Saya membuat sebuah aplikasi/widget kecil untuk membuat posting di blog menjadi memiliki alternatif tampilan “layar penuh”. Tidak benar-benar layar penuh sebenarnya, karena widget ini hanya bekerja dengan cara menyisipkan tabir baru berisi duplikat judul dan konten posting. Kalau Anda ingin membuat fitur full screen sungguhan yang bisa memenuhi seluruh layar, Anda bisa mempelajari API JavaScript ini ⇒ MDN – Using Full Screen Mode
Selektor elemen HTML dimana di dalamnya berisi teks judul. Di atas Saya menggunakan selektor document.querySelector('.post-title') untuk memperoleh teks judul dari dalam elemen <h3 class='post-title'></h3>. Sebagai alternatif, Anda bisa mencoba untuk menggunakan selektor document.title untuk memperoleh judul dari address bar.
contentSource
Selektor elemen HTML dimana di dalamnya terdapat konten artikel/posting. Pengaturannya sama persis dengan opsi titleSource.
background
Digunakan untuk menentukan warna latar tabir layar penuh.
color
Digunakan untuk menentukan warna teks mode layar penuh. inherit artinya warna menyesuaikan dengan warna teks posting.
fontSize
Digunakan untuk menentukan besar teks di artikel layar penuh.
padding
Digunakan untuk menentukan padding tabir layar penuh.
maxWidth
Digunakan untuk menentukan lebar maksimal area artikel layar penuh.
openText
Digunakan untuk menentukan teks tombol pemicu layar penuh.
closeText
Digunakan untuk menentukan teks tombol penutup tampilan layar penuh.
createButton
Digunakan untuk membuat tombol kustom. Lihat penjelasan di bawah.
appendButtonTo
Nilai berupa selektor elemen HTML. Jika nilainya null, tombol akan secara otomatis disisipkan di bawah posting. Jika nilainya false, tombol tidak akan disisipkan secara otomatis (bermanfaat jika Anda ingin membuat tombol pemicu tersendiri secara terpisah).
beforeInit
Lihat penjelasan di bawah.
afterInit
Lihat penjelasan di bawah.
Penjelasan Ekstra
createButton
Opsi ini digunakan sebagai alternatif jika Anda tidak suka dengan tampilan tombol pemicu layar penuh secara normal. Anda bisa memanfaatkan opsi ini untuk menentukan/membuat elemen tombol kustom. Sebagai contoh di sini Saya menggunakan elemen tautan sebagai tombol:
var buttonMarkup = document.createElement('a');
buttonMarkup.className = "custom-button";
buttonMarkup.style.display = "block";
buttonMarkup.style.marginTop = "20px";
postFullScreen({
openText: "Layar Penuh!",
createButton: buttonMarkup
});
/*
akan menghasilkan ini:
<a class="custom-button" style="display:block;margin-top:20px;">Layar Penuh!</a>
*/
Atau Anda juga bisa menentukan nilainya sebagai objek yang sudah ada. Sebagai contoh Anda membuat tombol pemicu secara manual di tempat tertentu, misalnya di sidebar:
Jangan lupa untuk mengatur opsi appendButtonTo menjadi false karena jika tidak tombol tersebut mungkin akan berpindah tempat. Secara umum akan berpindah ke bagian akhir posting:
Opsi ini digunakan untuk menentukan ke mana tombol pemicu tampilan layar penuh akan disisipkan. Berikut ini adalah sebuah contoh jika Anda ingin menyisipkan tombol pemicu layar penuh di dalam elemen #button-container:
