Ketika orang-orang sudah cukup puas dengan markup dan style sheet language, pada akhirnya mereka memutuskan untuk tertarik dengan dunia pemrograman setelah mereka dipertemukan dengan bahasa pemrograman yang luar biasa dahsyat yang mereka kenal sebagai jQuery. Mereka jatuh cinta karena efek animasi yang diberikan; mereka jatuh cinta kepada slideshow, kepada efek dropdown menu, kepada efek gambar kabur, dan lain sebagainya; sebegitu jatuh cintanya mereka hingga mereka sanggup untuk duduk berlama-lama di depan komputer, ketagihan menggoyang-goyangkan pointer mouse mereka di permukaan menu navigasi dropdown berkali-kali hanya demi melihat efek slide-up dan slide-down yang begitu indah…
Beberapa Tip untuk Para Pengguna JQuery Tingkat Lanjut
Berikut ini adalah beberapa tip penggunaan jQuery tingkat lanjut untuk Anda yang menginginkan performa web yang lebih baik, entah itu dari segi lama/cepatnya waktu eksekusi skrip ataupun dari segi panjang/pendeknya penulisan kode. Semoga bermanfaat!
Jika memang masih bisa dikaitkan, maka Anda sebenarnya tidak perlu menuliskan selektor jQuery berulang-ulang dan kemudian menerapkan metode pada selektor tersebut:
Menerapkan Metode JavaScript Mentah kepada Selektor jQuery
Anda bisa menggunakan jQuery .get() untuk mengembalikan status selektor jQuery menjadi selektor JavaScript, atau gunakan indeks array yang ada untuk menyeleksi elemen pada urutan tertentu:
Setiap metode dalam jQuery pada umumnya adalah berupa objek, sehingga Anda bisa menganggap $(document).ready() dan $(document)['ready']() sebagai dua hal yang sama:
// Tidak efisien
$('a').mouseenter(function() {
$(this).addClass('hover');
});
$('a').mouseleave(function() {
$(this).removeClass('hover');
});
// Lebih efisien
$('a').mouseenter(function() {
$(this).addClass('hover');
}).mouseleave(function() {
$(this).removeClass('hover');
});
// Lebih efisien lagi
$('a').hover(function() {
$(this).addClass('hover');
}, function() {
$(this).removeClass('hover');
});
// Paling efisien
$('a').on("mouseenter mouseleave", function(e) {
$(this)[e.type == "mouseenter" ? 'addClass' : 'removeClass']('hover');
});
Efek Tabulasi
Gunakan .siblings() untuk menyeleksi semua elemen yang sejenis dengan X di dalam induk yang sama tanpa menyeleksi elemen X itu sendiri:
JavaScript/jQuery · Cek Jika Latar Gambar Telah Termuat
Lakukan sesuatu jika latar gambar pada elemen #test-bg telah termuat.
Tidak ada fungsi bawaan khusus yang bisa digunakan untuk mengecek bahwa sebuah latar gambar telah termuat. Tetapi Anda bisa melakukan itu dengan cara mengambil URL latar gambar pada elemen yang Anda inginkan untuk Anda sisipkan ke dalam atribut src gambar palsu yang Anda buat melalui JavaScript. Mengapa gambar? Karena kita bisa mendeteksi eventonload pada gambar:
JavaScript Mentah
function getBgUrl(el) {
var bg = "";
if (el.currentStyle) { // IE
bg = el.currentStyle.backgroundImage;
} else if (document.defaultView && document.defaultView.getComputedStyle) { // Firefox
bg = document.defaultView.getComputedStyle(el, "").backgroundImage;
} else { // try and get inline style
bg = el.style.backgroundImage;
}
return bg.replace(/url\(['"]?(.*?)['"]?\)/i, "$1");
}
var image = document.createElement('img');
image.src = getBgUrl(document.getElementById('test-bg'));
image.onload = function() {
alert('Loaded!'); // Test!
};
$('[placeholder]').each(function() {
var plc = $(this).attr('placeholder');
$(this).addClass('blur').removeAttr('placeholder').val(plc).on("focus blur", function(e) {
// Add a `blur` class to fade the text color for the default placeholder text
$(this)[(e.type == "blur" && (this.value === "" || this.value == plc)) ? "addClass" : "removeClass"]('blur');
// Set the value to `plc` on blur if the element value is empty
if (e.type == "blur" && this.value === "") $(this).val(plc);
// Set the value to empty on focus if the element value is same with the default placeholder text
if (e.type == "focus" && this.value == plc) $(this).val("");
});
});
Berbicara mengenai elemen formulir, umumnya elemen radio dan checkbox akan menjadi jenis elemen yang cukup sulit untuk ditangani oleh pihak pengguna karena ukurannya yang sangat kecil. Contoh sederhana:
<input type="radio" name="o"> Pilihan 1
<br>
<input type="radio" name="o"> Pilihan 2
Formulir di atas memang bekerja, tetapi tidak cukup nyaman untuk digunakan. Area yang bisa diklik hanya terfokus pada elemen radio saja yang ukurannya sangat kecil:
Area pengecekan hanya terbatas pada elemen radio yang berukuran sangat kecil.
