Monday, October 31, 2011

JavaScript Efek Teks Pelangi

teks pelangi javascript

Pertama-tama masuklah ke halaman tata letak elemen halaman, kemudian tambahkan sebuah elemen halaman HTML/JavaScript. Salin kode ini, kemudian letakkan di dalam formulirnya:

<style type="text/css">
  #highlight{font:bold 50px Impact,Arial,Sans-Serif;}
</style>
<script language="javascript" type="text/javascript">
     var teks="EFEK PELANGI" // teks Anda di sini
     var speed=20 // atur kecepatan perubahan warna

if (document.all||document.getElementById) {
     document.write('<span id="highlight">' + teks + '</span>')
     var storetext=document.getElementById? document.getElementById("highlight") :
document.all.highlight
} else document.write(text)
var hex=new Array("00","14","28","3C","50","64","78","8C","A0","B4","C8","DC","F0")

var r=1
var g=1
var b=1
var seq=1

function changetext() {
     rainbow="#"+hex[r]+hex[g]+hex[b]
     storetext.style.color=rainbow
}

function change() {
if (seq==6) {
b--
if (b==0)
seq=1
}
if (seq==5) {
r++
if (r==12)
seq=6
}
if (seq==4) {
g--
if (g==0)
seq=5
}
if (seq==3) {
b++
if (b==12)
seq=4
}
if (seq==2) {
r--
if (r==0)
seq=3
}
if (seq==1) {
g++
if (g==12)
seq=2
}
changetext()
}

function starteffect() {
     if (document.all||document.getElementById)
     flash=setInterval("change()",speed)
}

starteffect()
</script>


Ganti kode yang Saya beri warna merah dengan teks yang kamu inginkan, atur juga kecepatan perubahan warna pada kode yang Saya beri warna biru. Simpan perubahan dan lihat hasilnya"


Sumber: Google » javascript teks pelangi

Labels: ,

JQuery .addClass(), .removeClass() dan .toggleClass()

JQuery .addClass(), .removeClass() dan .toggleClass()

  • .addClass() digunakan untuk menambahkan class pada elemen berdasarkan perintah.
  • .removeClass() digunakan untuk membuang class pada elemen sesuai perintah.
  • .toggleClass() merupakan gabungan antara perintah .addClass() dan .removeClass() yang bertugas untuk menambah dan menghilangkan class secara bergantian.


Contoh Penerapan Manipulasi .addClass() dan .removeClass()

Manipulasi ini secara umum digunakan untuk mempengaruhi sebuah objek berdasarkan CSS. Misalnya, ada sebuah objek berwarna hitam, dan kamu ingin objek tersebut berubah warna menjadi hijau setelah sebuah tombol diklik, dan akan mengembalikan warnanya menjadi seperti semula ketika sebuah tombol khusus diklik. Maka kamu harus menuliskannya seperti ini:

Elemen Objek

<button class='ubah'>Ubah menjadi Hijau</button>
<button class='remove'>Kembalikan Warna</button>

<div id='area'>Ini Ibu Ani</div>


CSS

#area {
  background:black;
  pading:10px 20px;
  color:#fff;
}

Deklarasi JQuery

$(document).ready(function() {
     $('.ubah').click(function() {
          $('#target').addClass('hijau');
     });
     $('.remove').click(function(){
          $('#target').removeClass('hijau');
     });
});


Jika hanya kode di atas saja yang kamu tuliskan, maka tidak akan terjadi apa-apa pada hasil pekerjaanmu. Mengingat di sini akan terjadi peristiwa penambahan dan penghilangan class='hijau' pada elemen sasaran, maka kamu juga harus menambahkan deklarasi CLASS hijau tersebut dalam CSS, walaupun secara visual tidak ada satupun elemen yang memiliki class='hijau'. Dengan begitu, saat sebuah elemen mengalami penambahan class, kode .hijau{background:green;padding:50px;} baru akan terpanggil:

#area {
  background:black;
  pading:10px 20px;
  color:#fff;
}

.hijau {
  background:green;
  padding:50px;
}


Contoh Penerapan Manipulasi .toggleClass()

Cara yang satu ini lebih praktis, karena di sini kita hanya menggunakan satu buah tombol saja untuk menciptaka dua perintah:

Elemen Objek

<button class='toggle'>Ubah menjadi Hijau atau Hitam</button>

<div id='area'>Ini Ibu Ani</div>

CSS

#area {
  background:black;
  pading:10px 20px;
  color:#fff;
}

.hijau {
  background:green;
  padding:50px;
}

Deklarasi JQuery

$(document).ready(function() {
     $('.toggle').click(function() {
          $('#target').toggleClass('hijau');
     });
});



Perlu diingat bahwa manipulasi .addClass() dan .toggleClass() sama sekali tidak akan mengubah class yang tertanam pada elemen asli. Sebagai contoh, Saya akan membuat elemen dengan atribut yang bukan berupa ID, melainkan CLASS seperti ini:

<div class='target'>Ini Ibu Ani</div>
$(document).ready(function() {
     $('.target').addClass('hijau');
});

Maka peristiwa yang akan terjadi adalah bukan mengubah class='target' menjadi class='hijau', melainkan hanya akan menyisipkan class hijau di samping class target seperti ini:

<div class='target hijau'>Ini Ibu Ani</div>

Labels: ,

Tutorial Membuat Text Shadow Inset

CSS Text Shadow Inset

Sulitnya Menciptakan Efek Bayangan Inset pada Teks

Sulit, karena CSS text-shadow inset itu tidak ada. Berbeda dengan CSS Box-Shadow yang bisa menciptakan efek bayangan inset dengan mudah hanya dengan menambahkan kata inset di depan nilai offset seperti ini:

h2 {
  -webkit-box-shadow:inset 5px 5px 7px #222;
  -moz-box-shadow:inset 5px 5px 7px #222;
  box-shadow:inset 5px 5px 7px #222;
}


CSS Text-Shadow tidak bisa begitu. Dan dalam beberapa kasus, kita terpaksa menuliskan deklarasi text shadow dengan cara mengatur warnanya sesuai logika perspektif benda cekung seperti ini:

Prikitiw

h2 {
  background:#E1D596;
  color:#D05D2A;
  text-shadow:0 1px 0px #fff;
}

Setiap orang juga pasti setuju bahwa hasil tampilan teknik di atas sama sekali tidak menciptakan efek bayangan inset pada teks, melainkan hanya menciptakan efek bevel cekung. Yang kita inginkan di sini adalah bayangan, bukan jejak! Tapi bagaimana? Text shadow inset itu tidak ada!

Oke, akan Saya ajarkan tekniknya di sini. Caranya memang sedikit rumit, dan mungkin membutuhkan waktu beberapa jam untuk memahami logikanya. Jadi perhatikan baik-baik.
Seperti yang kita ketahui bahwa CSS Bayangan mempunyai kemampuan untuk menciptakan jumlah bayangan lebih dari satu lapisan hanya dalam satu properti. Maka itulah modal pertama kita.