Ini adalah opsi untuk membuat fungsi bebas yang akan tereksekusi sebelum (untuk beforeInit) dan sesudah (untuk afterInit) markup tabir tersisip ke blog. Yang paling berguna adalah beforeInit. Fungsi ini bisa Anda gunakan untuk memastikan bahwa manipulasi konten posting yang dilakukan oleh JavaScript telah dilakukan sebelum widget ini tereksekusi. Misalnya mengenai Syntax Highlighter atau JavaScript emotikon. Jika Syntax Highlighter atau JavaScript emotikon tidak diaktifkan sebelum widget ini aktif, maka kemungkinannya posting-posting kode yang berada di dalam artikel layar penuh tidak akan berwarna, dan emotikon-emotikon di dalam artikel tidak akan berubah menjadi gambar:
Panduan Mendesain Elemen-Elemen Formulir HTML dari Awal
Mendesain elemen UI itu bukan cuma soal menentukan efek gradiasi yang bagus, efek bayangan yang realistis dan juga pewarnaan yang cocok dengan lingkungan. Web tidak sama dengan sekedar mendesain grafis, yang artinya bahwa semuanya tidak akan bisa semudah itu dibuat menjadi tampak sama pada semua peramban. Setiap peramban memiliki spesifikasinya sendiri-sendiri, dan terkadang mereka juga memiliki spesifikasi yang sangat berbeda, yang menurut kita mungkin sangat mengganggu. Namun tentunya spesifikasi tersebut memiliki tujuan tersendiri yang sangat khusus untuk peramban terkait agar bisa bekerja dengan baik/lebih baik dibandingkan dengan peramban-peramban yang lain. Kita tidak bisa melakukan apa-apa.
Membuat desain tampilan menjadi tampak sama —atau setidaknya nyaris sama— itu tidak mudah untuk elemen-elemen formulir. Anda harus mengikuti beberapa tahapan pembentukan ulang… dan yang terpenting adalah mengenai prioritas dalam hal kestabilan tampilan dibandingkan dengan keindahan tampilan.
Memulai dengan Tahap Pembentukan Ulang
Langkah awal yang harus Anda lakukan adalah menentukan posisi, jarak, padding dan beberapa pengaturan warna serta tipe fon secara global sebisa mungkin ke semua elemen formulir yang ada:
button,
input,
select,
textarea {
display:inline-block; /* alternatif yang lebih baik dibandingkan `display:inline` */
vertical-align:middle; /* posisikan elemen ke tengah secara vertikal terhadap teks */
width:170px; /* tentukan lebar elemen secara umum */
margin:1px 0; /* tentukan `margin` elemen secara umum */
padding:4px; /* tentukan `padding` elemen secara umum */
font:normal normal 13px/normal Arial,Sans-Serif; /* tentukan tipe fon secara umum */
color:#333; /* tentukan warna teks secara umum */
line-height:normal; /* tentukan `line-height` secara umum (deklarasi `line-height` pada selektor `font` di atas biasanya tidak bekerja pada elemen `<button>`) */
background-color:white; /* tentukan warna latar secara umum */
border:1px solid #333; /* tentukan `border` secara umum */
/* deklarasikan `box-sizing` yang seragam */
-webkit-box-sizing:border-box;
-moz-box-sizing:border-box;
box-sizing:border-box;
/* hapus outline jika mungkin */
outline:none;
outline-offset:-2px;
}
Pada kode di atas Saya juga menentukan ukuran lebar sebesar 170px secara global. Penentuan lebar elemen ini sebenarnya Saya tujukan hanya kepada elemen select dan elemen input yang berfungsi untuk menyisipkan teks (misalnya elemen formulir bertipe date, email, number, tel, text dan url). Namun karena Saya menerapkannya pada selektor CSS berupa input tanpa adanya penambahan atribut type secara spesifik, maka deklarasi lebar ini juga akan mempengaruhi semua elemen input yang tidak kita kehendaki, misalnya pada elemen input bertipe button dan checkbox. Oleh karena itulah setelah pendeklarasian tersebut dilakukan, kita juga harus mengembalikan ukuran lebar pada elemen-elemen formulir yang tidak kita kehendaki memiliki ukuran lebar tetap.