Mungkin tidak masalah jika orang yang mengisi formulir tersebut adalah orang-orang yang masih muda. Tetapi bagaimana jika yang mengisi formulir tersebut adalah para orangtua dan lanjut usia? Karena bagi mereka, mengarahkan mouse saja sudah kewalahan, apalagi mengeklik elemen radio yang ukurannya kecil seperti itu!
Selalu Ingat untuk Menambahkan Elemen Label
Untuk memperluas area pengecekan, kita bisa membungkus setiap opsi formulir dengan elemen label seperti ini:
<label><input type="radio" name="o"> Pilihan 1</label>
<br>
<label><input type="radio" name="o"> Pilihan 2</label>
Cara ini memungkinkan teks (atau elemen apa saja) yang berada di dalam elemen label tersebut untuk bisa bekerja sebagai pemicu perubahan kondisi radio yang merupakan anak dari label tersebut:
Area pengecekan menjadi lebih luas, meliputi radio dan teks di sampingnya.
Kursor
Berikan elemen label dan semua jenis tombol dengan kursor jari telunjuk untuk meningkatkan kenyamanan:
Perubahan warna saat opsi disentuh dan saat opsi terseleksi, semua itu akan memberikan rasa keyakinan kepada setiap pengguna yang sedang mengisi formulir Anda:
label:hover {background-color:whitesmoke}
label:active {background:none}
label.selected {background-color:forestgreen} /* Kelas `.selected` akan diciptakan oleh JavaScript */
Demonstrasi
Berikut ini adalah sebuah demonstrasi soal pilihan ganda online dengan akses jawaban yang mudah untuk kenyamanan pengguna:
// Fungsi ini digunakan untuk menambahkan/menyingkirkan
// kelas `.selected` pada elemen `<label>`
// berdasarkan kondisi radio di dalamnya
$(document).ready(function() {
$('#qa-form :radio').on("change", function() {
$(this).parent()[this.checked ? "addClass" : "removeClass"]('selected').siblings().removeClass('selected');
});
$('#qa-form :reset').on("click", function() {
$(this).closest('form').find('label').removeClass('selected').children().prop('checked', false);
});
});
Selalu pastikan bahwa pengguna bisa merasa nyaman dengan apa yang Anda berikan untuk mereka gunakan. Berikan efek timbal balik yang tegas kepada pengguna agar mereka yakin dengan apa yang telah mereka putuskan, sehingga hal-hal seperti kegagalan tes karena kesalahan antarmuka pengguna tidak akan terjadi.
Jalan Pintas untuk Menangani Perintah-Perintah JQuery di dalam Peraturan Kondisi
Dalam sebuah forum Saya pernah sekali diajari mengenai cara tersingkat untuk menangani perintah-perintah jQuery di dalam peraturan kondisi yang biasa dituliskan seperti ini:
if (statement) {
$(selector).method1();
} else {
$(selector).method2();
}
Kode di bawah ini adalah jalan pintas untuk kondisional di atas:
$(selector)[statement ? "method1" : "method2"]();
Pada awalnya Saya merasa bingung dengan sudut pandang yang orang tersebut berikan, sampai kemudian Saya menyadari bahwa pada dasarnya ini hanyalah sebuah jalan pintas peraturan if/else untuk memanggil item objek yang berbeda berdasarkan kondisi tertentu.
jQuery, pada dasarnya hanyalah sekumpulan fungsi yang dinyatakan di dalam objek. Kurang lebihnya seperti ini (memang tidak sama persis seperti ini, tapi setidaknya lumayan mirip):
Katakanlah kita ingin memanggil fungsi tertentu di dalam foo hanya jika suatu kondisi terpenuhi. Jika kondisi tidak terpenuhi, maka fungsi cadangan yang lain akan dijalankan:
Prinsipnya sederhana. Di sini Saya menggunakan navigasi Posting Lebih Lama sebagai navigasi AJAX dan menggunakan jQuery $.get() untuk memanggil URL pada navigasi tersebut:
// Menyingkirkan navigasi posting lebih baru (Navigasi ini tidak diperlukan)
$('#blog-pager').find('#blog-pager-newer-link').remove();
// Dasar AJAX navigasi
$('#blog-pager').on("click", "#blog-pager-older-link a", function() {
$.get(this.href, {}, function(data) {
// Proses...
}, "html");
return false;
});
Kita akan menggunakan elemen .blog-posts untuk memuat posting-posting baru dari halaman selanjutnya.
Menerapkan AJAX pada Navigasi Halaman
Pastikan jQuery sudah terpasang pada template. Masuk ke editor HTML template, kemudian salin kode ini dan letakkan di atas </body>:
Sekarang coba buka halaman blog Anda kemudian klik navigasi Posting Lama atau Older Post. Jika navigasi tersebut berubah menjadi teks bertuliskan “memuat...” seperti ini, maka itu artinya AJAX sedang bekerja:
Indikator sedang memuat
Tunggu sampai posting-posting baru muncul di bawah posting-posting yang sedang terlihat saat ini.