Kita buat tiga buah layer dengan CSS Text-Shadow. Layer pertama adalah teks asli, layer ke dua adalah bayangan lapisan pertama, dan layer ke tiga adalah bayangan lapisan ke dua:



css text shadow inset
Langkah 1


background:#008000;
color:#FCD208;
text-shadow:-50px -50px 0px #EEEEEE, -50px 50px 0px #000;



Sekarang atur nilai offset agar layer ke dua sedikit turun ke bawah dan pertahankan layer ke tiga agar tetap pada offset nol:



css text shadow
Langkah 2


background:#008000;
color:#FCD208;
text-shadow:0px 3px 0px #EEEEEE, 0px 0px 0px #000;



Sampai di sini, kita bisa melihat bahwa layer ke dua tampak muncul sedikit karena posisinya telah bergeser, sementara layer ke tiga tidak tampak, karena posisinya sejajar dengan teks asli di depannya.
Sekarang kita konversi warna kuning pada teks untuk memperlihatkan layer ke tiga di belakangnya dengan menggunakan kode warna RGBA (konversi di sini). Atur tingkat transparasi warna sesuai kehendakmu, tapi Saya sarankan tetap di bawah 0.5:



css text shadow
Langkah 3


background:#008000;
color:rgba(252, 210, 8, 0.4);
text-shadow:0px 3px 0px #EEEEEE, 0px 0px 0px #000;



Sekarang layer ke tiga tampak sedikit terlihat di belakang teks yang telah dibuat tembus pandang.
Tambahkan tingkat blur pada layer ke dua agar kita bisa menciptakan efek bayangan yang realistis:



css text shadow
Langkah 4


background:#008000;
color:rgba(252, 210, 8, 0.4);
text-shadow:0px 3px 3px #EEEEEE, 0px 0px 0px #000;



Sampai di sini, efek bayangan inset sudah mulai terlihat. Namun ada satu hal yang cacat pada sesi ini:



kecacatan css text shadow
Bayangan keluar dari area



Terdapat blur bayangan yang keluar dari area yang tidak seharusnya. Mau bagaimana lagi, yang sedang kamu lakukan sekarang memang bukan menciptakan efek bayangan inset yang sesungguhnya, melainkan hanya mengakali efek bayangan yang ada agar efek bayangan inset seolah-olah terbentuk. Tidak ada cara khusus untuk memotong bayangan yang berlebih tersebut, jadi satu-satunya cara adalah dengan menyamakan warna background dengan warna layer ke dua:



css text shadow inset
Langkah 5


background:#EEEEEE;
color:rgba(252, 210, 8, 0.4);
text-shadow:0px 3px 3px #EEEEEE, 0px 0px 0px #000;

Nah, selesai sudah!


Produk Akhir


Tulisan Ganteng

h2 {
  font:bold 50px 'Showcard Gothic',Impact,Arial,Sans-Serif;
  background:#E1D596;
  color:rgba(208, 93, 42, 0.3);
  text-shadow:0px 3px 3px #E1D596, 0px 0px 0px #000;
}

Labels: , ,

Friday, October 28, 2011

CSS Sprite untuk Permintaan HTTP yang Efisien

Apa itu CSS Sprite?

CSS Sprite pada dasarnya hanyalah sebuah metode menggabungkan beberapa gambar latar menjadi satu. Hal ini bertujuan untuk menghemat waktu pemanggilan data. Misalnya begini: Anda akan merancang tiga buah tombol yang berbeda, perbedaan tersebut tentunya akan menimbulkan kebutuhan gambar latar yang berbeda-beda pula. Secara normal, inilah yang akan Anda lakukan:

.button-1 {background:transparent url('img/tombol-1.jpg') no-repeat 50% 50%}
.button-2 {background:transparent url('img/tombol-2.jpg') no-repeat 50% 50%}
.button-3 {background:transparent url('img/tombol-3.jpg') no-repeat 50% 50%}
<a href='#' class='button button-1'>Button 1</a>
<a href='#' class='button button-2'>Button 2</a>
<a href='#' class='button button-3'>Button 3</a>

Akan ada begitu banyak file gambar yang harus dipanggil. Pada ilustrasi di atas, sebuah peramban harus memanggil gambar sebanyak tiga kali! Dan itu belum termasuk latar untuk :hover dan :active

/* global button styles */
.button {}

/* default state */
.button-1 {background:transparent url('img/tombol-1.jpg') no-repeat 50% 50%}
.button-2 {background:transparent url('img/tombol-2.jpg') no-repeat 50% 50%}
.button-3 {background:transparent url('img/tombol-3.jpg') no-repeat 50% 50%}

/* hover state */
.button-1:hover {background-image:url('img/button-1_hover.jpg')}
.button-2:hover {background-image:url('img/button-2_hover.jpg')}
.button-3:hover {background-image:url('img/button-3_hover.jpg')}

/* active state */
.button-1:active {background-image:url('img/button-1_active.jpg')}
.button-2:active {background-image:url('img/button-2_active.jpg')}
.button-3:active {background-image:url('img/button-3_active.jpg')}

Jika semuanya kita hitung, maka total permintaan HTTP adalah sebanyak 9 kali hanya untuk tiga tombol saja! Dan itu jelas akan memperlambat waktu akses halaman web.

Satu lagi hal yang paling penting adalah bahwa saat sebuah elemen belum dikenai event :hover atau :active, maka gambar latar untuk efek :hover dan :active pada elemen tersebut tidak akan terpanggil. Jika itu terjadi, maka ketika pertama kali Anda mendekatkan pointer mouse Anda pada sebuah tombol dengan struktur desain seperti di atas, hal yang akan terjadi adalah Anda akan mengalami saat-saat “kehilangan background. Sebuah saat dimana Anda tidak akan melihat apapun kecuali sebuah ruang kosong tak berwarna pada elemen yang sedang Anda sentuh. Hingga ketika Anda melakukan aksi hover untuk yang ke dua dan ke tiga kali barulah gambar latar akan termuat dan terlihat:

Solusi: Gabungkan Semua Gambar Latar

Yang terpenting, saat menggabungkan bahan-bahan berupa gambar, ketahui terlebih dahulu ukuran tinggi dan lebar gambar secara teliti. Anda akan sangat membutuhkannya nanti.