Kebetulan di sini Saya mengatur nilai lebar kembali menjadi auto pada elemen-elemen formulir berupa tombol, sehingga pada saat yang bersamaan Saya juga bisa menambahkan beberapa warna baru pada elemen-elemen ini untuk membedakan tampilannya dengan elemen-elemen formulir berupa masukan teks:
button,
input[type="button"],
input[type="reset"],
input[type="submit"] {
width:auto; /* mengembalikan ukuran lebar ke keadaan semula */
background-color:#333; /* tentukan warna latar yang berbeda untuk elemen-elemen tombol */
color:white; /* tentukan warna teks yang berbeda untuk elemen-elemen tombol */
/* buat `padding` kiri dan kanan menjadi lebih lebar untuk membuatnya lebih gemuk */
padding-right:8px;
padding-left:8px;
font-weight:bold; /* buat teks menjadi tebal */
cursor:pointer; /* ubah kursor menjadi `pointer` untuk kenyamanan */
border-color:transparent; /* opsional */
}
box-sizing
Sedikit catatan mengenai deklarasi box-sizing yang Saya tambahkan. Itu berfungsi untuk mengatasi masalah ukuran lebar yang tidak seragam terutama pada elemen formulir berupa masukan teks dan selectbox:
Dari gambar di atas terlihat bahwa meskipun keduanya sama-sama Saya beri ukuran lebar sebesar 170 piksel, padding sebesar 2 piksel dan border setebal 1 piksel (gambar perbandingan yang ke dua), pada kenyataannya elemen masukan teks akan menghasilkan lebar sebesar 173 piksel (border-left-width + padding-left + width + padding-right + border-right-width✗), sedangkan elemen selectbox akan memiliki lebar sebesar 170 piksel (width✓). Ini berarti bahwa elemen selectbox telah memiliki deklarasi box-sizing sebagai border-box secara normal, sedangkan elemen yang lain tidak —telah ditentukan oleh User Agent Stylesheet.
Anda bisa memilih untuk menentukan nilai properti ini menjadi border-box atau padding-box karena tujuan utama pendeklarasian properti ini memang hanya untuk menyamakan logika CSS Box-Model mereka saja. Tapi Saya sarankan untuk menggunakan border-box saja karena deklarasi ini memiliki satu keuntungan lain yaitu akan mempermudah Anda di dalam mengatasi masalah penentuan lebar elemen menuju ukuran 100% dengan hasil tampilan yang benar.
Kembalikan semua ukuran lebar elemen input bertipe checkbox dan radio serta image. Hilangkan juga deklarasi border, padding dan background yang kita deklarasikan sebelumnya:
/* hilangkan nilai `width`, `border`, `padding`, `background` yang telah dibuat sebelumnya pada elemen-elemen ini */
input[type="checkbox"],
input[type="image"],
input[type="radio"] {
width:auto;
padding:0;
background:none;
border:none;
cursor:pointer;
}
Setelah itu atur posisi elemen label menjadi berada di tengah secara vertikal. Atur juga tipe kursor menjadi pointer untuk menambahkan kenyamanan bagi pengguna. Bisa juga digabungkan dengan select, input[type="color"] dan input[type="file"] untuk meringkas kode CSS (meskipun properti display dan vertical-align sebenarnya sudah ditentukan sebelumnya):
Mungkin Anda pernah mengalami ini. Masalahnya bukan karena kode CSS Anda yang salah, tetapi karena Firefox memiliki elemen DOM bayangan yang mengitari bagian sebelah dalam elemen button dan elemen input bertipe button, submit atau reset seperti ini, yang telah membuat ukuran tombol menjadi lebih gemuk di Firefox:
