk kotak penelusuran pada menu ini sudah Saya set agar dapat berfungsi pada situs-situs blogspot. Jika kamu bukan termasuk pengguna layanan blogspot, kamu harus mengganti kode yang Saya beri warna kelabu dengan elemen formulir kotak penelusuran posting di templatemu agar elemen tersebut bisa bekerja.
  • Script yang Saya letakkan di bawah kerangka menu lebih baik jangan dipindahkan ke area <head> ... </head>. Sebagian besar script memang idealnya diletakkan di dalam wilayah kekuasaan <head>, namun beberapa dari mereka juga ada yang harus diletakkan setelah objek seperti pada menu ini.



Labels: ,