Infinite Scroll (?)
Untuk menciptakan infinite scroll pada sistem navigasi halaman, cukup nyatakan event.scroll() pada $(window) dan cek apakah jarak gulungan layar telah mencapai batas akhir atau belum. Jika ya, picu event.click() pada navigasi AJAX yang telah kita buat sebelumnya.
Dalam kasus ini, Saya menentukan batas akhir gulungan layar bukan berdasarkan tinggi halaman, melainkan berdasarkan posisi navigasi terhadap bagian teratas dari layar:
(function($) {
var $pager = $('#blog-pager'),
$posts = $('.blog-posts'),
loading = false;
// AJAX
$pager.find('#blog-pager-newer-link').remove(); // Menyingkirkan navigasi posting lebih baru
$pager.on("click", "#blog-pager-older-link a", function() {
$.get(this.href, {}, function(data) {
var source = $(data).find('.post').length ? $(data) : $('<div></div>');
$posts.append(source.find('.blog-posts').html());
$pager.html(source.find('#blog-pager-older-link').clone());
loading = false;
}, "html");
$(this).replaceWith('<span>Memuat...</span>'); // Ubah navigasi posting menjadi indikator memuat saat sedang memuat
return false;
});
// INFINITE SCROLL
$(window).on("scroll resize", function() {
// Jika AJAX sedang tidak memuat dan jika jarak gulungan layar + tinggi layar telah mencapai
// tinggi yang sama dengan/lebih besar dari offset navigasi halaman terhadap bagian teratas dari layar...
if (!loading && ($(this).scrollTop() + $(this).height()) >= $pager.offset().top) {
$pager.find('#blog-pager-older-link a').trigger("click"); // Picu event `.click()` pada navigasi AJAX posting
loading = true; // Mulai antre pemuatan
}
});
})(jQuery);
Catatan:JavaScript Auto Read-More akan tereksekusi saat halaman dimuat dengan cara biasa, sehingga jangan kaget jika posting-posting baru yang dimuat oleh AJAX tidak akan terpotong menjadi ringkasan posting. Saya sarankan Anda untuk menggunakan konsep ringkasan posting tanpa JavaScript yang pernah Saya tuliskan sebelumnya di sini.
var x = $(window).width(),
y = $(window).height();
// Tampilkan lebar dan tinggi layar dalam kotak pesan
alert('Lebar layar: ' + x + '; Tinggi layar: ' + y);
Versi JavaScript Murni
var w = window,
d = document,
e = d.documentElement,
g = d.body,
x = w.innerWidth || e.clientWidth || g.clientWidth, // x = Lebar layar
y = w.innerHeight || e.clientHeight || g.clientHeight; // y = Tinggi layar
// Tampilkan lebar dan tinggi layar dalam kotak pesan
alert('Lebar layar: ' + x + '; Tinggi layar: ' + y);
AJAX jQuery · Memuat Beberapa Bagian Halaman Sekaligus dalam Satu Kali Permintaan
Ini adalah metode dasar yang sering Anda gunakan untuk memuat sebagian halaman ke dalam kontainer yang sudah dipersiapkan menggunakan AJAX. Di sini Saya menggambarkan Anda akan memuat elemen #content dari halaman /p/sample-page.html ke dalam elemen #container:
Setelah tombol diklik, maka elemen #content dari halaman /p/sample-page.html akan termuat di dalam elemen #container. Ini adalah kasus yang sederhana. Namun kasus ini akan menjadi lebih rumit ketika Anda ingin memuat beberapa bagian dari halaman lain secara bersamaan dalam satu kali permintaan. Sebagai contoh, Anda ingin memuat bagian posting, navigasi halaman dan komentar secara bersamaan dalam satu kali permintaan HTTP ke dalam beberapa kontainer yang sudah dipersiapkan. Berikut ini adalah cara yang tidak efisien:
Pada metode ini, Anda mengeklik sebuah tombol. Kemudian permintaan akan terjadi. Setelah proses permintaan berhasil dilakukan dan halaman yang diminta berhasil dipanggil, maka halaman tersebut tidak akan langsung dimuat ke dalam area/kontainer yang sudah dipersiapkan, melainkan masih berada di dalam parameter data.
Dari parameter tersebut Anda bisa menelusuri bagian-bagian halaman lainnya dengan cara menyeleksi elemen yang diinginkan di dalam $(data) untuk kemudian bisa dimuat ke dalam kontainer yang diinginkan melalui jQuery manipulasi DOM seperti .html(), .text(), .append() dan .prepend() atau yang lainnya.
Demo?
Jika Anda sedang menggunakan peramban Firefox, klik pada menu drop-down di pojok kiri atas. Pilih menu Web Developer kemudian klik sub menu Scratchpad (Atau cukup tekan tombol Shift+F4). Salin kode di bawah ini kemudian tempelkan di dalam editor Scratchpad:
Setelah kode ditempelkan, pilih menu Execute kemudian klik Run.