Internet Explorer secara normal memiliki tampilan elemen textarea yang akan tetap meninggalkan scrollbar vertikal meskipun isinya kosong. Gunakan deklarasi overflow:auto untuk menghilangkan scrollbar pada elemen ini agar tampilannya sama dengan apa yang terlihat di peramban lain:
textarea {overflow:auto}
Beberapa deklarasi lain yang umum untuk membuat elemen ini menjadi lebih stabil:
textarea {
overflow:auto;
display:block; /* set sebagai elemen blok */
width:100%; /* buat lebarnya menjadi 100% */
resize:vertical; /* agar `textarea` hanya bisa diubah ukurannya secara vertikal (lainnya: `both`, `horizontal`, `none`) */
}
Efek :focus, :hover dan :active
Tentukan efek fokus secara global. Target utamanya adalah elemen input bertipe date, email, number, tel, text dan url serta select dan textarea:
Bisa menggunakan selektor pseudo kelas :disabled, tapi Saya sarankan untuk menggunakan selektor atribut saja yang memiliki dukungan peramban lebih bagus:
Berikut ini beberapa selektor CSS elemen pseudo dengan prefiks khusus yang berbeda-beda pada setiap peramban. Untuk alasan yang tidak Saya tahu, semua selektor ini tidak bisa digabungkan dengan tanda koma:
Berikut ini adalah hasil akhir untuk semua hal yang telah Saya jelaskan di atas. Ini bisa dikatakan sebagai kerangka dasar, sehingga Anda bisa cukup salin-tempel kode ini saja dengan aman ke dalam berkas CSS pada setiap awal mendesain:
/* TAHAP PEMBENTUKAN ULANG */
button,
input,
select,
textarea {
display:inline-block; /* alternatif yang lebih baik dibandingkan `display:inline` */
vertical-align:middle; /* posisikan elemen ke tengah secara vertikal terhadap teks */
width:170px; /* tentukan lebar elemen secara umum */
margin:1px 0; /* tentukan `margin` elemen secara umum */
padding:4px; /* tentukan `padding` elemen secara umum */
font:normal normal 13px/normal Arial,Sans-Serif; /* tentukan tipe fon secara umum */
color:#333; /* tentukan warna teks secara umum */
line-height:normal; /* tentukan `line-height` secara umum (deklarasi `line-height` pada selektor `font` di atas biasanya tidak bekerja pada elemen `<button>`) */
background-color:white; /* tentukan warna latar secara umum */
border:1px solid #333; /* tentukan `border` secara umum */
/* deklarasikan `box-sizing` yang seragam */
-webkit-box-sizing:border-box;
-moz-box-sizing:border-box;
box-sizing:border-box;
/* hapus outline jika mungkin */
outline:none;
outline-offset:-2px;
}
/* TOMBOL */
button,
input[type="button"],
input[type="reset"],
input[type="submit"] {
width:auto; /* mengembalikan ukuran lebar ke keadaan semula */
background-color:#333; /* tentukan warna latar yang berbeda untuk elemen-elemen tombol */
color:white; /* tentukan warna teks yang berbeda untuk elemen-elemen tombol */
/* buat `padding` kiri dan kanan menjadi lebih lebar untuk membuatnya lebih gemuk */
padding-right:8px;
padding-left:8px;
font-weight:bold; /* buat teks menjadi tebal */
cursor:pointer; /* ubah kursor menjadi `pointer` untuk kenyamanan */
border-color:transparent; /* opsional */
}
/* PERBAIKI DIMENSI BEBERAPA ELEMEN INI */
/* hilangkan nilai `width`, `border`, `padding`, `background` yang telah dibuat sebelumnya pada elemen-elemen ini */
input[type="checkbox"],
input[type="image"],
input[type="radio"] {
width:auto;
padding:0;
background:none;
border:none;
cursor:pointer;
}
/*
Anda mungkin akan membutuhkan ini untuk memastikan agar
posisi checkbox dan radio bisa berada tepat di tengah secara vertikal.