CSS Sprite

Nah, jika sudah, sekarang Anda tinggal membuat deklarasi master untuk memanggil gambar latar tersebut. Sisanya tinggal mengubah posisi latar saja sesuai dengan masing-masing jenis tombol:

/* Memanggil gambar latar sekali saja pada kelas utama */

.btn {
  display:inline-block;
  background:transparent url('img/sprites.jpg') no-repeat 0 0;
  width:119px; /* Lebar harus sama dengan ukuran gambar tunggal */
  height:29px; /* Tinggi harus sama dengan ukuran gambar tunggal */
  cursor:pointer;
  font:normal normal 0/0 a;
  color:transparent;
  text-shadow:none;
}


/*
Spesifikasi dimulai dari sini.
Karena Anda telah menggunakan gambar-gambar yang telah digabungkan,
maka yang perlu Anda lakukan hanyalah mengubah posisi gambar saja
*/

.btn-ok {background-position:0 0}
.btn-cancel {background-position:-119px 0}
.btn-browse {background-position:-238px 0}

.btn-ok:hover {background-position:0 -29px}
.btn-cancel:hover {background-position:-119px -29px}
.btn-browse:hover {background-position:-238px -29px}
<a href='#' class='btn btn-ok'>OK</a>
<a href='#' class='btn btn-cancel'>Cancel</a>
<a href='#' class='btn btn-browse'>Browse</a>

Demonstrasi

Tombol-tombol di atas adalah hasil akhir dari pekerjaan ke dua. Secara kasat mata, ketiga tombol di atas tampak menggunakan enam buah gambar latar (tiga gambar untuk kondisi normal dan tiga gambar lagi untuk efek hover). Tapi kenyataannya ketiga tombol tersebut hanya menggunakan satu gambar latar yang sama. Begitu pula saat event :hover, saat itu Saya hanya mengangkat posisi latarnya saja ke atas, sehingga gambar latar yang tersembunyi di bawahnya akan tampak. Gerakannya memang cepat, jadi efek pengangkatannya tidak terlihat.

Mungkin akan lebih mudah dimengeti jika Saya perlambat gerakannya dengan CSS Transisi:

Perubahan posisi latar saat hover

Hal yang Tidak Bisa Dilakukan CSS Sprite

Teknik CSS Sprite tidak bisa digunakan untuk duplikasi gambar latar (CSS background-repeat). Sebenarnya masih bisa, tapi hanya sebatas satu sumbu saja, repeat-x atau repeat-y.

Contoh CSS Sprite

CSS Sprite

CSS Sprite

Labels: , ,

Thursday, October 27, 2011

CSS Text Shadow Realistis dengan Satu Sumbu Offset

CSS3 Text Shadow 3D

Yang jadi masalah di sini adalah bahwa saat kita menuliskan baris-baris bayangan dengan warna yang sama pada deret bayangan CSS Text Shadow, maka hasil tampilan menjadi tidak begitu menarik. Bisa dibilang tampak seperti kartun. Di sini yang kita inginkan adalah realistis, nyata, luar biasa dan maknyus! Tapi itu jelas tidak akan mudah. Di sini mau tidak mau kita harus bermain dengan logika perspektif benda tiga dimensi, yang secara umum akan tampak semakin gelap pada daerah yang semakin jauh dari pandangan mata kita:



CSS3 Teks 3 dimensi
Level warna text-shadow



Sampai di sini mulai mengerti? Kita harus membuat baris-baris bayangan dengan nilai offset sumbu-Y yang ditambahkan secara bertahap bersamaan dengan peningkatan level warnanya. Level 1+ adalah level dengan warna yang lebih terang dibandingkan warna teks (Level 1). Hal ini dimaksudkan untuk menciptakan efek berkilau pada tulisan:













Menggunakan Dua Level Warna Saja (Kurang Sempurna)

Mamas Topik Paling Ganteng

h2 {
  background:#A30808;
  color:#eee; /*Level 1*/
  text-shadow:
    0 1px 0px #aaa, /*Level 2*/
    0 2px 0px #aaa, /*Level 2*/
    0 3px 0px #aaa, /*Level 2*/
    0 4px 0px #aaa, /*Level 2*/
    0 5px 0px #aaa, /*Level 2*/
    0 6px 0px #aaa, /*Level 2*/
    0 7px 0px #aaa, /*Level 2*/
    0 8px 0px #aaa, /*Level 2*/
    0 9px 0px #aaa, /*Level 2*/
    0 10px 0px #aaa, /*Level 2*/
    0 11px 5px rgba(0, 0, 0, 0.4), /*Bayangan Hitam untuk Sentuhan Akhir*/
    0 15px 15px rgba(0, 0, 0, 0.4) /*Bayangan Hitam untuk Sentuhan Akhir*/;
}


Menggunakan Level Warna Bertingkat (Tampak Lebih Realistis)

Mamas Topik Paling Ganteng

h2 {
  background:#A30808;
  color:#eee; /*Level 1*/
  text-shadow:
    0 1px 0px #fff, /*Level 1+*/
    0 2px 0px #ddd, /*Level 2*/
    0 3px 0px #ccc, /*Level 3*/
    0 4px 0px #bbb, /*Level 4*/
    0 5px 0px #aaa, /*Level 5*/
    0 6px 0px #999, /*Level 6*/
    0 7px 0px #888, /*Level 7*/
    0 8px 0px #777, /*Level 8*/
    0 9px 0px #666, /*Level 9*/
    0 10px 0px #555, /*Level 10*/
    0 11px 5px rgba(0, 0, 0, 0.4), /*Bayangan Hitam untuk Sentuhan Akhir*/
    0 15px 15px rgba(0, 0, 0, 0.4) /*Bayangan Hitam untuk Sentuhan Akhir*/;
}

Labels: ,

JavaScript Buku Tamu Melayang

javascript buku tamu


Pertama-tama masuklah ke halaman Tata Letak, kemudian tambahkan sebuah elemen halaman HTML/JavaScript. Salin kode di bawah ini, kemudian letakkan di dalam formulirnya:
<style type="text/css">
#gb {
  position:fixed;
  top:50px;
  z-index:1000;
}

* html #gb {position:relative;}

.gbtab {
  height:100px;
  width:30px;
  float:left;
  cursor:pointer;
  background:url('http://hompimpa.googlecode.com/files/tabs%23FF13E5.png') no-repeat;
}
.gbcontent {
  float:left;
  border:2px solid #FF13E5;
  border-right-width:15px;
  background:#F5F5F5;
  box-shadow:2px 2px 7px rgba(0, 0, 0, 0.8);
  -moz-box-shadow:2px 2px 7px rgba(0, 0, 0, 0.8);
  -webkit-box-shadow:2px 2px 7px rgba(0, 0, 0, 0.8);
  opacity:0.7;
  filter:alpha(opacity=70);
}
</style>
<script type="text/javascript">
function showHideGB() {
     var gb = document.getElementById("gb");
     var w = gb.offsetWidth;
     gb.opened ? moveGB(0, 30-w) : moveGB(20-w, 0);
     gb.opened = !gb.opened;
}
function moveGB(x0, xf) {
     var gb = document.getElementById("gb");
     var dx = Math.abs(x0-xf) > 10 ? 5 : 1;
     var dir = xf>x0 ? 1 : -1;
     var x = x0 + dx * dir;
     gb.style.right = x.toString() + "px";
     if(x0!=xf) {setTimeout("moveGB("+x+", "+xf+")", 10);}
}
</script>
<div id="gb">
     <div class="gbtab" onclick="showHideGB()"> </div>
          <div class="gbcontent">