Sekarang klik salah satu tautan pada daftar entri/posting populer di sidebar blog ini dan tunggu beberapa saat sampai bagian dari halaman tersebut termuat. Jika berhasil, maka bagian yang akan berganti isinya adalah ada pada posting, navigasi halaman blog dan isi komentar (isi posting akan berubah, tautan navigasi halaman akan berubah dan isi komentar juga akan berubah).
Catatan dan Tambahan
jQuery .load() bisa menerima beberapa selektor sekaligus, jika Anda tidak tahu:
// Memuat `#sidebar`, `#comments` dan `#blog-pager`
// dari `http://abc_site.com/sample-page.html` ke dalam `#container`
$('#container').load('http://abc_site.com/sample-page.html #comments,#sidebar,#blog-pager');
Jika proses pemuatan menggunakan $.get() gagal (yang Saya alami adalah muncul pesan errorTypeError: n.innerHTML is undefined), cobalah untuk menggunakan pola ini:
$.get('http://abc_site.com/sample-page.html', {}, function(data) {
// Lakukan sesuatu dengan `$(data)`
}, 'html');
Membuat layout paralaks, jika Anda masih kesulitan untuk memahami bagaimana cara kerja dan cara membuatnya, di sini Saya akan menjelaskannya dengan rinci mengenai bagaimana layout tersebut tercipta. Pada dasarnya, sebuah layout paralaks hanyalah elemen HTML dengan beberapa tumpukan layer di dalamnya, dimana setiap layer tersebut akan dianimasikan posisinya dengan kecepatan yang sama namun dengan jarak yang berbeda untuk menciptakan efek tiga dimensi saat layer-layer tersebut bergerak.
Saya membuat sebuah elemen HTML sebagai kontainer dengan beberapa layer di dalamnya. Elemen utamanya adalah #parallax-wrapper. Elemen ini berfungsi sebagai wadah dari semua elemen paralaks di dalamnya. Sedangkan elemen-elemen .layer nantinya akan kita gunakan sebagai penampil latar. Kita akan memposisikan layer-layer tersebut menjadi bertumpukan layaknya tumpukan kaca. Jadi kita memerlukan ini untuk mengatur dimensi paralaks yang kita buat:
.parallax-wrapper {
border:1px solid black;
height:200px; /* Tentukan tinggi area paralaks, ukuran lebar tidak begitu penting */
position:relative; /* Penting! Posisi absolut pada elemen induk */
overflow:hidden;
}
/* Buat semua layer paralaks sebagai elemen absolut,
sehingga tampilannya akan bertumpuk satu sama lainnya */
.parallax-wrapper .layer {
position:absolute;
top:0;
right:0;
bottom:0;
left:0;
/* set beberapa pengaturan latar di sini,
sebelum kita mendefinisikan latar gambar secara sepihak
pada masing-masing layer */
background-position:0 0;
background-color:transparent;
background-repeat:repeat-x;
}
Setelah itu, gambar-gambar bisa diterapkan pada masing-masing layer:
Navigasi ini digunakan untuk menggerakkan latar paralaks —dan konten di dalamnya tentunya, agar paralaks tidak hanya berfungsi sebagai hiasan. Navigasi terdiri dari elemen <span> dengan beberapa tautan di dalamnya. Anda bisa membuatnya menggunakan elemen apa saja, tapi di sini Saya mencoba untuk membuatnya seminimalis mungkin:
.parallax-navigation {
display:block;
height:30px;
line-height:30px;
position:relative;
text-align:right;
font-size:11px;
font-weight:bold;
}
.parallax-navigation a {
text-decoration:none;
color:black;
background-color:#eee;
padding:5px 10px;
}
/* set latar dan warna yang berbeda untuk item navigasi yang sedang aktif */
.parallax-navigation a.active {
background-color:#529834;
color:white;
}
Selesai sampai di sini, sekarang kita akan mengerjakan fungsi dasar untuk menggerakkan layer:
Beberapa mungkin akan membuat efek paralaks dengan cara menganimasikan properti left pada elemen relatif untuk menggerakkan elemen ke kiri atau ke kanan. Tapi kekurangannya adalah, mengubah jarak left terlalu jauh akan membuat posisi layer berubah dan pada akhirnya akan menghilang dari pandangan jika jaraknya sudah terlalu jauh. Di sini Saya lebih menyarankan untuk menganimasikan posisi latar dibandingkan posisi layer itu sendiri, sehingga layer tidak akan bergerak, hanya latarnya saja yang bergerak.
Namun jQuery tidak mendukung properti animasi background-position dengan baik, jadi kita membutuhkan sebuah plugin untuk itu. Anda akan menemukan begitu banyak plugin jQuery yang berfungsi untuk menganimasikan posisi latar jika Anda mencarinya, dan Saya memilih untuk menggunakan plugin animasi posisi latar dari Keith Wood. Saya tidak kenal dengan orang itu, tapi pluginnya bagus ⇒ http://keith-wood.name/backgroundPos.html
<!-- Muat jQuery di awal -->
<script src="js/jquery.js"></script>
<!-- Sertakan plugin jQuery BackgroundPos -->
<script src="js/jquery.backgroundpos.min.js"></script>
<script>
// Pekerjaan kita di sini...