Saya mengomentari deklarasi CSS ini dan tidak menjelaskannya
secara khusus di atas karena Saya pikir ini adalah
praktek Magic Number yang tidak disarankan.
input[type="checkbox"],
input[type="radio"] {
position:relative;
top:-2px;
}
*/
/* set tipe kursor ke `pointer` untuk kenyamanan */
input[type="color"],
input[type="file"],
label,
select {
display:inline-block;
vertical-align:middle;
cursor:pointer;
}
/* textarea */
textarea {
overflow:auto;
display:block; /* set sebagai elemen blok */
width:100%; /* buat lebarnya menjadi 100% */
resize:vertical; /* agar `textarea` hanya bisa diubah ukurannya secara vertikal (lainnya: `both`, `horizontal`, `none`) */
}
/* MENORMALKAN ::-moz-focus-inner PADA TOMBOL-TOMBOL DI FIREFOX */
button::-moz-focus-inner,
input::-moz-focus-inner {
margin:0;
padding:0;
border:none;
outline:none;
}
/* PSEUDO KELAS - :hover, :focus, :active */
/* focus */
input:focus,
select:focus,
textarea:focus {background-color:#ffa}
/* focus */
button:focus,
input[type="button"]:focus,
input[type="reset"]:focus,
input[type="submit"]:focus {background-color:#00f}
/* hover */
button:hover,
input[type="button"]:hover,
input[type="reset"]:hover,
input[type="submit"]:hover {background-color:#444}
/* active */
button:active,
input[type="button"]:active,
input[type="reset"]:active,
input[type="submit"]:active {background-color:#111}
/* FIELDSET & LEGEND */
fieldset {
margin:0 0 1em;
padding:1em;
border:1px solid #333;
}
legend {
margin:0;
padding:0 10px;
font-weight:bold;
}
/* DISABLED */
button[disabled],
input[disabled],
select[disabled],
textarea[disabled] {
opacity:.7; /* buat warnanya menjadi kabur */
cursor:default; /* fallback */
cursor:not-allowed; /* CSS3 */
}
/* READONLY */
input[type="date"][readonly],
input[type="email"][readonly],
input[type="number"][readonly],
input[type="tel"][readonly],
input[type="text"][readonly],
input[type="url"][readonly],
textarea[readonly],
input[type="date"][readonly]:focus,
input[type="email"][readonly]:focus,
input[type="number"][readonly]:focus,
input[type="tel"][readonly]:focus,
input[type="text"][readonly]:focus,
input[type="url"][readonly]:focus,
textarea[readonly]:focus {
background-color:#eee;
cursor:default;
}
/* PLACEHOLDER */
::-webkit-input-placeholder {color:#999} /* WebKit */
:-ms-input-placeholder {color:#999} /* IE 9+ */
::-moz-placeholder {color:#999} /* Firefox 19+ */
:-moz-placeholder {color:#999} /* Firefox 18- */
:placeholder {color:#999} /* W3C */
:focus::-webkit-input-placeholder {color:#b9b989}
:focus:-ms-input-placeholder {color:#b9b989}
:focus::-moz-placeholder {color:#b9b989}
:focus:-moz-placeholder {color:#b9b989}
:focus:placeholder {color:#b9b989}
Setiap kali Anda mendesain elemen atom, selalu pastikan untuk menyelesaikan masalah-masalah di atas terlebih dahulu. Jika tidak, mungkin Anda akan mengalami berbagai kesulitan saat menangani masalah penampilan pada peramban-peramban tertentu.
Selain itu setidaknya Anda baru bisa/boleh mendesain tampilan elemen-elemen formulir setelah Anda menyelesaikan masalah tampilan elemen-elemen artikel. Setelah itu, Anda bisa memulai untuk menambahkan efek gradiasi, bayangan dan menyesuaikan warna-warna elemen-elemen formulir yang ada sesuai kehendak:
Daftar Salinan Berkas Widget, Halaman Demo dan Templat dari Artikel-Artikel di Blog Ini
Pembaharuan: Kode sumber yang telah Saya perbaharui sekarang sudah berpindah ke akun GitHub Saya.