          LETAKKAN KODE BUKU TAMU DI SINI

          </div>
     </div>
</div>
<script type="text/javascript">
var gb = document.getElementById("gb");
gb.style.right = (30-gb.offsetWidth).toString() + "px";
</script>

Klik Simpan, maka kamu akan mendapatkan hasil seperti ini:


Lebih Banyak Tema

Untuk tema yang lebih beragam, kamu bisa mengganti kode yang Saya beri garis bawah dengan URL di dalam link Pilih!. Klik kanan pada link tersebut kemudian pilih Copy Link Location. Gunakan URL tersebut untuk menggantikan URL yang Saya beri garis bawah. Salin juga kode warna di bawahnya, kemudian gunakan untuk menggantikan kode yang Saya beri garis bawah:

Buku Tamu Melayang
Pilih!
Buku Tamu Melayang
Pilih!
Buku Tamu Melayang
Pilih!
Buku Tamu Melayang
Pilih!
Buku Tamu Melayang
Pilih!
Buku Tamu Melayang
Pilih!
Buku Tamu Melayang
Pilih!
Buku Tamu Melayang
Pilih!
Buku Tamu Melayang
Pilih!
Buku Tamu Melayang
Pilih!
Buku Tamu Melayang
Pilih!
Buku Tamu Melayang
Pilih!
Buku Tamu Melayang
Pilih!
Buku Tamu Melayang
Pilih!
#FF0F0F#F811DF#D88989#D37E9E#D6B785#CD8C3D#C985D6#B5D685#B0B0B0#A5BD51#5848C1#85C0D6#48C1C1#9F85D6

Labels: ,

Wednesday, October 26, 2011

Referensi Layout Website Responsif

Di sini kita hanya menggunakan teknik persentase pada elemen. Ini adalah modal awal yang harus Anda pahami sebelum melangkah ke media queries:

layout template responsif
Layout Holy Grail


Simpan Gambar


layout template responsif
Dua Kolom Sidebar Kanan


Simpan Gambar


layout template responsif
Dua Kolom Sidebar Kiri


Simpan Gambar



layout template responsif
Layout Blog Tiga Kolom


Simpan Gambar


layout template responsif
Layout Halaman Berganda


Simpan Gambar


layout template responsif
Layout Halaman Penuh


Simpan Gambar

Seperti halnya width dan height, nilai padding dan margin juga dapat didefinisikan dalam persentase.


Labels: ,

Cara Kilat Menciptakan Efek Transisi pada Semua Elemen

CSS Transisi


Dibandingkan menuliskan deklarasi CSS Transisi pada elemen-elemen tertentu, untuk beberapa hal Saya lebih suka menuliskan efek transisi pada semua elemen seperti ini:

* {
  -webkit-transition: all 0.26s ease-out;
  -moz-transition: all 0.26s ease-out;
  -o-transition: all 0.26s ease-out;
  transition: all 0.26s ease-out;
}

Nah, untuk selebihnya, jika ingin membuat efek transisi yang berbeda pada elemen yang lebih spesifik bisa menggunakan metode terpisah. Tergantung bagian mana yang ingin dibuat berbeda. Misalnya, kamu ingin membuat efek transisi dengan durasi yang lebih lama pada elemen berupa gambar, maka kamu tinggal menambahkan deklarasi durasi transisi yang berbeda saja pada selektor img{} sehingga hasilnya menjadi kurang lebih seperti ini:

img {
  ...
  ...
  ...
  -webkit-transition-duration:5s;
  -moz-transition-duration:5s;
  -o-transition-duration:5s;
  transition-duration:5s;
}


Labels:

Monday, October 24, 2011

CSS Position

Perkenalan

Pernahkah kalian melihat elemen yang tampak saling bertumpukan, melayang, atau tampak keluar dari garis batas? Itu semua dibuat menggunakan CSS Position. Ada empat posisi elemen dalam CSS: Static, Relative, Absolute dan Fixed. Selain deklarasi posisi, terdapat pula beberapa properti yang biasanya dituliskan bersama dengan deklarasi posisi seperti top, right, bottom, left dan z-index.

top, right, bottom dan left adalah koordinat posisi. Saat kita menambahkan nilai koordinat pada posisi yang sesungguhnya, maka elemen akan bergeser sesuai dengan besar nilai koordinat.

top, right, bottom dan left berbeda dengan margin-top, margin-right, margin-bottom dan margin-left. Nilai margin difokuskan kepada jarak elemen terhadap elemen lainnya, sedangkan nilai koordinat lebih difokuskan kepada offset posisi elemen dari tempat asalnya.

z-index adalah urutan tumpukan. Saat kita mendeklarasikan position:absolute, maka kemungkinan yang terjadi adalah elemen akan bertumpuk di sebelah atas elemen atau di bawah elemen. Jika yang terjadi adalah yang ke dua, maka untuk mengangkatnya, kita harus mendeklarasikan z-index dengan nilai yang lebih besar dari 1.

Static

Ini adalah posisi sebenarnya. Mendeklarasikan position:static sama saja dengan tidak mendeklarasikan CSS Posisi.

Relative

Mendeklarasikan position:relative pada elemen secara kasat mata tidak akan mengubah apapun, namun kita bisa menerapkan koordinat posisi dan urutan tumpukan pada tipe posisi ini.

Absolute

Mendeklarasikan position:absolute pada elemen akan benar-benar memutuskan aliran elemen dari tempat asalnya dan membuat elemen bertumpuk dengan elemen lainnya.

Fixed

Mendeklarasikan position:fixed pada elemen akan benar-benar memutuskan aliran elemen dari tempat asalnya dan membuat elemen bertumpuk dengan elemen lain. Kelebihan penerapan posisi ini adalah akan membuat elemen tampak melayang dan tidak terpengaruh gerakan scroll bar.