</script>
Definisikan beberapa variabel untuk mempermudah kita dalam menyeleksi elemen dan sekaligus juga memperbaiki performa. Seperti biasa:
var $parallax = $('#parallax-wrapper'),
$layer = $parallax.find('.layer'),
$nav = $('#parallax-navigation');
Setelah itu kita kumpulkan semua item navigasi dan layer di dalam paralaks. Kita akan cenderung menggunakan jQuery .each() di sini, karena ini adalah cara yang paling mudah untuk mendapatkan indeks/urutan masing-masing elemen. Kita akan menganimasikan elemen dengan parameter dari indeks elemen (urutan elemen):
$nav.find('a').each(function() {
// Saat pengguna mengeklik item navigasi...
$(this).on("click", function() {
var step = $(this).index(); // Dapatkan indeks dari setiap item navigasi
// Kumpulkan layer...
$layer.each(function() {
// Definisikan jarak animasi latar pada setiap layer berdasarkan indeksnya
var distance = ($(this).index()+1) * 200; // Kalikan dengan 200
});
return false;
});
}).first().addClass('active'); // Tambahkan kelas `active` pada item navigasi pertama sebagai awalan
Setelah itu, buat fungsi untuk menambah dan melepas kelas active pada setiap item navigasi. Dulu Saya sudah pernah menuliskan kodenya di sini
$nav.find('a').each(function() {
// Saat pengguna mengeklik item navigasi...
$(this).on("click", function() {
var step = $(this).index(); // Dapatkan indeks dari setiap item navigasi
$nav.find('.active').removeClass('active'); // Singkirkan kelas `active` pada item navigasi
$(this).addClass('active'); // Tambahkan kelas `active` pada item navigasi yang diklik
// Kumpulkan layer...
$layer.each(function() {
// Definisikan jarak animasi latar pada setiap layer berdasarkan indeksnya
var distance = ($(this).index()+1) * 200; // Kalikan dengan 200
});
return false;
});
}).first().addClass('active'); // Tambahkan kelas `active` pada item navigasi pertama sebagai awalan
Animasikan posisi latar pada masing-masing layer dengan parameter berupa urutan layer, sehingga jarak perubahan posisi akan berbeda-beda pada masing-masing layer (lebih tepatnya: jarak animasi akan meningkat berdasarkan urutan layer):
$nav.find('a').each(function() {
// Saat pengguna mengeklik item navigasi...
$(this).on("click", function() {
var step = $(this).index(); // Dapatkan indeks dari setiap item navigasi
$nav.find('.active').removeClass('active'); // Singkirkan kelas `active` pada item navigasi
$(this).addClass('active'); // Tambahkan kelas `active` pada item navigasi yang diklik
// Kumpulkan layer...
$layer.each(function() {
// Definisikan jarak animasi latar pada setiap layer berdasarkan indeksnya
var distance = ($(this).index()+1) * 200; // Kalikan dengan 200
// Animasikan posisi latar
$(this).stop().animate({backgroundPosition: '-' + (step*distance) + 'px 0px'}, 1500);
});
return false;
});
}).first().addClass('active'); // Tambahkan kelas `active` pada item navigasi pertama sebagai awalan
Dan beginilah hasil akhir sementara kita. Baru latarnya saja yang dianimasikan, belum ada konten:
Animasi paralaks sudah berhasil dibuat, sekarang tinggal membuat konten paralaks saja. Setiap konten merupakan item yang bisa Anda isi dengan tulisan dan/atau gambar layaknya slideshow:
Fungsi selanjutnya ditujukan untuk mengeset ukuran kontainer item dan lebar item, serta menganimasikan kontainer item menuju ke kiri dengan jarak tertentu berdasarkan indeks item navigasi. Pertama-tama kita atur ukuran lebar .box-item-wrapper dan .box-item:
var $window = $(window),
$wrap = $parallax.find('.box-item-wrapper'),
width, totalWidth; // Variabel kosong
$window.on("resize", function() {
width = $parallax.width(); // Mendapatkan lebar `#parallax-wrapper`
totalWidth = width * $wrap.find('.box-item').length; // Lebar total = lebar `#parallax-wrapper` dikalikan jumlah `.box-item`
// Set lebar `.box-item-wrapper` selebar `totalWidth`
$wrap.width(totalWidth)
// Set lebar `.box-item` selebar `#parallax-wrapper`
.find('.box-item').width(width);
}).trigger("resize");
Saya menuliskan variabel width dan totalWidth kosong, kemudian menyatakan nilainya di dalam $window.on("resize", function() {}) agar lebar elemen bisa diperbaharui setiap kali ukuran layar diubah. Saya juga menyatakan lebar elemen di dalam event tersebut.
Terakhir, gabungkan animasi properti left di dalam event klik item navigasi untuk menganimasikan posisi .box-item-wrapper:
$nav.find('a').each(function() {
// Saat pengguna mengeklik item navigasi...
$(this).on("click", function() {
var step = $(this).index(); // Dapatkan indeks dari setiap item navigasi
$nav.find('.active').removeClass('active'); // Singkirkan kelas `active` pada item navigasi
$(this).addClass('active'); // Tambahkan kelas `active` pada item navigasi yang diklik
// Kumpulkan layer...