Setelah memperbaharui beberapa widget dan kemudian mengunggahnya kembali ke proyek Google Code yang baru, pada saat yang bersamaan sebenarnya Saya juga telah membuat salinannya di DropBox dengan harapan apabila suatu hari nanti terdapat masalah lagi pada proyek Google Code Saya, maka Saya bisa memberikan alternatif kepada kalian semua untuk mengunduh berkas salinan yang sudah Saya unggah di DropBox.
Semua tautan di bawah ini bukanlah tautan yang akan mengarahkan Anda menuju berkas secara langsung. Ini adalah tautan yang akan mengarahkan Anda menuju ke halaman unduhan, sehingga Anda harus mengunduh berkasnya terlebih dahulu, kemudian setelah mengunduh Anda harus mengunggahnya ke akun Google masing-masing. Bisa ke Google Drive atau ke Google Code:
Cara terbaik yang Saya sarankan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan pada widget Anda adalah dengan mengunduh berkas eksternal yang ada pada setiap artikel agar bisa kalian unggah ke dalam akun Google masing-masing. Atau cukup dengan cara menempelkan berkas JavaScript dan CSS secara inline di dalam templat. Hanya saja kekurangannya mungkin Anda akan ketinggalan pembaharuan yang terjadi jika sewaktu-waktu Saya melakukan pembaharuan pada widget tersebut. Tapi jangan khawatir! Sampai saat ini sepertinya semua widget buatan Saya sudah bisa berjalan dengan stabil tanpa keluhan, sehingga Saya rasa Saya tidak akan melakukan pembaharuan lagi pada widget-widget tersebut.
Mengenai permintaan penambahan fitur, diskusi pembaharuan atau saran modifikasi biasanya sudah Saya jelaskan pada komentar-komentar yang ada di bawah masing-masing artikel yang terkait dengan berkas tersebut. Anda tinggal membacanya saja dan mempelajarinya untuk kemudian menerapkannya sendiri.
Semua berkas di atas secara umum berada di bawah lisensi Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 3.0 Unported License dengan beberapa keringanan yang Saya buat setelah mempertimbangkan banyak hal, yang rencananya akan Saya buat tersendiri di dalam sebuah halaman khusus. Tapi saat ini belum ada. Untuk sementara Anda boleh berpedoman pada lisensi tersebut saja.
Saya tidak tahu apakah masih ada halaman lain di dalam blog ini yang memiliki tautan rusak. Kalau Anda kebetulan menemukan halaman seperti itu, mohon jangan sungkan-sungkan untuk mengeklik tombol Sunting yang tersedia pada setiap artikel agar Saya bisa segera memperbaiki kerusakan yang ada. Terima kasih.
Mungkin ini tidak penting tapi terkadang kita merasa bahwa menggeser-geser scrollbar dengan kursor bertipe pointer akan terasa lebih “enak” dibandingkan dengan menggeser-geser scrollbar dengan kursor bertipe default. Akan tetapi mengubah tipe kursor pada scrollbar tidak mungkin bisa dilakukan karena scrollbar tidak termasuk ke dalam elemen HTML (pengecualian jika kita menggunakan manipulasi seperti JavaScript Custom Scrollbar, karena setiap item penggulung dibuat menggunakan elemen HTML). Bahkan selektor CSS scrollbar milik WebKit pun tidak bisa dimanipulasi:
::-webkit-scrollbar-thumb {
cursor:pointer; /* tidak bekerja! :( */
}
Satu cara sederhana yang bisa kita lakukan untuk mengubah tipe kursor pada scrollbar adalah dengan menerapkan tipe kursor menjadi pointer secara keseluruhan kepada area yang diinginkan, kemudian mengembalikan tipe kursor ke keadaan semula pada bagian dalam. Di sini kita membutuhkan elemen pembungkus ekstra:
HTML
<div class="scrollable-area">
<div class="scrollable-area-content">
<p>Lorem ipsum dolor sit amet...</p>
</div>
</div>
Contoh lain, mengubah tipe kursor menjadi n-resize pada scrollbar vertikal dengan tampilan kustom (buka halaman demo menggunakan peramban Google Chrome atau Safari):