Respon Peramban

Harap perhatikan juga bahwa respon peramban terhadap penerapan koordinat posisi relative pada elemen akan berbeda dengan posisi absolute dan fixed. Mendeklarasikan koordinat pada posisi relative akan menggeser elemen berdasarkan posisi asalnya, berbeda dengan posisi absolute dan fixed yang akan dipindahkan posisinya berdasarkan koordinat layar peramban. Seperti ini:

CSS Position
Respon posisi elemen terhadap layar peramban.
Contoh Deklarasi RelativeContoh Deklarasi AbsoluteContoh Deklarasi Fixed
#area-1 {
  position:relative;
  top:10px;
  left:20px;
  z-index:10;
}
#area-1 {
  position:absolute;
  top:10px;
  left:20px;
  z-index:10;
}
#area-1 {
  position:fixed;
  top:10px;
  left:20px;
  z-index:10;
}

Labels: ,

Red Rose Blogger Template

Red Rose - Free Blogger Template

Red Rose adalah sebuah templat bertema personal. Tidak memiliki banyak efek khusus, tapi cukup untuk membuat orang lain menjadi terkesan:

Labels:

Saturday, October 22, 2011

Widget Share Button Melayang

floating share button

Tambahkan sebuah elemen halaman HTML/JavaScript. Salin kode ini, kemudian letakkan di dalam formulirnya:
<style type="text/css">
#pageshare {
  position:fixed;
  top:25%;
  left:0px;
  -webkit-border-radius:0 5px 5px 0;
  -moz-border-radius:0 5px 5px 0;
  border-radius:0 5px 5px 0;
  background-color:#fff;
  padding:0 0 2px 0;
  z-index:1000;
  -webkit-box-shadow:0 0 2px rgba(0,0,0,0.7);
  -moz-box-shadow:0 0 2px rgba(0,0,0,0.7);
  box-shadow:0 0 2px rgba(0,0,0,0.7);
}

#pageshare .sbutton {
  float:left;
  clear:both;
  margin:5px 5px 0 5px;
}

.fb_share_count_top {
  width:48px !important;
}

.fb_share_count_top, .fb_share_count_inner {
  -webkit-border-radius:3px;
  -moz-border-radius:3px;
  border-radius:3px;
}

.FBConnectButton_Small, .FBConnectButton_RTL_Small {
  width:49px !important;
  -webkit-border-radius:3px;
  -moz-border-radius:3px;
  border-radius:3px;
}

.FBConnectButton_Small .FBConnectButton_Text {
  padding:2px 2px 3px !important;
  -webkit-border-radius:3px;
  -moz-border-radius:3px;
  border-radius:3px;
  font-size:8px;
}
</style>

<div id="pageshare">
     <div class="sbutton" id="gplusone">
          <script src="https://apis.google.com/js/plusone.js" type="text/javascript"></script>
          <g:plusone size="tall"></g:plusone>
     </div>

     <div class="sbutton" id="fb">
          <a href="http://www.facebook.com/sharer.php" name="fb_share" type="box_count">Share</a>
          <script src="http://static.ak.fbcdn.net/connect.php/js/FB.Share" type="text/javascript"></script>
     </div>

     <div class="sbutton" id="rt">
          <script src="http://tweetmeme.com/i/scripts/button.js" type="text/javascript"></script>
     </div>

</div>

Klik Simpan, maka kamu akan mendapatkan hasil tampilan seperti ini:


Labels:

Masalah Halaman Statis Blogger yang Error

posting read-more

Error Bagaimana?

Terkadang, saat kita membuat posting auto read-more, artikel halaman statis yang seharusnya tidak ikut terringkas justru ikut terringkas. Andaikan tautan read-more masih bisa diklik dan membawa kita pada halaman penuh sebenarnya tidak masalah, tapi yang ini tidak sama sekali. Meski sudah diklik sampai seribu kalipun, ringkasan posting tetap tidak akan menghilang.

Masalah Bebuyutan

Masalah ini sangat umum terjadi pada para pemakai template blogspot lama. Karena saat itu halaman statis belum dirilis oleh Blogger, maka tag kondisional halaman statispun belum ada. Nah, untuk mengatasi masalah itu, caranya cukup dengan mengubah susunan kode posting dengan cara menambahkan tag kondisional halaman statis.

Pemecahan Masalah

Pertama-tama masuklah ke halaman editor HTML template, kemudian cek Expand Template Widget agar seluruh elemen pembangun posting tampil.

Cari baris kode yang tampak seperti ini:

<b:if cond='data:blog.pageType != &quot;item&quot;'>
    <div expr:id='&quot;summary&quot; + data:post.id'><data:post.body/></div>
        <script type='text/javascript'>createSummaryAndThumb(&quot;summary<data:post.id/>&quot;);</script>
        <span class='rmlink'><a expr:href='data:post.url'>Baca Selengkapnya</a></span>
</b:if>
<b:if cond='data:blog.pageType == &quot;item&quot;'>
    <data:post.body/>
</b:if>

Tambahkan kode ini di atas tag kondisional yang Saya beri warna hijau:

<b:if cond='data:blog.pageType == &quot;static_page&quot;'>
    <data:post.body/>
<b:else/>

Kemudian tambahkan kode ini di bawah kode </b:if> yang Saya beri warna hijau:

</b:if>

Sehingga hasilnya menjadi seperti ini:

<b:if cond='data:blog.pageType == &quot;static_page&quot;'>
    <data:post.body/>
<b:else/>
<b:if cond='data:blog.pageType != &quot;item&quot;'>
    <div expr:id='&quot;summary&quot; + data:post.id'><data:post.body/></div>
        <script type='text/javascript'>createSummaryAndThumb(&quot;summary<data:post.id/>&quot;);</script>
        <span class='rmlink'><a expr:href='data:post.url'>Baca Selengkapnya</a></span>
</b:if>
<b:if cond='data:blog.pageType == &quot;item&quot;'>
    <data:post.body/>
</b:if>
</b:if>

Klik Simpan Template.

Labels: , ,

Wednesday, October 19, 2011

Easing jQuery

jquery easing plugin

BAB 1: Pengertian

Plugin Easing jQuery digunakan untuk memanipulasi langkah animasi dalam jQuery yang biasanya didominasi oleh easing 'linear' dan 'swing'. Dengan menerapkan easing, maka langkah-langkah animasi dapat dimanipulasi sedemikian rupa sehingga menjadi jauh lebih hidup.

Sebagai gambaran awal, kamu bisa melihat contoh modelnya di sini:

Seperti yang telah kamu lihat, bahwa efek animasi pada contoh ke dua tampak jauh lebih hidup dibandingkan dengan contoh pertama. Pada contoh ke dua yang Saya buat, Saya memakai easing easeInBack untuk efek penutupannya dan easeOutBounce pada efek pembukaannya.

Pembagian langkah easing (untuk saat ini) dapat dibagi menjadi tiga, yaitu easeIn, easeOut dan easeInOut. Setelah itu akan diikuti dengan tipe easingnya.easeIn cenderung memulai animasi dari klimaksnya terlebih dahulu, berbeda dengan easeOut yang akan memunculkan klimaks animasi pada akhir waktu. easeInOut akan memunculkan klimaks animasi pada awal dan akhir waktu.