$layer.each(function() {
// Definisikan jarak animasi latar pada setiap layer berdasarkan indeksnya
var distance = ($(this).index()+1) * 200; // Kalikan dengan 200
// Animasikan posisi latar
$(this).stop().animate({backgroundPosition: '-' + (step*distance) + 'px 0px'}, 1500);
});
// Animasikan `.box-item-wrapper` ke kiri untuk menggerakkan `.box-item`
$wrap.stop().animate({'left': -(step*width)}, 1500);
return false;
});
}).first().addClass('active'); // Tambahkan kelas `active` pada item navigasi pertama sebagai awalan
(function($) {
// Cache some elements
var $window = $(window),
$parallax = $('#parallax-wrapper'),
$layer = $parallax.find('.layer'),
$wrap = $parallax.find('.box-item-wrapper'),
$nav = $('#parallax-navigation'), width, totalWidth;
// Set the parallax content & item width in window resize ...
// ... so we can be sure that when the window is resized, the size of the elements will be updated too
$window.on("resize", function() {
width = $parallax.width(); // get the parallax wrapper width
totalWidth = width * $wrap.find('.box-item').length; // total width = (parallax wrapper width * box item length)
$wrap.width(totalWidth).find('.box-item').outerWidth(width);
}).trigger("resize");
// Collect all navigation item inside parallax navigation, then get their index to set the animation distance
$nav.find('a').each(function() {
// when user click on the navigation item
$(this).on("click", function() {
var step = $(this).index(); // get the index (0, 1, 2, 3, ...)
$nav.find('.active').removeClass('active'); // remove the active class from navigation item
$(this).addClass('active'); // add the active class to the clicked navigation item
$layer.each(function() {
// set the background-position per-animation distance of each layer ...
// ... based on its index
var distance = ($(this).index()+1) * 200; // multiplied by 200
$(this).stop().animate({backgroundPosition: '-' + (step*distance) + 'px 0px'}, 1500); // (jQuery background position plugin required)
});
// also, animate the `.box-item-wrapper` to the left to move the `.box-item`
$wrap.stop().animate({'left': -(step*width)}, 1500);
return false;
});
}).first().addClass('active'); // add active class to the first navigation item on initiation
})(jQuery);
Elemen UI ini terinspirasi dari Google, lebih tepatnya pada bagian atas dasbor Forum Blogger (2013). Ini hanyalah penerapan konsep drop-down menu sebagai pelengkap elemen input teks dan sama sekali tidak ada hubungannya dengan cara kerja filter penelusuran/sortir topik pembicaraan seperti pada grup Google.
Elemen ini bisa Anda gunakan untuk memberikan sugesti atau pilihan kata kunci secara tidak langsung tanpa harus repot-repot menuliskan perintah-perintah khusus di sekitar formulir untuk pengguna agar mereka menuliskan kata kunci seperti ini dan itu. Cukup letakkan beberapa sugesti kata kunci pada menu drop-down, maka para pengguna akan segera mengerti gambaran formulir tersebut saat mereka menampilkan menu:
(function($) {
var $inputWrap = $('.input-text-wrap'),
$arrow = $inputWrap.find('.down-arrow');
// Hide the dropdown menu when user click outside the `.input-text-wrap`, anywhere...
$(document).on("click", function() {
$inputWrap.find('ul').hide();
$arrow.removeClass('active');
});
$arrow.on("click", function(e) {
// Remove all the `focused` class and hide all visible drop-down menu
$inputWrap.removeClass('focused').find('ul:visible').hide();
// Remove al the `active` down arrow
$arrow.removeClass('active');
// Toggle the `.down-arrow` active class
$(this).toggleClass('active')
// Add a `focused` class to the `.input-text-wrap`
.closest('.input-text-wrap').addClass('focused')
// Show or hide the dropdown `ul`
.find('ul').toggle()
// When we click the `li`...
.find('li').on("click", function() {
// Set the input text value to the clicked `li`'s text
$(this).closest('.input-text-wrap').find('.text-input').val($(this).text())
// and trigger the focus event to it
.trigger("focus");
// After that, hide the visible dropdown menu
$(this).parent().hide();
});
// Prevent event bubbling!
e.stopPropagation();
});
// When the text input focused...
$inputWrap.find('.text-input').on("focus", function() {
// Add a `focused` class to the `.input-text-wrap`
$(this).closest('.input-text-wrap').addClass('focused');
// When the text input loses the focus...