Terdapat 10 tipe percepatan dalam paket easing 1.3 yaitu Quad, Cubic, Quart, Quint, Sine, Expo, Circ, Elastic, Back dan Bounce. linear dan swing sebenarnya juga termasuk tipe easing, namun meski tanpa menambahkan plugin easing jQuery, efek easing linear dan swing tetap bisa dibuat karena kedua tipe easing tersebut merupakan bawaan dari jQuery. Jika semua tipe dan langkah easing digabungkan, maka akan menghasilkan 32 macam easing seperti ini:

  • linear
  • swing
  • easeInQuad
  • easeOutQuad
  • easeInOutQuad
  • easeInCubic
  • easeOutCubic
  • easeInOutCubic
  • easeInQuart
  • easeOutQuart
  • easeInOutQuart
  • easeInQuint
  • easeOutQuint
  • easeInOutQuint
  • easeInSine
  • easeOutSine
  • easeInOutSine
  • easeInExpo
  • easeOutExpo
  • easeInOutExpo
  • easeInCirc
  • easeOutCirc
  • easeInOutCirc
  • easeInElastic
  • easeOutElastic
  • easeInOutElastic
  • easeInBack
  • easeOutBack
  • easeInOutBack
  • easeInBounce
  • easeOutBounce
  • easeInOutBounce

Untuk memahami efeknya secara langsung, lihat demo-demo langkah easingnya di sini:

BAB 2: Dasar Penggunaan

Ada dua metode penerapan tipe easing dalam efek animasi. Secara umum dapat dituliskan dengan mudah di samping durasi animasi seperti ini:

Tanpa Easing Dengan Easing
.show(5000) .show(5000, "easeInBack")
.hide(5000) .hide(5000, "easeInBack")
.slideDown(5000) .slideDown(5000, "easeInBack")
.slideUp(5000) .slideUp(5000, "easeInBack")
.fadeIn(5000) .fadeIn(5000, "easeInBack")
.fadeOut(5000) .fadeOut(5000, "easeInBack")
.fadeTo(5000) .fadeTo(5000, "easeInBack")
.toggle(5000) .toggle(5000, "easeInBack")
.slideToggle(5000) .slideToggle(5000, "easeInBack")
.fadeToggle(5000) .fadeToggle(5000, "easeInBack")

Atau dengan penulisan yang sedikit lebih rumit seperti ini:

Tanpa Easing Dengan Easing
.slideUp(1000); .slideUp({duration: 1000, easing: "easeInBack"});
.animate({color: "#f10c0c"}, 1000); .animate({color: "#f10c0c"}, {duration: 1000, easing: "easeInBack"});

Pada efek .animate(), nama easing tidak bisa diterapkan secara langsung , jadi kamu harus menggunakan metode yang ke dua untuk menerapkan easing pada efek .animate().

Pembaharuan: 27 Februari 2012

Easing pada .animate() sudah bisa diterapkan menggunakan cara biasa:

$('#elemen').animate({height:"toggle"}, 1000, "easeInOutExpo");

Penerapan Secara Keseluruhan

Tambahkan plugin easing jQuery di dalam template, kemudian barulah deklarasi easing dapat bekerja:

<script src='... /jquery.js'></script>
<script src='... /jquery-easing-1.3.pack.js'></script>
<script>
$(document).ready(function() {
    $('#pemicu').click(function() {
        $('#target').slideToggle(1000, "easeInBack");
    });
});
</script>

Referensi

Labels: ,

Tuesday, October 18, 2011

Menciptakan Efek Bevel dengan Modal Border dan Outline

Pembuatan efek bevel dengan border dan outline ini jauh lebih ringan dibandingkan dengan pembuatan efek bevel dengan border dan CSS bayangan, karena di sini kita hanya perlu untuk menuliskan properti background-color, border-top dan outline saja untuk menciptakan efeknya:

Efek Bevel
#C5F0F9
#0BC7BB
#04948A

Hasil Tampilan

#box {
  background-color:#0BC7BB;     /* Level 2 */
  border-top:1px solid #C5F0F9; /* Level 1 */
  outline:1px solid #04948A;    /* Level 3 */
}

Lebih Banyak Efek

Selain untuk menciptakan efek bevel, teknik ini juga bisa digunakan untuk menciptakan efek-efek ganteng lainnya seperti ini:

Efek Benang Jahit

#F49F2D
#FFFFFF
#box {
  background-color:#F49F2D;  /* Level 2 */
  border:1px dashed #FFFFFF; /* Level 1 */
  outline:4px solid #F49F2D; /* Level 2 */
}

Efek Garis Tepi Berganda

#6DC2F7
#2C97DA
#box {
  background-color:#2C97DA;  /* Level 2 */
  border:4px solid #6DC2F7;  /* Level 1 */
  outline:4px solid #2C97DA; /* Level 2 */
}

Labels: ,

Monday, October 17, 2011

Event-Event Dasar JQuery

event-event jquery

Sebenarnya ada begitu banyak jenis event dalam , namun di sini Saya hanya ingin memperkenalkan event-event yang paling umum dan paling banyak digunakan untuk memicu efek animasi saja. Sedangkan untuk event-event yang lainnya suatu saat akan Saya jelaskan secara terpisah apabila Saya telah mendapatkan contoh penerapan yang tepat.

Secara umum, penulisan event dalam JQuery dapat dituliskan seperti ini:

$(pemicu).nama_event(function() {
    //Peristiwa...
});
  • Pemicu: adalah elemen yang akan menimbulkan aksi apabila dikenai event
  • .nama_event: adalah event (perintah) yang akan diberikan pada elemen pemicu
  • Peristiwa: adalah peristiwa yang akan terjadi apabila pemicu telah mendapatkan perintah.

Sebagai contoh, kita buat sebuah skenario: “Ada sebuah tombol yang mengandung atribut berupa class='subjek' dan sebuah area yang mengandung atribut id='area'. Apabila tombol tersebut diklik, maka area akan memudar perlahan kemudian menghilang (fadeOut)”

Jika dituliskan dalam bahasa JQuery, maka akan menghasilkan kalimat seperti ini:

$('.subjek').click(function() {
    $('#area').fadeOut();
});

Dan ini adalah bentuk elemennya:

<button class='subjek'>Pencet!</button>
<div id='area'>Konten</div>

Event-Event Dasar

.click()

Digunakan untuk menimbulkan peristiwa berdasarkan aksi klik pada subjek/pemicu.

$('.subjek').click(function() {
    $('#area').fadeOut();
});

.dblclick()

Digunakan untuk menimbulkan peristiwa berdasarkan aksi klik ganda pada subjek/pemicu.

$('.subjek').dblclick(function() {
    $('#area').fadeOut();
});

.focus()

Digunakan untuk menimbulkan peristiwa berdasarkan aksi fokus pada subjek/pemicu (dikhususkan pada elemen-elemen berupa <input> dan <textarea>).

$('.subjek').focus(function() {
    $('#area').fadeOut();
});

.mouseover()

Digunakan untuk menimbulkan peristiwa berdasarkan aksi kedatangan pointer mouse di atas subjek/pemicu baik pada elemen induk maupun anak-anak elemennya.

$('.subjek').mouseover(function() {
    $('#area').fadeOut();
});

.mouseout()

Digunakan untuk menimbulkan peristiwa berdasarkan aksi kepergian pointer mouse dari atas subjek/pemicu baik pada elemen induk maupun anak-anak elemennya.

$('.subjek').mouseout(function() {
    $('#area').fadeOut();
});

.mouseenter()

Mirip dengan .mouseover(), digunakan untuk menimbulkan peristiwa berdasarkan aksi kedatangan pointer mouse di atas subjek/pemicu. Namun saat pointer mouse sudah memasuki elemen induk (.mouseover()) dan kemudian pointer mendatangi anak-anak elemen di dalamnya, itu tidak masuk hitungan .mouseenter() untuk yang ke sekian kalinya.

$('.subjek').mouseenter(function() {
    $('#area').fadeOut();
});

.mouseleave()

Mirip dengan .mouseout(), digunakan untuk menimbulkan peristiwa berdasarkan aksi kepergian pointer mouse dari subjek/pemicu. Namun saat pointer mouse meninggalkan sebuah anak elemen (dan masih dalam elemen induk), itu tidak bisa disebut sebagai .mouseleave(), hingga ketika pointer benar-benar telah keluar dari elemen induk, barulah bisa disebut sebagai .mouseleave() (.mouseleave() terhadap elemen induk)

$('.subjek').mouseleave(function() {
    $('#area').fadeOut();
});

.hover()

.hover() merupakan gabungan antara event .mouseenter() dan .mouseleave(). Susunan event .hover() juga merupakan penggabungan antara .mouseenter() dan .mouseleave() seperti ini:

.mouseenter() dan .mouseleave().hover()
$('.subjek').mouseenter(function() {
    $('#area').fadeOut();
});
$('.subjek').mouseleave(function() {
    $('#area').fadeIn();
});
$('.subjek').hover(function() {
    $('#area').fadeOut();
}, function() {
    $('#area').fadeIn();
});

.scroll()

Digunakan untuk menimbulkan peristiwa berdasarkan aksi scroll pada area yang menjadi subjek/pemicu peristiwa (dikhususkan pada area-area yang mengandung scroll bar).

$('.subjek').scroll(function() {
    $('#area').fadeOut();
});

.select()

Digunakan untuk menimbulkan peristiwa berdasarkan aksi seleksi pada subjek/pemicu (dikhususkan pada elemen-elemen berupa <input> dan <textarea>).

$('.subjek').select(function() {
    $('#area').fadeOut();
});

Lebih Lengkap:

Labels: ,

Friday, October 14, 2011

JQuery .animate() - Animasi Relatif Kumulatif

jquery .animate() kumulatif

Selain menuliskan angka secara apa adanya dalam nilai properti animasi, sebuah sistem animasi dalam juga dapat dituliskan dengan nilai relatif. Hal ini akan menciptakan efek kumulatif (bertambah/berkurangnya nilai sedikit demi sedikit) untuk menciptakan langkah-langkah objek secara bertahap melalui perintah yang diberikan berkali-kali.

Sintaks

$(sasaran).animate({"properti": "+=N"}, durasi);
$(sasaran).animate({"properti": "-=N"}, durasi);

N adalah nilai properti relatif.

Contoh Penerapan Animasi Kumulatif

Di sini Saya membuat dua buah tombol dan sebuah area target. Tombol pertama digunakan untuk memberikan perintah "bergerak ke kanan!" sedangkan tombol yang ke dua digunakan untuk memberikan perintah "bergerak ke kiri!"

Kerangka

<div id='boks1'></div>
<button id='left'>&laquo;</button>
<button id='right'>&raquo;</button>

CSS

#boks1 {
  position:relative;
  background:#ef5655;
  width:60px;
  height:50px;
  margin:2px;
}

Deklarasi JQuery

$(document).ready(function() {
    $('#right').click(function() {
        $('#boks1').animate({"left": "+=60px"}, 'fast');
    });
    $('#left').click(function() {
        $('#boks1').animate({"left": "-=60px"}, 'fast');
    });
});

Pandangan Lebih Jauh

Mungkin kamu tidak tahu bahwa konsep animasi kumulatif ini sebenarnya juga bisa dijadikan sebagai cikal-bakal terciptanya sebuah slider JQuery. Dengan sedikit kreativitas, sebuah slider sederhana dapat dibuat dengan menerapkan animasi kumulatif ini:

SlideShow JQuery

Labels: ,

JQuery .animate() - Sintaks

« BAB Sebelumnya - BAB 2: Sintaks

$(sasaran).animate({properti:"value", properti:"value"}, durasi);

Sasaran: adalah objek yang akan dikenai perintah
Properti: properti CSS (dalam sintaks JQuery) yang akan dianimasikan
Value: nilai properti.
Durasi: adalah kecepatan aksi. Nilainya bisa berupa milidetik (misal: 1500, 2000) atau 'slow', 'normal' dan 'fast'.

Contoh Penerapan Efek .animate() untuk Nilai Bertipe Numerik

jquery .animate()

Kita buat sebuah tombol dan sebuah area target. Tombol yang kita buat berfungsi untuk menganimasikan elemen:

Kerangka

<button class='animasi'>Memanjang!</button>

<div id='target'>
     <!-- Konten di Sini -->
</div>

CSS

#target {
  background:#123456;
  width:210px;
  height:50px;
  padding:5px;
}

Deklarasi JQuery

$(document).ready(function() {
    $('.animasi').click(function() {
        $('#target').animate({width:"800px"}, 1000);
    });
});

Contoh Penerapan Efek .animate() untuk Nilai Bertipe Warna

jquery animate color warna animasi

Seperti yang pernah Saya katakan di BAB sebelumnya, bahwa efek animasi warna bisa dibuat dengan syarat menambahkan plugin berupa jquery.animate-colors-min.js yang dipasang bersama JQuery. Untuk itu, hal pertama yang harus kamu lakukan adalah memasang script jquery.animate-colors-min.js di dalam template:

<script type='text/javascript' src='http://hompimpa.googlecode.com/files/jquery.animate-colors-min.js'></script>

Setelah itu barulah kita bisa menerapkan properti-properti warna dalam deklarasi JQuery:

Kerangka

<button class='animasi'>Berubah!</button>

<div id='target'>
    <!-- Konten di Sini -->
</div>

CSS

#target {
  background:#FF00FF;
  color:#000000;
  width:210px;
  height:100px;
  padding:5px;
}

Deklarasi JQuery

$(document).ready(function() {
    $('.animasi').click(function() {
        $('#target').animate({backgroundColor:"#000080", color:"#ffffff"}, 1000);
    });
});

Labels: ,

Thursday, October 13, 2011

Pasang Widget Google Translate yang Super Ringan

widget google translate

Widget ini adalah elemen-elemen terjemaham Google yang sudah sangat-sangat Saya sederhanakan. Dikhususkan untuk Anda yang tidak ingin memperlambat loading blog karena hadirnya script Google Translate yang terpasang.
Cukup salin baris tautan ini kemudian letakkan di dalam sebuah elemen halaman HTML/JavaScript:

<ul>
     <li><a href="#" target="_blank" rel="nofollow" title="English" onclick="window.open('http://translate.google.com/translate?u='+encodeURIComponent(location.href)+'&langpair=id%7Cen&hl=en'); return false;">English</a></li>
     <li><a href="#" target="_blank" rel="nofollow" title="French" onclick="window.open('http://translate.google.com/translate?u='+encodeURIComponent(location.href)+'&langpair=id%7Cfr&hl=en'); return false;">French</a></li>
     <li><a href="#" target="_blank" rel="nofollow" title="German" onclick="window.open('http://translate.google.com/translate?u='+encodeURIComponent(location.href)+'&langpair=id%7Cde&hl=en'); return false;">German</a></li>
     <li><a href="#" target="_blank" rel="nofollow" title="Spain" onclick="window.open('http://translate.google.com/translate?u='+encodeURIComponent(location.href)+'&langpair=id%7Ces&hl=en'); return false;">Spain</a></li>
     <li><a href="#" target="_blank" rel="nofollow" title="Italian" onclick="window.open('http://translate.google.com/translate?u='+encodeURIComponent(location.href)+'&langpair=id%7Cit&hl=en'); return false;">Italian</a></li>
     <li><a href="#" target="_blank" rel="nofollow" title="Dutch" onclick="window.open('http://translate.google.com/translate?u='+encodeURIComponent(location.href)+'&langpair=id%7Cnl&hl=en'); return false;">Dutch</a></li>
     <li><a href="#" target="_blank" rel="nofollow" title="Russian" onclick="window.open('http://translate.google.com/translate?u='+encodeURIComponent(location.href)+'&langpair=id%7Cru&hl=en'); return false;">Russian</a></li>
     <li><a href="#" target="_blank" rel="nofollow" title="Portuguese" onclick="window.open('http://translate.google.com/translate?u='+encodeURIComponent(location.href)+'&langpair=id%7Cpt&hl=en'); return false;">Portuguese</a></li>
     <li><a href="#" target="_blank" rel="nofollow" title="Japanese" onclick="window.open('http://translate.google.com/translate?u='+encodeURIComponent(location.href)+'&langpair=id%7Cja&hl=en'); return false;">Japanese</a></li>
     <li><a href="#" target="_blank" rel="nofollow" title="Korean" onclick="window.open('http://translate.google.com/translate?u='+encodeURIComponent(location.href)+'&langpair=id%7Cko&hl=en'); return false;">Korean</a></li>
     <li><a href="#" target="_blank" rel="nofollow" title="Arabic" onclick="window.open('http://translate.google.com/translate?u='+encodeURIComponent(location.href)+'&langpair=id%7Car&hl=en'); return false;">Arabic</a></li>
     <li><a href="#" target="_blank" rel="nofollow" title="Chinese Simplified" onclick="window.open('http://translate.google.com/translate?u='+encodeURIComponent(location.href)+'&langpair=id%7Czh-CN&hl=en'); return false;">Chinese Simplified</a></li>
</ul>

Klik Simpan.

Labels:

JQuery .animate() - Perkenalan Properti

BAB 1: Perkenalan Properti Animasi

.animate() digunakan untuk mengubah nilai CSS suatu elemen dari keadaan normal menjadi keadaan yang lainnya dengan efek transisi yang bisa diatur kecepatannya.
Properti-properti dalam .animate() memiliki sedikit perbedaan, misalnya tentang hilangnya simbol dash (-) yang biasa digunakan untuk memisahkan nama properti dalam CSS. Sebagai gantinya, huruf besar diterapkan pada setiap pemisahan namanya seperti ini:

Properti-Properti yang Bisa Dianimasikan

Properti dalam CSSProperti dalam JQuery
  • background-position
  • border-width
  • border-bottom-width
  • border-left-width
  • border-right-width
  • border-top-width
  • border-spacing
  • margin
  • margin-bottom
  • margin-left
  • margin-right
  • margin-top
  • outline-width
  • padding
  • padding-bottom
  • padding-left
  • padding-right
  • padding-top
  • height
  • width
  • max-height
  • max-width
  • min-height
  • max-width
  • font
  • font-size
  • bottom
  • left
  • right
  • top
  • letter-spacing
  • word-spacing
  • line-height
  • text-indent
  • backgroundPosition
  • borderWidth
  • borderBottomWidth
  • borderLeftWidth
  • borderRightWidth
  • borderTopWidth
  • borderSpacing
  • margin
  • marginBottom
  • marginLeft
  • marginRight
  • marginTop
  • outlineWidth
  • padding
  • paddingBottom
  • paddingLeft
  • paddingRight
  • paddingTop
  • height
  • width
  • maxHeight
  • maxWidth
  • minHeight
  • maxWidth
  • font
  • fontSize
  • bottom
  • left
  • right
  • top
  • letterSpacing
  • wordSpacing
  • lineHeight
  • textIndent

Selain properti dalam CSS, properti-properti nonCSS dalam JQuery juga ada yang dapat dianimasikan seperti scrollTop dan scrollLeft.

Nilai properti CSS yang bisa diubah adalah nilai bertipe angka, baik berupa nilai dengan satuan piksel maupun persentase.

Untuk tipe string seperti warna huruf, warna latar belakang dan warna border yang memiliki nilai berupa bukan-angka tidak bisa dianimasikan. Namun sejak dirilisnya JQuery 1.2, properti-properti bernilai warna akhirnya juga bisa dianimasikan, dengan cara menambahkan plugin berupa jquery.animate-colors-min.js bersama JQuery yang sudah terpasang.
Warna-warna yang bisa dianimasikan dapat berupa HEX (misal: #123456), RGB (misal: rgb(0, 0, 0)), RGBA (misal: rgba(0, 0, 0, 0.4)) dan Nama Warna (misal: black).

color whell jquery color animation

Properti-Properti Bernilai Warna yang Dapat Dianimasikan

Properti dalam CSSProperti dalam JQuery
  • color
  • background-color
  • border-color
  • border-bottom-color
  • border-left-color
  • border-right-color
  • border-top-color
  • outline-color
  • color
  • backgroundColor
  • borderColor
  • borderBottomColor
  • borderLeftColor
  • borderRightColor
  • borderTopColor
  • outlineColor

Selain nilai numerik, masing-masing properti dapat mengambil string 'show', 'hide', dan 'toggle'. Cara pintas ini memungkinkan untuk menciptakan animasi menampilkan/menyembunyikan elemen dengan mempertimbangkan keadaan tampilan. Nilai dengan satuan em juga sudah dapat dianimasikan.

Gambaran Umum untuk Pandangan Pertama

<script type='text/javascript'>
$(document).ready(function() {
    $('.tombol1').click(function() {
        $('#target').animate({height:"300px"}, 500);
    });
});
</script>

Pembaharuan:

Lebih Lengkap

Labels: ,