}).on("blur", function(e) {
// Remove the `focused` class from `.input-text-wrap`
$(this).closest('.input-text-wrap').removeClass('focused');
});
})(jQuery);
Membuat fitur seleksi teks otomatis pada elemen-elemen formulir seperti <textarea> atau <input> memang mudah, tetapi membuat fitur seleksi otomatis pada elemen-elemen non formulir seperti <div> dan <pre> membutuhkan sedikit langkah tambahan. Berikut ini adalah fungsinya:
function autoSelect(elem) {
var selection, range;
if (window.getSelection) {
selection = window.getSelection();
range = document.createRange();
range.selectNodeContents(elem);
selection.removeAllRanges();
selection.addRange(range);
} else if (document.selection) { // IE
selection = document.selection.createRange().text;
range = document.body.createTextRange();
range.moveToElementText(elem);
range.select();
}
}
Posting ini juga sekaligus akan Saya jadikan sebagai dokumentasi tambahan untuk memperbaharui posting Saya yang lama mengenai cara membuat fitur seleksi teks otomatis pada tag <pre>di sini. Sejak rilis jQuery 1.9, sepertinya jQuery.browsersudah ditiadakan, jadi posting tersebut sudah tidak berlaku lagi.
Potongan kode di atas lebih baik, dan bisa diaktifkan oleh pengguna JavaScript mentah maupun pengguna JavaScript Library seperti jQuery.
Contoh Penggunaan
Parameter elem akan kita gunakan sebagai referensi menuju elemen yang ingin kita seleksi. Misalnya, kita ingin menyeleksi semua teks di dalam elemen yang memiliki ID foo:
autoSelect(document.getElementById('foo'));
Kode di atas merupakan contoh penerapan JavaScript mentah. Untuk menerapkannya pada jQuery, kita cukup mengganti pola selektornya saja:
Mungkin beberapa dari kalian ada yang pernah memperhatikan/membaca komentar-komentar lama Saya atau perkataan lama Saya yang pernah Saya ucapkan, yang menyatakan bahwa kita tidak bisa mengimplementasikan AJAX pada blogspot. Saya ingin menyangkal semua perkataan Saya itu dan ingin mengatakan bahwa AJAX memungkinkan untuk diimplementasikan pada blogspot!
Untuk membuktikannya, coba Anda klik tombol di bawah ini:
Tombol di atas cuma contoh awal, jadi hasil yang termuat jelas akan tampak sangat berantakan. Untuk membaca artikel ini lagi, mohon muat ulang halaman ini setelah Anda melihat efek yang terjadi.
Seperti yang kita semua tahu bahwa AJAX hanya berlaku untuk domain lokal, itu memang benar. Selama ini sepertinya Saya terlalu paranoid atau bahkan skeptis mengenai kekuatan blogspot yang sangat terbatas sehingga Saya tidak menyadari bahwa apapun bentuknya, asalkan URL yang digunakan untuk memuat adalah URL lokal, maka bisa dipastikan kita bisa mengimplementasikan AJAX pada platform tersebut. Karena bisa atau tidaknya kita di dalam mengimplementasikan AJAX sama sekali tidak ditentukan oleh kemampuan CMSBlogger bukan merupakan CMS, melainkan blog service.
Berikut ini adalah kode yang Saya gunakan:
HTML
<div id="loading-text"></div>
<div id="container"></div>
<a id="ajax-button-example" href="/search/label/jQuery?max-results=10">Klik Untuk Memuat Halaman dengan AJAX</a>
Hanya penerapan jQuery .load() yang sangat mendasar. Jika sebelumnya Anda sudah pernah belajar mengenai seluk-beluk jQuery AJAX pasti Anda akan dengan mudah mengerti mengenai ini.
Ke depannya, mungkin akan ada beberapa tutorial/info mengenai pengimplementasian AJAX pada platform blogspot. Tapi Saya masih butuh waktu untuk memantapkannya. Begitulah.
Sebelumnya Saya pernah menuliskan cara membuat efek animasi loading pada saat halaman berpindah dengan cara menyeleksi semua tautan internal untuk memicu tampilnya overlay/tabir animasi saat tautan tersebut diklik. Tapi metode ini memiliki dua kelemahan:
Pertama,menyeleksi semua tautan internal dengan selektor atribut sebenarnya tidak begitu baik karena selektor atribut itu performanya buruk.
Ke dua, jika kita mengeklik tautan internal yang memiliki atribut target='_blank' di dalamnya, tautan tersebut akan terbuka di tab baru. Tapi efek animasi memuat halaman justru terpicu pada halaman sebelumnya, padahal kita tidak menghendaki itu ⇒ #c8644667892985451185. Saya sudah berhasil mengakalinya dengan cara memfilter tautan internal tersebut dengan cara mengecualikan tautan yang memiliki atribut target='_blank' menggunakan jQuery .filter():
Tapi mulai sekarang lebih baik kita lupakan cara lama tersebut. Kita bisa menciptakan efek animasi perpindahan halaman dengan aman menggunakan eventbeforeunload.
beforeunload adalah event yang akan terpicu saat sebuah halaman mulai berpindah karena seorang pengguna mengeklik tautan tertentu (atau sekedar memuat ulang halaman dengan cara mengeklik tombol Reload pada peramban) yang memicu mereka untuk keluar dari halaman tersebut:
Kali ini tabir animasi ditampilkan bukan karena terpicu oleh aksi klik pada tautan melainkan karena aksi halaman yang mulai berpindah. Sehingga kita bisa merancang ulang tabir animasi perpindahan halaman dengan cara ini:
Anggaplah jQuery sudah terpasang di blog kita. Pertama, masuklah ke halaman editor HTML template, kemudian letakkan kode CSS ini di atas ]]></b:skin> atau </style>:
Saya tidak tahu apakah cara ini bisa mempercepat kerja animasi atau tidak (Saya malas mengetesnya). Tapi Saya pikir cara ini bisa mempermudah kita di dalam membangun deret animasi berlebih-lebihan tanpa harus mendeklarasikan jQuery .animate() secara berlebihan. Selain itu, dengan cara mempopulasikan properti animasi di dalam array, maka ini memungkinkan kita untuk menciptakan gerak animasi yang berbeda-beda pada elemen yang berbeda dengan cara meletakkan array animasi ke dalam atribut elemen. Misalnya seperti ini:
Setelah itu, cukup gunakan method manipulasi atribut untuk mendapatkan nilai atribut pada masing-masing elemen. Konversi nilainya agar menjadi array (bukan string) dengan eval():
$('div').each(function() {
var anim = eval($(this).data('animation')), // Mengambil nilai atribut `data-animation` dari elemen
$div = $(this);
$.each(anim, function(i) {
$div.animate(anim[i], 1000);
});
});
Kode ini memungkinkan kita untuk mengambil node komentar HTML yang kemudian bisa kita gunakan sebagai elemen HTML biasa. Sehingga jika komentar HTML adalah berupa elemen HTML yang mengandung permintaan HTTP, maka kita bisa memuat elemen tersebut secara tidak langsung dengan cara menuliskannya sebagai komentar HTML terlebih dahulu:
#fake-elem-container adalah elemen yang akan dijadikan sebagai penampung komentar HTML, sedangkan #container akan menjadi penampung node komentar yang sudah berubah menjadi elemen HTML:
Ini adalah plugin jQuery yang Saya buat berdasarkan konsep selectbox kustom yang pernah Saya temukan dan Saya catat di sini. Fungsinya adalah untuk mengubah tampilan selectbox biasa menjadi selectbox yang mudah dimodifikasi tampilannya. Saya suka dengan metodenya yang sangat sederhana untuk mengubah tampilan selectbox asli tanpa harus menghilangkan elemen aslinya dan hanya membungkusnya dengan elemen baru, sehingga kita bisa menyesuaikan dimensi selectbox palsu berdasarkan dimensi selectbox yang asli tanpa menggunakan perhitungan JavaScript yang rumit. Di sini Saya hanya memanfaatkan dimensi selectbox asli untuk mengubah ukuran lebar elemen inline-block:
Letakkan CSS sebelum jQuery dan plugin setelah jQuery, kemudian aktifkan .customSelectBox() pada elemen <select> yang dikehendaki. Setelah itu Anda bisa menjalankan perintah-perintah lain yang diperlukan terhadap elemen selectbox asli melalui event .change():
<link href="css/jquery.select.min.css" rel="stylesheet">
<script src="js/jquery.min.js"></script>
<script src="js/jquery.select.min.js"></script>
<script>
$(document).ready(function() {
$('select').customSelectBox().change(function() {
// Lakukan sesuatu di sini seperti halnya saat kita melakukan sesuatu ...
// ... dengan event `change` jQuery pada elemen selectbox
var val = this.value;
alert(val);
});
});
</script>
Itu saja.
Konfigurasi Lanjutan
Konfigurasi lanjutan ini hanya berputar di sekitar modifikasi kelas. Tidak ada efek-efek khusus tambahan pada plugin ini:
Beberapa waktu yang lalu Saya pernah menuliskan cara menampilkan hasil penelusuran dengan JSON Blogger tanpa harus berpindah dari halaman awal menuju halaman hasil penelusuran dengan JavaScript (Anda bisa membacanya di sini).
Melalui jQuery $.ajax() kita bisa meniadakan penyisipan script callback dan langsung memanggil JSON dengan cara seperti ini:
Pertama-tama kita tangkap beberapa elemen penting yaitu formulir pencarian dan elemen input kata kunci pencarian:
var $form = $('#ajax-search-form'), // Mendapatkan elemen formulir
$input = $form.find(':text'); // Mendapatkan elemen input bertipe teks (penampung kata kunci pencarian)
Sisipkan sebuah elemen HTML secara tidak langsung sebagai kontainer hasil pencaran:
$form.append('<div id="search-result"></div>');
var $result_container = $('#search-result');
Setelah itu kita berlakukan event .submit() atau .on("submit") pada formulir untuk kemudian kita bisa langsung memproses data JSON yang akan ditransfer pada saat yang bersamaan ketika kita menekan tombol Enter pada papan ketik atau mengeklik tombol penelusuran di dalam formulir:
$form.on("submit", function() {
$.ajax(url, type, dataType, success, error); // Dapatkan data dan proses data di sini...
return false; // <= Ini digunakan untuk mencegah formulir membawa kita menuju halaman hasil penelusuran saat kita men-submit kata kunci pencarian
});
Pengambilan data JSON dilakukan oleh jQuery $.ajax(), sehingga kita tidak perlu menyisipkan skrip callback ke dalam area <head> seperti dalam metode JavaScript mentah pada umumnya: